Wife or nurse?

Berubah?

- Chapter 3 -

Judul :

Wife or Nurse?

Disclaimer :

Masashi Kishimoto

Written By :

Vessalius_D

Character :

Hinata Hyuuga

Uchiha Family :

Uchiha Sasuke

Uchiha Naruto

Uchiha Gaara

Uchiha Itachi

Selamat membaca..

.

.

.

Hari yang begitu cerah,langit-langit biru disana tampak indah, burung-burung yang berterbangan pun terlihat bersemangat hari ini.

Tapi... Ini adalah hari yang buruk bagi Hinata Hyuuga.

Siang hari ini, setelah jam pelajaran berakhir Hinata tiba-tiba diseret oleh Naruto keatap sekolah. Kemudian laki-laki berambut kuning secerah matahari itu memaksa Hinata untuk membelikan nya coklat di sebuah toko yang jarak tempuhnya cukup jauh dari sekolah. Bukan hari ini saja tapi kemarin pun Naruto juga menyuruhnya seperti itu.

"A--ano.. bukankah kemarin aku sudah memberikanmu banyak coklat Naruto-san?" Ucap Hinata, ia sudah ngos-ngosan akibat berlari terburu-buru ke toko untuk membelikan Naruto coklat sesuai seperti yang dia minta dan segera kembali keatap sekolah.

Naruto duduk di kursi kayu bersedekap sambil menyilangkan kakinya, ada banyak coklat yang menumpuk disebelah kiri dan kanan nya. Semua coklat itu hasil dari pembelian Hinata, atau bisa dibilang hasil dari Naruto mengerjai Hinata.

Dia menyeringai, "jadi kenapa? Ada masalah? Kau kan sudah berjanji untuk menuruti semua perintahku, paham?"

Naruto membusungkan dada nya, kemarin dan hari ini dia benar-benar puas menjahili Hinata dan membuat gadis ini sampai terlihat berantakan. Pada awalnya Hinata menolak untuk disuruh oleh Naruto, akan tetapi Naruto tidak bodoh, dia mengancam Hinata jika menolak perintahnya maka Naruto akan mengadu pada Mikoto memberi tahu hal-hal buruk tentang Hinata, walau hal buruk itu hanya karangan Naruto sendiri.

Hinata menunduk takut, dia benar-benar menyesal sudah menerima perjanjian itu, tapi jika dia menolak mungkin Naruto justru melakukan hal yang lebih mengerikan dari ini. "A–aku minta maaf."

Oh..oh.. reaksi itu,reaksi itulah yang ingin Naruto lihat. Dia sangat suka melihat Hinata yang menunduk takut saat dihadapan nya. Lihat saja dia bahkan tidak berani menatap mata Naruto, dia terus menunduk disepanjang waktu. Ini sangat menyenangkan!

"Belikan aku roti sekarang!" Perintah Naruto, yang tak bisa ditolak.

"E–eh? Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapi , sekarang juga belikan aku roti!"

Hinata terdiam, dia mengangguk, kemudian bergegas pergi ke toko kue yang lumayan jauh dari sekolah. Setelah selesai membeli roti Hinata segera kembali keatap sekolah.

Hinata terengah-engah, keringat nya mengalir di seluruh tubuhnya dan menghilang ketika berada di tengah buah dada yang berukuran D cup itu.

"Si–silahkan." Hinata menyodorkan satu kantong kresek putih berisi roti kepada Naruto.