3. Jari besar

31.2K 588 173
                                    




Malam ini, Seperti biasa Jennie sendiri, ditemani oleh sepi dan sunyi. Berdecak malas, lantas ia bangkit setelah meletakan ponselnya di atas nakas. Lalu melangkah masuk kedalam kamar mandi. Melepas semua pakaian, dan mulai merendam diri.

Dirinya sungguh sangat penat dan lelah. Terlebih ketika tadi iya sempat menemani Rose berbelanja di mall.

Jennie mulai menikmati dirinya. Rileks sekali. Matanya hampir terpejam, sebelum,

"Akh!"

Seperti ada yang membelai vaginanya?

Mengenyahkan, lantas ia kembali menutup mata. Cukup lama, sampai Jennie benar-benar tertidur.

Bayangan yang sempat tadi datang kini kembali lagi. Diliriknya Jennie yang sudah tertidur dengan napas teratur, dengan bibir merah terbuka. Yang langsung membuat cowok itu menjilat bibirnya.

Tangan kekarnya mengangkat kaki kanan Jennie, lalu disisikannya diluar bathup. Dan melakukan hal sama pada kaki kiri Jennie.

Lihatlah Jennie sudah mengangkang dengan sangat indahnya dihadapan cowok itu.

Tangan besarnya perlahan membelai klitoris berwarna merah itu dengan tergesa. Menaik turunkan, membuat Jennie yang masih memejamkan mata melenguh.

"Eughh."

Matanya masih terpejam, tubuhnya benar benar sangat lelah. sampai ia dapat merasakan sebuah jari besar yang sedang berusaha masuk ketempat yang belum dicicipi oleh siapapun. Tubuh Jennie menegang, matanya langsung terbuka, melotot binggung saat melihat posisi kakinya yang sedang mengangkang.

"Eummh." apa ini?

Jennie menegakan duduknya, tetapi kakinya masih mengangkang bahkan kali ini lebih lebar. Kepalanya menunduk, mencari sesuatu yang sempat memutar divaginanya.

"A-ahh." benda itu mulai bergerak, maju mundur dengan ritme pelan. Kepala Jennie kembali menunduk, meraba Vaginanya. Tidak ada apapun, ia bersumpah, lalu siapa yang sedang bermain divaginanya?

"A-ahh.. Ughhh.." ini gila! Dan juga nikmat?

Kepala Jennie mendongak, kepalanya sungguh pening, ia lebih memilih menikmati apa yang saat ini sedang terjadi.

Jennie tersentak bukan main, saat benda itu mulai bertambah. Itu jari, ya, dia yakin itu jari yang besar. Yang sanggup membuatnya memekik sakit saat jari itu menerobos masuk.

Lalu mengocoknya dengan cepat, membuat kepala Jennie hampir terjungkal. "Aghh, uhmm," matanya terpejam. Ini sungguh nikmat.

Tangan Jennie mencengkram pinggiran bathup, mencari pelampiasan.

Sial, jari itu semakin bertambah. dan itu membuat Jennie semakin gilaa.

"Shhh.. Ahh.." mata Jennie terpejam, ia mengigit jari telunjuknya dengan ekspresi horny. Yang sanggup membuat cowok manapun geram, ingin langsung menerkamnya.

Lihatlah, kaki Jennie mengangkang lebar, payudara yang sintal itu mengkilap karena keringat, putingnya menegang dengan warna merah muda yang menggoda. matanya terpejam, mengigit jari dengan sesekali melenguh nikmat.

Percayalah, pemuda yang sedang menyodoknya ini, sedang menatap geram kearah Jennie. Ia tidak suka mata itu terpejam, ia mau mata itu terus menatapnya sayu dan memohon. Jadi ia menyentak jarinya, lalu mengaduknya dengan brutal. Yang langsung membuat Jennie mendesah seraya membuka mata dengan sayu. Bertubrukan dengan mata pemuda itu. Yang Jennie pastikan tidak ada siapa siapa.

Sampai pada akhirnya, perut Jennie menegang, tangan kanannya semakin mencengkram sisi bathup dengan kuat. Kepalanya menegadah, menjerit nikmat sebelum ia orgasme.

Deru napas Jennie menggebu, dadanya bergemuruh, oh jadi ini rasanya orgasme? Masih mengatur napas, sebelum sebuah suara membuat napasnya tercekat.

"Kau menyukainya, hm?"

Suara itu, berat, serak dan basah.



Tbc

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

JENNIE [21+] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang