- AP 7998 / 13 / 04 -
Di padang gurun terjadi badai pasir yang sangat ekstrem disertai dengan kilat petir yang saling menyambar. Angin badainya menghempaskan hampir apapun yang ada, bahkan batu yang beratnya mencapai 1 ton lebih dapat diterbangkan dengan mudah. Setiap area bekas yang sudah dilewati oleh badai tersebut semuanya hampir rata terkubur di dalam pasir.
Namun di tengah badai pasir mematikan tersebut, ada sosok bayang-bayang kecil yang masih bertahan tidak terhempas. Sosok bayang-bayang kecil itu adalah seorang anak perempuan yang berjalan sambil menggendong anak laki-laki di punggungnya. Anak perempuan tersebut tidak goyah, dia tetap berjalan dengan kaki telanjang dan menutupi menyelimuti wajah mereka berdua dengan kain seadanya agar mereka terlindung dari debu pasir yang berterbangan.
Alasan anak perempuan itu tidak terhempas oleh badai tersebut karena dia merupakan ESPER. Dia menggunakan sedikit dari kekuatan espernya untuk bertahan dari badai tersebut. Anak perempuan itu dan juga anak laki-laki yang digendongnya merupakan salah satu yang diakui esper terkuat, dan juga mereka berdua merupakan buronan dunia yang terus selalu diburu.
Kondisi anak perempuan itu sudah sangat buruk. Dia sudah berjalan selama 2 bulan lebih lamanya di padang pasir itu. Kedua kakinya tidak berhenti gemetar karena kelelahan tapi dia masih bersikeras tetap melangkah. Nafasnya juga sudah terengah-engah. Bahkan untuk mempertahankan kesadarannya sendiri pun sangat sulit. Pandangannya sudah tidak jelas, kabur dan berbayang-bayang. Sekujur tubuhnya penuh dengan goresan dan luka lecet yang hanya dibalut dengan kain seadanya.
Sebaliknya kondisi anak laki-laki yang digendongnya masih dalam keadaan sehat. Anak perempuan itu merawatnya, memprioritaskan anak laki-laki itu daripada dirinya sendiri. Dia juga sudah mencoba beberapa cara untuk membuat anak laki-laki itu siuman namun tidak berhasil. Alasan utama anak perempuan itu masih bertahan sejauh ini karena anak laki-laki itu. Dia mudah saja untuk menyerah lalu mati tapi itu berarti anak laki-laki yang digendongnya pasti ikut mati juga karena tidak akan ada yang menolongnya.
Dalam kondisi terbaiknya bagi anak perempuan itu bertahan di tengah badai pasir mematikan itu merupakan hal yang sangat mudah. Bahkan dia dapat menghentikan keseluruhan badai pasir tersebut sepenuhnya ataupun mengendalikan badai pasir sesuka hatinya dengan mudah, semudah membalikkan telapak tangan. Namun karena kondisinya saat ini sangat jauh dari kondisi baik, dia tidak bisa.
Anak perempuan tersebut bernama Elaica dan yang laki-laki kondisi pingsan tersebut bernama Revdy. Mereka berdua merupakan salah satu dari 11 anak terbaik yang diciptakan dari Starck Project.
Starck Project merupakan suatu project yang paling rahasia (Top Most Secret Project) untuk menciptakan esper terkuat dari yang terkuat dari semua generasi esper, bukan hanya melampaui semua generasi esper yang pernah ada, bahkan melampaui generasi esper masa depan yang akan datang.
Tujuannya anak-anak Starck Project tersebut akan ditempatkan menjadi prajurit garis terdepan untuk menguasai dunia alam semesta. Saat masih mengenali dan baru pertama kali menggunakan kemampuan esper mereka, anak-anak dari Starck Project di saat itu bahkan level kekuatannya sudah jauh lebih kuat dari esper biasa yang dianggap kuat pada umumnya. Kekuatan mereka pun terus dengan cepat berkembang.
Enrazon merupakan sphere inti perwujudan tidak terhingga yang menjadi sumber kekuatan dari Starck Project. Dengan Enrazon, inti tersebut membuat kemampuan setiap anak-anak esper Starck Project bermutasi menjadi melewati batas dan sangat kuat. Namun sebenarnya Enrazon sendiri memiliki banyak efek samping negatif dan ada 1 efek samping negatif yang fatal yang belum diketahui oleh Starck Project saat itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Starck Project
FantasyDunia dimana ada esper, monster, setengah monster, makhluk clone, android, cyborg dan humanoid (makhluk yang mendekati manusia tapi abadi). Dunia tersebut dinamakan Mairexy System dan dipimpin oleh esper yang bernama Dranus. Starck Project adalah...