00. Prolog

148 53 62
                                    

"Aduh, adek kelas ganteng-ganteng ya" seru gadis itu terang-terangan. Hampir membuat dua teman di sampingnya mati menahan malu.

"Va, rasanya gue pengen pulang" ujar Efna seakan-akan sedang menahan tangis. Seva mengangguk kemudian menepuk-nepuk pundak Efna. Keduanya merasa prihatin dengan kelakuan temannya yang jauh dari kata 'punya malu'.

Daisy Anandya, lebih sering di panggil Day, ketua ekskul reporter SMA negeri langit. Anaknya supel, Ceria, Pandai bergaul, dan selalu percaya diri. Rasa percaya diri yang tidak ada habisnya kadang justru membuat teman-temannya harus menahan malu. Iya, dengan kata lain Daisy memang tidak punya malu.

"Eh itu yang pake kacamata ganteng banget ya!" Daisy dengan muka temboknya menunjuk-nunjuk seorang siswa berkacamata yang sedang membawa beberapa buku paket. Kelihatannya ia baru saja dari perpustakaan.

"Day, udah... Gue malu" Efna menutup wajahnya. Begitu juga dengan Seva yang hanya terdiam.

"Perasaan kemaren lo bilang kak Adrian ganteng?" Seva berucap sambil mengingat-ingat apa yang dikatakan temannya kemarin sore.

"Kak Adrian yang mana?" Efna menaikkan alisnya bingung.

"Kak Adrian sepupu lo" itu Daisy yang menjawab. "Iya, dia ganteng, keren lagi" lanjutnya, setelah itu tertawa tidak jelas.

Efna melongo tidak percaya. Bahkan kakak sepupunya juga menjadi korban--harus disukai Daisy--bagaimanapun juga ini mengejutkan.

"Dah lah males" Efna beranjak pergi menggeret Seva. Mereka meninggalkan Daisy yang masih sibuk memandangi wajah-wajah tampan di sana.

****

"Astaga, itu Yuda dari kelas sebelah... Ganteng ya?" Ujar Daisy yang masih setia duduk di pinggiran lapangan basket. Tidak sadar bahwa seseorang berada di sampingnya.

"Ya ampun Lucas tuh woy!!! Keren banget dia pas lagi main basket"

"Eh, kalian kok diem aja, kenapa sih?" Akhirnya Daisy menoleh. Heran dengan teman-temannya yang tiba-tiba diam tidak merespon dirinya.

Di sampingnya, berdiri seorang siswa. Dasi yang terpasang sempurna, kemeja yang dimasukkan dengan sangat rapi. Ia menatap Daisy bingung. Wajahnya yang datar sulit diartikan. Beberapa detik setelahnya ia menoleh, kembali menghadap lapangan tidak peduli.

Daisy membeku di tempatnya. Efna dan Seva sudah tidak ada di sana. Di sampingnya tiba-tiba seseorang berdiri. Entah kenapa rasanya aneh sekali.

"Anjir, jadi dari tadi gue ngomong sendiri??!... Dia anggep gue aneh pasti"
Daisy merutuki dirinya sendiri dalam hati.

Mungkin saat ini, untuk pertama kalinya.

Seorang Daisy Anandya merasa malu.

.
.
.
.
.
.
.

Cast :

1. Daisy Anandya (Day)

- Glasses- Cheerful- Percaya Diri- Banyak senyum- The Crazy One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Glasses
- Cheerful
- Percaya Diri
- Banyak senyum
- The Crazy One

2. Efanna Aletta (Efna)

- Terlihat pendiam (di depan publik)- Aslinya paling rame- Girl crush vibes- The Weird One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Terlihat pendiam (di depan publik)
- Aslinya paling rame
- Girl crush vibes
- The Weird One

3. Adeline Asseva Christine (Seva)

- Calm- Blasteran Inggris - Indo- Otak Encer- The Normal One

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Calm
- Blasteran Inggris - Indo
- Otak Encer
- The Normal One

Karakter lain menyusul.
.
.
.
.
.

Lanjut atau tidak??
Vote and comment please! 😊.
- FinWoo_4
- 01/03/2020

SHAMETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang