Dan ternyata...
"Dia itukan cowok yang nabrak gue tadi?!" ucapku dengan keras disaat keaadan sedang hening.
"Hehh zah, ini orang lagi upacara lo malah ngomong keras-keras." ucap Aurel sambil menepuk pundakku dengan keras.
"Aww sakit rel, iya gue tau.. keceplosan tadi." ucapku sambil memegang pundakku yang dipukul aurel.
Kemudian upacara selesai, siswa siswi disuruh duduk sebentar karna ada pengumuman dari bidang kesiswaan. Ya.. aku lebih milih dengerin lagu pake earphone sambil ngehalu.
Senyumanmu...
Yang indah bagaikan candu
Ingin trus kulihat walau dari jauh
Aku langsung membayangkan sosok laki-laki didepanku. Menatapku dengan tersenyum... Aku ingin terus melihatnya lagi dan lagi.
"Astaga!" ucapku sambil tersentak.
"Siapa yang aku bayangin tadi, cowok yang menabrakku tadi? Astaga zahra kamu ini kenapa?" ucapku dalam hati.
Tiba-Tiba Aurel memanggilku, dan mengajakku untuk balik kekelas, karna pengumumannya sudah selesai. Aku buru-buru balik ke kelas dengan lagu yang masih terputar di telingaku. Aku terus menatap dengan pandangan kebawah tanpa memperhatikan sekitarku. Tiba-Tiba ada seseorang yang berhenti dihadapanku. Aku melihat secara perlahan kearahnya, oh astaga itu cowok yang menabrakku.
"Manis bgtt!!! ditambah ada kumis tipis bikin awww!"ucapku dalam hati.
"Eh lo kalau jalan pakai mata dong!" ucapnya dengan keras.
"Iya sorry, gue kan gak sengaja." ucapku
"Banyak alasan lu." ucapnya lalu pergi begitu saja.
Aku sangat jengkel dengan sikapnya yang garang seperti macan itu, tapi itu yang membuat aku semakin penasaran dengannya. Hmm.. selama pelajaran dikelas aku terus membayangkannya
"kenapa manis-manis bisa garang seperti itu?" ucapku dalam hati
Ah sudahlah, aku capek memikirkan hal yang bukan urusanku. Beberapa menit kemudian bel jam istirahat bunyi, kami langsung bergegas kekantin. Ya biasaa, aku pastinya pergi bareng Aurel lagi.
***
Sesampainya dikantin kami belanja dan kembali kekelas karna kantin sangat ramai pada waktu itu, jadi kami makan dikelas. Waktu kami lagi jalan dilapangan, dari arah depan ada segerombolon geng cowok yang berjalan berlawanan dengan kami.
"Hai dave" ucap Aurel dengan laki-laki yang menabrakku.
"Haii.." ucap dave dengan senyumannya yang manis.
Setelah berada agak jauh dari mereka aku langsung bertanya dengan Aurel
"Aurel, lo kok bisa kenal dengan cowok songong itu?"ucapku.
"Oh si Dave, songong darimana coba dia itu baik loh, jago olahraga volly sama basket lagi, keren deh!"ucap Aurel.
"Oh jadi, namanya Dave." ucapku
"Wahh, jago volly sama basket, udah manis apalagi klo udh olahraga pasti ada keringet bulir-bulir gituu. Gilak idaman gue bgt! Tapi songong bgt!"ucapku dalam hati dalam hati.
"Astaga zahra! kenapa sih lo mikirin cowok songong itu terus!" ucapku dalam hati dengan kesal.
Hingga saat tibanya bel pulang, aku duduk didepan kelas terlebih dahulu, menunggu jemputan, sambil mendengarkan lagu dengan earphone.
Sekarang aku pun sadari
Semua hanya mimpi
Ku yang berkhayalkan
Bisa bersamamu
Ya, aku gak tau kenapa aku bisa sesuka itu sama lagu HALU, ya mungkin karna aku suka ngehalu kali ya haha.. Setelah beberapa menit, akhirnya jemputan akupun datang dan aku langsung bergegas pulang kerumah.
***
Setelah sampai dirumah aku bingung mau ngapain lagi, akhirnya aku mutusin buat cari tau tentang cowok ya super duper songong itu, eh tapi tunggu
"Gue kan gatau nama panjang dia siapa, yang gue tau cuma Dave aja. Hm yaudahlah, mending gue tidur aja dulu, besok baru deh gue cari tau." ucapkuKeesokan harinya..
KAMU SEDANG MEMBACA
Halu
Teen FictionRasa ingin memilikimu selalu ada, tapi aku takut terlalu dalam mengikuti halusinasi.