wooyoung melompat ke punggung yang lebih tinggi dari tinggi badannya. terdengar suara eluhan dari bibirnya, melingkarkan kedua tangan dan kaki nya dileher dan pinggang yunho
"jangan mengeluh, aku saja tidak mengeluh ketika harus menggendongmu setiap kamu mengeluh lelah" yunho mengaitkan tangannya dengan kaki wooyoung, agar orang yang dibelakangnya tidak jatuh
"hm.. jadi tidak ikhlas" terdengar pelan suara wooyoung, karena wajahnya yang mulai ia benamkan di tengkuk leher yunho. yunho pun tersenyum dan berjalan meninggalkan night market
°°°
yunho bersusah payah menekan bel rumah itu dengan bahunya. lalu tak begitu lama ada seorang wanita yang muncul dari balik pintu, sambil tersenyum
"astaga.. wooyoung" wanita itu menghela nafas dan menyuruh yunho untuk masuk
seperti biasa yunho langsung masuk kekamar wooyoung. iya, yunho sudah seperti anak kedua dirumah itu. setelah menidurkan wooyoung diatas kasurnya, yunho duduk sejenak dipinggir kasur sambil melihat wooyoung yang sudah terlelap.
"good night" tangannya mengusap rambut wooyoung perlahan
°°°
wooyoung pagi itu terlambat untuk bangun pagi, dengan buru-buru ia menuruni tangga dan mengambil roti yang ada di meja
"WOOYOUNG PERGI DULU AYAH BUNDA" ucapnya sambil berlari ke pintu depan dan ketika membuka pintu ia dikaget kan oleh yunho yang masih menunggunya didepan rumah
"kamu ngapain, yun??? ini sudah jam berapa?? kita telat kelas" kata wooyoung yang berdiri di dekat jendela mobil
"sudah tau telat bukannya cepat masuk malah ngomel dulu" yunho menyalakan kembali mesin mobilnya dan melaju ke kampus setelah wooyoung masuk kedalam mobilnya
sesampainya dikampus yunho menarik tangan wooyoung dan menggandengnya, agar langkah wooyoung lebih cepat dan tidak tertinggal.
//
KAMU SEDANG MEMBACA
Purple Moon || YUNHO X WOOYOUNG
Romanceif a thousand painters worked for a thousand years, they could not create a work of art as beautiful as you are