Chap1

30 1 0
                                    


—Bisakah berhenti pada rasa ini?







Pagi ini hujan deras membuat suasana dingin dan membuat siapa saja ingin kembali tidur dengan selimut tebal mereka. Tentunya juga membuat orang malas beraktivitas alias mager parah. Bagaimana dengan Lia? Jangan tanya, saat ini Lia kembali tidur setelah mematikan alarm, padahal hari ini ia ada ulangan kimia. Dan dengan santainya ia merapatkan selimut tebal miliknya dan kembali berselam dibawah mimpi.

Pintu kamar Lia terbuka perlahan. Menampakkan seorang laki-laki mengendap masuk kamar Lia dan bersiap untung mengageti perempuan yang tengah tertidur itu. Laki-laki itu naik keatas kasur dan mengambil posisi duduk menyamping kearah Lia,

"Bentar ma, Lia masih ngantuk. 5 menit lagi deh!" ucap Lia tiba-tiba yang membuat laki-laki itu berjingat kaget. Emang gue emak lo apa?—batin laki-laki itu. Dan ia kembali melancarkan aksinya, ia mengambil ancang-ancang dan ....

"KEBAKARAN LI KEBAKARAN. POSTER OPPA-OPPA LO SAMA ALBUM NCT LO KEBAKAR SEMUA—HAHAHAHA" teriak Jovi—laki-laki itu tepat ditelinga Lia, membuat Lia sontak bangun dan turun dari ranjangnya dan melihat kearah lemari tempat album dan poster koleksinya. Lia mengucek matanya dan tak mendapati album dan posternya kebakar. Detik selanjutnya, Lia sadar bahwa ia hanya dikelabuhi oleh oknum yang bernama Jovi. Lia melotot dan berbalik kearah Jovi.

Sang pembuat ulah malah menunjukkan cengiran tak bersalah, sambil bersiap lari sebelum sang singa betina mengeluarkan amarah dashyat. Lia mengambil bantal lalu melayangkan bantal itu tepat di wajah Jovi.

"JOVI KOK LO NYEBELIN BANGET SIH. KALO ALBUM SAMA POSTER GUE BENERAN KEBAKAR GIMANA? ANJIR LAH LO, GUE UDAH PANIK NIH, KAMPRET. BANGKE BENER, SINI LO GUE SLEDING MUKA PANCI LO" Lia berlari mengejar Jovi sambil membawa guling untuk menghajar manusia jail itu dan mereka berakhir dengan tengah perang bantal dan guling.

"Udah dong Li, sakit ni badan gue. Lagian gue cuman becanda doang. Ampun nyai"

"Lo pagi-pagi udah bikin gue emosi, wajar gue gebuk lo. Gue masih ngantuk tau gak. Sebel gue" Lia menghentikan aksinya lalu duduk disebelah Jovi.

"Lagian lo sekalinya tidur udah kayak mayat, susah dibanguninnya!!" keluh Jovi. Lia merotasikan matanya malas dan hanya mendengarkan protesan Jovi tanpa berniat membalasnya.

"Gue masih ngantuk, Jov, kasih gue 5 menit aja, please!" pinta Lia

"Ngga ada 5 menitan, udah bangun lo sekarang. Lo tuh cewe, Li, ngga baik cewe bangun jam segini mana muka lo ileran semua, tuh tuh ada iler di pipi lo" Ucap Jovi seraya menunjuk pipi Lia.

Lia yang tadi tampak ogah-ogahan mendengar wejangan Jovi, membulatkan mata saat Jovi mengatakan ileran pada Lia.


"HAH? SERIUSAN? JOVI GUE MALU!!" Lia segera berlari kekamar mandi, Jovi tertawa lebar melihat tingkah dari sahabat seperjuangan dari orok itu.


....


"Lama banget sih, sini!" Jovi menarik Lia untuk lebih dekat, memasangkan helm hingga berbunyi, click, untuk memastikan gadis itu memakai helm secara benar dan aman. Lia diam, berusaha untuk menahan degup jantungnya sedangkan Jovi sengaja melirik kearah Lia yang berusaha mengalihkan pandangannya pada Jovi.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 28, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

JOVIENDRAWhere stories live. Discover now