Prolog

49.7K 461 2
                                    

Saat ini Jennie sedang dalam keadaan yang benar-benar kacau. Hatinya hancur dan sakit, saat Kai memutuskan hubungan tanpa sebab yang jelas. Ia menangis ditengah terowongan yang rengang akan cahaya.

Jennie sama sekali tidak takut, dengan pakaian yang sedikit memperlihatkan belahan dadanya. Jennie sama sekali tidak perduli. Dan rasa perih itu masih mengerayangi hatinya. Sakit namun tak berdarah.

Jennie terduduk lesu. Badannya sudah seperti tidak memeliki tulang. Rambutnya berantakan, dan mukannya memerah. Bercampur tangisan yang memimulakan hati bagi siapa saja yang mendengarnya.

Jennie lantas berdiri, setelah mengeceknya ponselnya. Jam sudah menunjukan pukul Tiga pagi. Ia melangkah keluar terowongan dengan langkah gontai.

Saat ia sedang berjalan santai, memcoba untuk tegar. Ia malah dibuat tersentak saat sebuah mobil melewatinya begitu kencang. Dan stirnya selalu asal mengarah. Membuat Jennie kelabakan dan ketar-ketir.

Pemuda itu pasti mabuk. Ck. Decak Jennie, ia memang sudah hafal diluar kepala dalam masalah beginian. Namun ia tetap harus siap menolong.

Dan lagi, lagi. Ia dibuat memekik kecil saat mendengar bunyi yang sangat kencang. Dari depan, ia dapan melihat dengan jelas. Mobil pemuda tadi yang mengikutinya menabrak tiang kabel Listrik yang terbuat dari besi. Tiang itu sangat kuat, bahkan tak bergerak sama sekali saat mobil itu menghantam tiang listrik.

Dengan secepat kilat, Jennie berlari. Sampai ia melihat kaca sang pengemudi. Matanya terbelalak saat menemukan sosok yang sudah berlumuran darah didalam sana.

Dengan cemas, ia mengetuk jendela itu beberapa kali dengan keras. Cowok itu menoleh, Jennie tersentak saat melihat wajah cowok itu dari jarak sedekat ini. Walau ada penghalang kaca, tapi ia dapat melihat dengan jelas.

Wajahnya berwarna kuning langsat, matanya indah, beiris Coklat, bulu matanya sangat lentik, hidungnya mancung. Dan tatapan Jennie teralih pada bibir merah merekah cowok itu. Bibir itu penuh dan lembut, yang sekarang malah tersenyum hangat pada Jennie.

Dan pada akhirnya, mata cowok itu tertutup perlahan. Dan napasnya mulai melemah, Jennie kelabakan setengah mati. Sebelum Cowok itu benar-benar menutup matanya. Bibir bergerak tanpa mengeluarkan suara. Tapi sayangnya Jennie langsung melengos. Menegakkan badan dan berteriak nyaring. Lalu ia mengeluarkan ponselnya yang ada disaku jaker hitamnya. Dan segera menelpon Polisi.

Tak berangsur lama, ambulance datang dengan sirine yang sangat kencang. Jennie menutup mulutnya saat sosok itu sudah terbebaskan dan terbaring dibangkar dengan nyawa yang sudah menghilang tertiup angin.

Dan saat itu pula setiap malam, Jennie selalu merasakan tubuhnya di sentuh dengan cara yang sangat Seksual. Dan Jennie selalu menganggap itu hanya angin yang lewat.









Tbc

JENNIE [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang