Bagian satu

2K 123 37
                                    

[TRAINEE]

Semuanya berlalu dengan begitu cepat. Tak terasa semua kenangan indah yang masih melekat rapi dipikiran sudah terlewati. Rasa bahagia, sedih, dan frustasi pun sudah terlewati. Park Jimin, pria yang kini berumur tiga puluh tiga tahun masih tidak menyangka jika waktu berlalu dengan begitu cepatnya.

Padahal rasanya baru saja kemarin ia menciptakan lagu yang berjudul promise. Bahkan, masih hangat dipikirannya jika baru saja kemarin BTS comeback dengan kostum yang dominan berwarna merah muda. Masih terekam rapih kenangan suasana konser BTS yang begitu meriah di kepala pria bermarga Park itu.

Dan rasanya juga baru saja ia dan keenam temannya yang lain merayakan hari jadi grup mereka yang ketujuh. Comeback dengan album yang bernama Map Of The Soul : 7, album yang memiliki bentuk terbesar didunia. Comeback mereka pada tahun ketujuh itu memang sangatlah spesial bagi mereka.

Angka tujuh merupakan angka keberuntungan mereka. Member BTS berjumlah tujuh orang dan pada tahun 2020 BTS merayakan hari jadi yang ketujuh. Masih melekat rapi pula di pikiran Park Jimin, pada saat comeback album MOTS : 7 mereka sempat tidak bisa bertemu dengan para ARMY karena sebuah virus yang sedang menyerang dunia pada saat itu.

Virus yang membuat rencana konser mereka pun batal, padahal mereka semua sudah menyiapkannya dengan begitu sempurna untuk ditampilkan pada saat konser tiba. Namun, dunia sedang terkena musibah pada saat itu. Jadi mau tidak mau, mereka semua merelakan jadwal konsernya dibatalkan dan mereka harus menunggu lebih lama untuk bertemu dengan para penggemar yang sudah sangat mereka rindukan.

Huh, masa-masa itu sudah Jimin lewati dengan begitu cepatnya. Pria yang lahir di Busan itu tetap masih tidak menyangka jika masa-masa berat namun indah itu sudah berlalu. Kini, pria tampan itu sudah tidak lagi bekerja bersama keenam temannya. Member BTS sudah disibukkan dengan pekerjaannya masing-masing.

Begitupun dengan Jimin, pria berpipi chubby itu sekarang tengah disibukkan dalam shooting sebuah drama romantis. Semenjak para member BTS terpisah, Jimin melanjutkan karirnya dengan menjadi aktor. Ia sudah jarang sekali bernyanyi di depan para penggemarnya, hanya sesekali jika ia menginginkannya. Pria berkelahiran tahun sembilan puluh lima itu lebih menekuni dunia aktingnya.

"Cut." Teriak seorang sutradara dalam drama yang diperankan oleh Park Jimin.

Beberapa coordi noona segera menghampiri Jimin untuk merapihkan tampilannya yang terlihat sedikit berantakan. Pria itu juga meraih botol minum yang di sodorkan oleh manajer pribadinya.

"Manajer Min, ini akan menjadi take terakhirku pada hari ini bukan?"

Pria berkepala empat itu mengangguk. "Benar, setelah ini kau bisa pulang ke apartmentmu, Jim."

Jimin ikut menggerakkan kepalanya keatas dan kebawah. "Aku akan menyelesaikan nya dengan cepat. Rasanya hari ini aku lelah sekali." Keluh Jimin sambil meneguk air mineralnya kembali.

Setelah tampilan Jimin sudah di perbaiki oleh beberapa coordi noona. Pria tersebut segera melakukan adegan yang sudah tercatat dalam skenario drama. Mudah sekali Jimin memerankannya, karena peran yang ia mainkan di drama kali ini memiliki sifat yang sama persis seperti dirinya di dunia nyata.

Peran Jimin kali ini, ia bermain menjadi seorang CEO yang memiliki sifat lembut dan baik hati. Ramah terhadap semua orang dan mampu membuat para wanita tergila-gila padanya. Bukankah itu memang seperti penggambaran Jimin dalam dunia nyata?

Setengah jam telah berlalu, akhirnya pria bermarga Park itu menyelesaikan pekerjaannya. Ia segera pamit kepada seluruh staf yang berada di lokasi dan segera undur diri dari sana.

TRAINEE ; fangirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang