chp1

30 3 0
                                    

Jadi ges gue pen ngeluarin cerita baru lagi:v ini sebenrnya udah ngendep lama di catatan hp, dh lumutan kali:v jadi gue pen pub smwa chp yg dh gue ketik. Dhlh

Maap jika ada typo. Votmen ❤

A U T H O R

Hujan deras membasahi seluruh jalanan kota Seoul,Menghantam setiap tempat yang dilewati nya.seorang perempuan cantik berjalan sambil menikmati tubuhnya yang kedinginan akibat hujan. Dia terus berjalan sambil menundukkan kepalanya, telapak tangannya sudah pucat karna dia terus mengepalnya dengan sempurna.

Berjalan terus seperti ini di bawah derasnya hujan sebenarnya tidak masalah. Tapi saat hujan terus mengguyur nya tiba tiba tubuh anak itu  kaku seperti kayu, itu lah yang di rasakannya. Anak perempuan itu terus bertahan akan serangan yang di berikan hujan.

Tidak lama kemudian mobil lewat dengan kecepatan tinggi membuat air menyiprat ke tubuh anak itu. Dia hanya memperhatikan baju seragam nya yang basah dan kotor. Saat mata nya menjelajahi jalanan untuk menemukan sang pelaku, dia hanya tersenyum miris saat tau siapa pelaku yang membuat baju nya kotor seperti ini. Itu adalah mobil Kevin, Kaka nya.

Dia tidak berniat untuk memberhentikan mobil sang Kaka dengan cara berteriak. Dia lebih memilih jalan sambil di temani dengan rasa dingin dari pada duduk di mobil sang Kaka walaupun itu akan terasa hangat.

"Mungkin habis menjemput adik kesayangannya itu" karin, wanita yang berjalan di tengah hujan deras itu hanya tersenyum miris. Menatap mobil yang lama kelamaan menghilang dari pandangannya.

Dia terus berjalan dan menguatkan diri nya dengan kata kata yang bahkan dia pikir tidak berguna, setelah melewati beberapa rumah, akhirnya Karin berhenti di sebuah rumah yang besar. Saat gerbang nya terbuka langsung menampilkan halaman depan rumah yang luas dan indah. Mata nya menjelajahi setiap pekarangan rumahnya itu, ah tidak bukan rumahnya tapi rumah Kaka nya. Dia menemukan mobil kakanya yang sedang terparkir di garasi.

'mm kenapa dia ada disini? Tidak mengantar orang itu pulang dulu?' batin Karin terus bertanya tanya.

Tidak menunggu waktu yang lama dia pun melangkah kan kakinya menuju pintu masuk rumahnya. Dia berjalan masuk kerumahnya sampai tiba tiba suara seseorang menghentikan langkah gemetar nya itu.

"Mau kemana? Kau tau Karin baju mu basah dan kotor.lihat lantai nya" pria itu menatap Karin sedetik kemudian dia kembali dengan urusannya.

Karin tidak membalasnya dia hanya menatap lelaki itu dengan tatapan bosan. Dia membalikan tubuhnya dan berjalan keluar rumah.

"Mau kemana?" Tanya pria itu lagi

Karin menarik nafas kasar. Dan membalikkan tubuhnya untuk melihat kakaknya itu.

"Kau bilang tubuhku basah dan kotor. Aku ingin keluar saja"

"Lewat pintu belakang"

Karin mengangguk lalu pergi ke pintu belakang. Saat dia ingin ke kamarnya tiba tiba seorang wanita yang seumuran dengan nya itu menatap nya dengan tatapan mengejek. Karin yang melihat itu hanya terdiam dan terus berjalan.

"Aku tau kau tadi berjalan sendirian. Dan ingat ini Karin! Kaka mu itu lebih memilih menjemputku karna kakamu lebih menyayangi kakakku dan aku" perempuan yang bernama Cindy itu berteriak. tapi suaranya tidak akan terdengar sampai ke ruang keluarga, karna jarak ruang keluarga dengan tangga cukup jauh.

Karin lebih memilih diam dan terus melanjutkan langkahnya menuju kamar. Dia tidak peduli akan hal yang Cindy katakan, selagi Kaka nya membiayai hidupnya tidak masalah orang itu tidak menganggap nya sebagai adik kandung. Setelah lulus dan bekerja nanti Karin berjanji akan mengembalikan uang Kaka nya.

I DON'T CARETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang