02

13 3 0
                                    

🎀🎀🎀

Cha cha POV

Tak jauh dari tempatku banyak anak muda duduk di warung kopi. Memengang gitar sambil menyanyi dengan suara bass. Aku tak terlalu jelas melihat mereka. Aku takut lewat dari jalan itu. Tapi itu satu-satunya pilihan! Aku harus lewat mana?

Mungkin beberapa saat lagi mereka akan bubar. Aku menunggu sambil merenggangkan otot-otot ku yang kebas karena lelah berlari. Tapi— sudah 15 menit aku menunggu mereka tak bubar-bubar juga. Jika di sini terlalu lama aku akan pingsan kelaparan. Dengan keberanian yang ku kumpulkan akhirnya aku memutuskan untuk berjalan.

Kupalaku tertunduk dan kaki ku melangkah perlahan. Aku melewati mereka. Saat sudah tepat di depan sekelompok remaja itu, kepalaku di lempar bungkus rokok. Spontan aku mendongak dan mencari orang yang melakukan hal mengesalkan itu.

Mataku membulat dan kaget karena salah satu diantara mereka adalah Reyhan. Berarti sedari tadi Reyhan melihat ku menunggu mereka bubar dengan penampilan mengenaskan ini?  Oh dewa neptunus!  Mengapa ada manusia semenyebalkan dan setega ini?!

Entah keberanian dari mana.. Aku menghampiri Reyhan dan berteriak "cowo ga waras !" ucapku lalu menendang bagian paling berharga Reyhan.

Reyhan tampak meringis, teman-teman nya serentak mengeluarkan kan kata "Oh nooooo!!!" mengekspresikan perasaan sakit Reyhan. Aku tak perduli dan lari begitu saja. Tanpa sadar air mataku keluar. Hari ini terasa berat dan menyedihkan. Kenapa aku harus mengenal Reyhan!

Kaki ku membawa aku ke arah jalan raya. Aku menyusuri trotoar jalan pelan-pelan. Jalanan tampak sepi dan hanya beberapa mobil saja yang lewat. Aku merasa sedikit takut dan khawatir dengan keadaan ku sekarang. Bagaimana jika ada penculik atau begal di daerah sini?

Tiba-tiba mobil sport putih berhenti tepat di samping ku berdiri. Aku terdiam beberapa saat. Dan melihat cowok tampan keluar dari mobil. Oh my god, oppa korea kok nyasar ke Indonesia? Kulit bersih, hidung mancung, mata elang serta rahang yang tegas memperlihatkan kesempurnaan di diri lelaki ini.

Aku melongo melihat cowok yang sudah tepat di hadapan ku. Ternyata dia sedari tadi melambaikan tangan di depan wajahku, oh shit, Melamun di depan orang yang bahkan aku tidak kenal.

"eh maap" ucapku canggung

"oh, ga papa. Lo ngapain jalan sendirian? Di sini kan rawan begal. Lo ga takut apa?" ucapnya.

Wagelaseh! Dia khawatir sama keadaan ku? 

"gue tersesat. Ga tau arah jalan pulang"

"kok bisa nyasar? Eh, kenalin nama gue sam. Samuel aghra. Nama lo siapa?"

"mm, nama gue Chacha" ucapku menunduk.

"mau gue antarin pulang ga?" tanya nya.

Jika menolak sama saja dengan bunuh diri. Mending ku terima saja.

"iya, mau."

Sam langsung membukakan pintu dan mempersilakan ku masuk ke mobilnya. Seperti supir dan tuannya. Eits, ga boleh gitu.. Kita ini numpang loh yah..

Aku merasa berbicara dengan Sam ini menyenangkan. Dia orang kaya tapi berjiwa sederhana. Gampang senyum dan tertawa. Kami mengobrol seputar kegiatan sekolah dan di rumah. Ternyata ia bersekolah di Sma favorit.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 05, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

CHA-CHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang