kekasih abadi

14 3 0
                                    

Cerita ini punya saya. Ciptaan sayaa.

Selamat membaca~
.
.
.

Di balkon rumah ini, kami selalu menghabiskan waktu bersama. Sampai lima tahun yang lalu dia pergi demi studi lanjutannya. Tentu aku sangat mendukungnya. Dan kini dia kembali kesisiku. Kembali menemani kesepianku setelah lima tahun berlalu.

Aku menatap pemandangan gelap kota di depan ku. Mobil2 masih berlalu lalang tanpa tau waktu sdh malam. Aku terus menatap kedepan. Dapat aku rasakan ada tangan kokoh yg mulai memelukku pelan. Sangat lemah lembut tapi erat seakan tak ingin melepaskan ku. Kurasakan napas panas menyentuh samping wajah ku. Aku masih menatap gelapnya malam ditengah kota ramai ini. Sambil terus menikmati hangatnya pelukan orang yg kucintai ini. Shin namanya dan aku sangat sangat mencintai dan tak ingin kehilangannya. Dia yang telah kunanti selama ini, tengah memelukku didinginnya malam hari.

Terus merasakan kehangatannya. Sampai dia mengatakan,

"Selamat tinggal cintaku. Aku akn selalu menunggumu di balik awan kelabu. Aku merindukanmu..."

Sebuah kata yang selalu membuatku kembali mengingat bahwa dia telah pergi dari ku lima tahun yang lalu. Kembali bersedih saat mimpi bersamanya selalu berakhir menyakitkan hati. Selalu membuatku ingat bahwa dia sudah menantiku disana selama lima tahun ini.

Dia pergi melanjutkan studi karna dukunganku.

Dan dia pergi lagi karna keegoisanku yg memaksanya kembali kesisiku.

Saat itu, satu minggu berlalu, dan aku sudah sangat merindukannya. Tapi karna kerinduan ku membuatnya pergi tuk selamanya. Dengan menghukumku disini menanti dia menjemputku bersamanya.

Nyatanya, dibalkon ini, aku masih sendiri dengan kemejanya yang melekat ditubuhku. Menikmati angin yang menerbangakan helaian rambutku. Memeluk tubuhku sendiri, seakan berharap Shin benar-benar sedang memelukku.

Lima tahun berlalu dengan kesendirian. Dan hanya ditemani mimpi yang semakin menyakitkan.

Aku yang telah membuatnya menunggu, bukan aku yang lelah menunggu...

Aku tersenyum saat melihtnya ada didepanku. Menghampiriku dengan senyum dan tangan mengulur kepadaku. Tentu, semua yang berhubungan dengannya, aku menerimanya dgn sepenuh hatiku. Kugapai tangannya yang ada didepanku. Dan akhirnya aku mendengar kata yang selalu kunanti akan keluar dari mulutnya,

"Aku menjemputmu, cintaku..."

"Maaf membuatmu menunggu ku, Shin. Sekarang aku akan selalu bersamamu." Sahutku menjawab pernyataan Shin yang sebenarnya tanpa memerlukan sebuah jawaban. Tapi dia hanya tersenyum mendengar jawabanku.

Menarikku mendekatinya, Sampai aku berada disisinya. Terus menatapnya, tak ingin dia pergi kalau aku melepaskan tatapanku darinya. Dia membalas tatapanku, dan menyuruhku menatap kedepan yang tadi terus dia tatapi. Aku memberanikan diri menatap apa yang dia lihat disana, tapi dengan tangan yang semakin erat ku genggamkan kepadanya.

Disana,,

Di balkon yang selalu menemani kesendirianku,,,

Aku meliht tubuhku tergeletak di balkon itu. Dapat aku lihat tubuhku yang berwarna pucat tanpa ada darah yang mengalir lagi di sana. Dan aku semakin yakin bahwa aku sudah 'dijemputnya' untuk memang selalu bersama dengannya.

Kematianku sudah sampai disini.

Aku benar2 tersenyum sekarang. Aku takkan pernah sedih dengan kematianku. Aku sangat bahagia dengan kematianku yang membuatku bisa bersama lagi dengan kekasih hatiku. Dan sekarang dia benar-benar di sampingku, memegang erat tanganku. Dan aku yakin, dia tak akan lagi melepaskan tanganku. Dan akupun juga takkan pernah lagi melepaskanya dari pandanganku.

"Ayo kita pulang, Lucy"

"Hm"

Kematian yang memberikanku kebahagian abadi. Bisa aku katakan,,, aku sangat tenang disini bersama dgn Shin, Kekasih Abadi...

.
.
.

TAMAT~

Kekasih AbadiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang