Hyunjin kembali terjebak sama situasi canggung sama seungmin. Iya, dia berhasil nemui seungmin
Gampang sih, karna hyunjin inget dulu seungmin pernah ngomong kalo dia lagi ada masalah besar dia bakal pergi ke belakang sekolah dan duduk dengan nyaman di dalam bus itu
Dari tadi mata hyunjin ngga pernah lepas dari seungmin yang matanya bengkak, hyunjin tau pasti seungmin abis nangis tapi karna sekarang hyunjin udah ada dia mungkin gengsi ngeliatin aer matanya
"Kenapa disini? Pulang aja sana!" Usir seungmin
Hyunjin tersenyum kecut, dari nada bicara aja bisa hyunjin simpulin kalo cowo itu marah sama dia
"Semua orang lagi cemas cari kamu, seungmin"
"Kenapa?!!" Tanyanya
"Karna semua orang sayang sama kamu, mereka ngga mau kamu pergi gini. Jadi, Ayo pulang!"
Seungmin gelengi kepalanya, bikin hyunjin menghela nafas
"Aku tau, pasti kamu udah tau tentang masalah orang tua kita 'kan min?"
"..."
"Maaf" lirih hyunjin seraya membungkuk
"Atas nama papa aku, aku minta maaf karna kecerobohan papa aku orang tua kamu meninggal"
Isakan mulai terdengar dari kedua belah bibir seungmin, dia menangis sejadi jadinya seraya memukul hyunjin pelan
"Maaf ngga bakal bisa bikin mereka balik. Hiks"
"A-aku tau, tapi-cuman itu yang bisa aku lakuin"
Seungmin semakin memukul hyunjin dengan membabi buta, tangisannya mengeras. Hyunjin hanya bisa menunduk seraya menatap seungmin dengan tatapan sedunya
"A-aku janji, habis ini aku ngga bakal nemui kamu lagi, aku bakal pergi dari hidup kamu, aku bakal menghilang sehingga ngga ada lagi nama hwang hyunjin didalem hidup kamu"
Seungmin semakin terisak dengan keras, namun pukulan yang dia layang 'kan berhenti. Terganti dengan kedua tangan yang melingkar di pinggang yang lebih tua
Masa bodoh dengan hyunjin yang punya ocd! Terserah! Dia tidak peduli jika nanti ketika dia melepas pelukan yang dia dapatkan hyunjin pingsan karna ocd nya
"J-jangan pergi... j-jangan menghilang, jin. Aku lebih ngga mau itu" lirihnya
Hyunjin bergeming, otaknya menyuruh hyunjin untuk melepaskan pelukan yang di beri oleh bocah september itu, namun hatinya menolak dengan keras
Memang dasarnya hyunjin, lebih memilih mengikuti kata otak dari pada hatinya sendiri. Dia melepaskan pelukan seungmin lalu menatap pemuda itu
Tangannya terulur untuk menghapus jejak air mata yang turun secara sia sia, membelainya dengan lembut. Menahan semua rasa ingin menyemprotkan antiseptik ke tangannya sendiri
"T-tapi min, aku ini anak pem-
-stop it!! Yang membunuh itu papa kamu bukan kamu hyunjin. Memangnya aku berhak menghakimi kamu dengan itu semua?? Aku memang shock dengan kenyataan itu, aku juga pengen egois dan benci kamu. Tapi hati aku ngelarang itu semua"
"T-tapi nanti kamu bakal pergi sama kak Joo"
Seungmin menggeleng, "aku ngga bakal pergi hyunjin. Aku juga tadi ketemu sama tante aku dan dia ngga nyuruh aku pulang kok"
"Percuma, kamu bakal pergi ke australia..."
"Tentang itu juga, aku ngga jadi ikut ayah"
Hyunjin menatap mata seungmin, sedikit terkejut dengan ucapan seungmin. Padahal tempo hari dia bercerita jika dia akan pergi ke australia bersama ayahnya dan kuliah disana
"Kenapa?? Udah punya alasan buat kamu tetap tinggal disini??" Tanya hyunjin
Seungmin mengangguk, diraihnya tangan hyunjin yang bertengger di pipi tembamnya sedari tadi, membawa pada genggaman hangat
"Hmm, aku punya alasan kenapa aku harus tetap tinggal. Dan hyunjin, aku pikir kamu punya kata kunci yang bakal nahan aku buat pergi dari sini..."
Hyunjin melirik tautan tangan itu, lalu dilepasnya. Berganti dengan kedua telapak tangannyalah yang membungkus telapak tangan mungil milik seungmin
"I love you, seungmin. Please don't go" bisiknya sambil tersenyum.
•••
Sunwoo melirik ponselnya yang bergetar karna ada pesan yang masuk, oh pesan dari hyunjin
Dia tersenyum sembari membaca pesan itu dan melirik renjun yang ada disebelahnya
"Seungmin udah ketemu, njun" jelasnya
Mata renjun membola, secara refleks dia memeluk tubuh sunwoo sambil tertawa senang
"Syukurlah..."
Sunwoo dengan cepat membalas pelulan renjun sampai dimana mereka menyadari satu hal dan dengan canggung melepas pelukan itu
"M-maaf" cicit sunwoo
"A-ah tidak... aku yang salah... bersemangat selalu..." ujarnya sambil tersenyum kikuk
Sunwoo tertawa kecil dan mengusak rambut renjun, "selalu bersemangat, renjun" koreksinya
"Iya itu... maksudnya" jawab renjun dengan semburan merah yang menghiasi pipi tirusnya
"Kamu lucu" ucap sunwoo tiba tiba dan mencubit pipi renjun gemas
Well, tampaknya akan ada pasangan baru siap menanti di chapter berikutnya..
B e r s a m b u n g
Masih ada yang mau ngehujat hhj :)
Enjoy ❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] Prince Cleaner || HYUNMIN
Random[REPUBLISH] hyunjin pemuda yang memiliki rasa kebersihan yang tinggi dan perfeksionis bertemu dengan seungmin si pemuda sembrono?