Bab 2

2.6K 312 17
                                    

_________________________________________

"Ahhhhhhhh!"

Jeritan itu benar-benar keras seperti itu akan merobek telingaku. Semua yang ada di kamar kakak ku terbang melintasi ruangan dan hancur.

Di tengah-tengah kekacauan, ada ibu ku yang awalnya dengan cantik melakukan tata rias wajahnya dan dengan anggun menata rambutnya, sekarang tidak peduli dengan rambutnya yang menjadi berantakan.

Dia berusia 40, namun dia bahkan tidak memiliki satu kerut pun di wajahnya. Ibu saudara perempuanku meninggal karena sakit, dan segera ibuku mengambil alih tempatnya.

Dia adalah seorang selir yang sebelumnya adalah pelacur . Dia melahirkan seorang putra yang memiliki penyakit paru-paru namun bertindak dengan bangga. Dan bersikap jahat pada kakak perempuanku karena dia adalah anak tirinya.

“Hye! Kamu pelacur ... !! ”

Dia mengutuk dan menjadi rewel, dan aku tersenyum.

“Melarikan diri adalah untuk menghindari menjadi pelacur, Ibu. Menjual tubuhnya karena uang dan meninggalkan kekasihnya bukankah itu seperti pelacur? ”

"Yeho!"

“Aku akan mengirim pesan kepada Yang Mulia bahwa kakakku jelek dan tidak merawat tubuhnya dengan baik, jadi aku minta maaf, aku tidak bisa mengirim kakaku ke Kekaisaran Utara.”

Aku memperbaiki selimut biru di bahu ku dan mencoba untuk pergi, tetapi suara tajam namun gemetar ibu ku menarik perhatianku.

"Kau tidak bisa!"

Suara itu memiliki ketakutan di dalamnya, dan itu membuatku merasa gugup. Apa yang dilakukan ibu ku yang kekanak-kanakan kali ini ...?

Aku perlahan berbalik dan melihat bibir ibu ku yang berwarna indah.

"Aku ... aku membagi setengah ribu tas."

"…Setengah? Ke mana?"

Aku mengatakannya dengan suara menuduh, dan dia melangkah mundur. Aku menyeringai.

"Kamu memberikannya, bukankah itu hutangmu."

"Yeho, Kau."
"Omong kosong. Tidak heran akhir-akhir ini kau begitu tenang. Kau berpikir untuk bisa melunasi hutangmu karena menjual saudaraku? ”

“Ap, apa yang harus kita lakukan sekarang, Yeho? Hah? Bawa jalang itu. Sekarang kereta yang akan membawanya akan sampai. Sebelum itu bawa Hye. Kau tahu di mana dia benarkan? Kau…"

Aku tersenyum mendengarkan ibuku memohon. Wanita tidak baik. Kau wanita vulgar yang bahkan tidak bisa berpikir jernih. Aku menderita penyakit ini karena wanita semacam ini adalah ibu saya. Putranya sakit setiap hari, dan dia sangat bodoh. *Anak laki-laki seperti itu tepat di depan wajahnya, tetapi dia masih tidak tahu dosanya.

*(Mungkin maksudnya ibu yeho yang diberi karma punya anak tidak sehat
->yeho karena sifatnya yang buruk, tapi ibu yeho masih gak sadar-sadar.)

"Jadi, kamu tidak ingin mati?"

"Yeho."

"Tinggalkan saja sisa beras dan pergi, Ibu."

"... Ye..ho?"

“Aku bisa membunuhmu dan bunuh diri. Pergi sebelum aku berubah pikiran, Bu. ”

"Apa.."
"... Ye..ho?"

“Aku bisa membunuhmu dan bunuh diri. Pergi sebelum aku berubah pikiran, Bu. ”

"Apa.."

“Meskipun aku orang lemah yang bahkan tidak bisa memegang pedang, dan aku akan mendengar orang memanggil ku putra yang terkutuk. Alasan mengapa aku tidak melakukan itu adalah karena aku masih ingin memperlakukanmu sebagai ibu ku. Bahkan jika aku membencimu atau mencintaimu, kau adalah ibuku. Jadi pergilah hanya dengan tubuhmu, Bu. ”

"... Yeho ..."

“aku tidak punya kekuatan untuk membawanya kembali. Dan aku tidak ingin membawanya kembali. Aku tidak dapat merusak kehidupan saudara perempuanku karena keegoisan mu. Jika orang baik itu pergi ke Kekaisaran Utara, aku tahu dia akan mati karena menghabiskan waktunya untuk menangis. Aku tidak ingin membawanya untuk menyelamatkan ku dan hidup mu. Kau harus tahu bahwa ini semua terjadi karena mu. Aku mengirimnya pergi karena aku tahu Yang Mulia tidak akan marah jika aku mengembalikan berasnya. Tapi kau mengubahnya menjadi dosa. Kau adalah orang yang membuatnya menjadi dosa yang dapat dihukum dengan merobek tubuh kita menjadi potongan-potongan karena menipu raja. ”

"………"

“aku katakan kepada mu untuk melarikan diri karena aku merasa kasihan bahwa kau begitu takut mati. Jika kau tidak pergi sekarang, kau akan mati di tangan ku. "

Wajahnya menjadi pucat setelah aku mengatakan itu. Dia mungkin tahu bahwa apa yang ku katakan tidak memiliki kebohongan di dalamnya. Dia segera keluar kamar.

Aku tersenyum dingin padanya. Aku mengatakan padanya untuk melarikan diri hanya dengan tubuhnya, tetapi dia akan mengambil semua harta yang dia sembunyikan di kamarnya.

Saudara perempuanku selalu sibuk bekerja untuk mendapatkan uang untuk obat ku, tetapi ibu ku selalu sibuk menghias dirinya sendiri dan diam-diam mengambil sejumlah uang untuk obat ku dan menggunakannya untuk berjudi.

Meski begitu dia tidak pernah melepaskan perhiasannya. Melihat hanya di bagian itu, dia cukup bagus dalam hal itu.

___

Aku melihat ke sekeliling ruangan yang dia kacau. Di sudut ada gaun pengantin putih bersih yang tergantung di dinding. Bahkan ada kerudung yang terbuat dari sutera yang sangat tipis.

Aku dengan tenang melepas selimut biru yang ada di pundakku. Aku membuka ikatan rambut panjang ku dan melepaskan jeogori ku. Udara yang menyentuh kulitku terasa dingin. Aku terbatuk. Aku hampir tidak bisa meredakan batuk dan melepas celana ku. Mengenakan celana dalam di kaki kurus ku terlihat seperti tongkat bambu.

Di atas itu, aku mengenakan lapisan bawah dan mengenakan rok gaun. Aku mengikatnya di dadaku dan mengenakan jeogori. Jeogori itu panjang yang menutupi sepertiga dari rok. Di atas jeogori, aku mengenakan sabuk sutra putih dan mengenakan gaun sutra panjang. Aku mengenakan jilbab di kepala ku sehingga dapat membuat ku terlihat seperti wanita.

Untungnya, karena aku sering sakit, aku tidak bisa tumbuh tinggi dan besar seperti laki-laki biasa, jadi pakaian itu cocok untuk ku juga.

Aku melihat cermin dan karena jilbab berada dalam dua lapisan, mereka tidak dapat melihat wajah ku dengan baik. Ku pikir aku bisa melakukannya sampai aku tiba di Kekaisaran Utara.

Mereka mengatakan kakakku akan menjadi selir untuk Kaisar tua, jadi jika aku beruntung aku dapat meluangkan waktu untuk kakakku dan kekasihnya agar dapat melarikan diri sejauh yang mereka bisa dan membuat sebuah keluarga, dan ibu ku dapat berbohong dan menikah lagi dengan pria tua yang tidak beruntung dengan perhiasan yang dia ambil. Jika saat itu tiba, tidak ada yang akan menangis bahkan jika aku mati sendirian.

Aku diam-diam keluar gerbang mendengar orang memanggilku.

_________________________________________

Tbc

(END) YEHO [Novel BL Terjemahan]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang