My Dearest Bokuto-san [Bag 1]

969 82 3
                                    

Disclaimer : Haruichi Furudate

Author pinjem Akaashi dan Bokuto buat cerita ini... ❤❤

Warn : AU, Akaashi Keiji Female Version

.
.
.
A Fanfiction By Zee-chan

"Akaashi~ ..."

"umm.."

"kita ini jarang bertemu, dan sekarang setelah bertemu, kau malah membawa laptop beserta pekerjaan mu kesini?"

"Bokuto-san, maaf, sebentar lagi deadline untuk manga yang aku tangani.. kalau tidak aku kerjakan sekarang akan berdampak pada serial mingguannya... dan..."

Akaashi yang biasa kalem, sekarang sedang panjang lebar menceritakan pekerjaannya sebagai editor manga pada kekasihnya, Bokuto Koutaro.

Bokuto mengaduk-aduk minumannya dengan wajah cemberut. Padahal dirinya sudah meluangkan waktu demi bertemu gadis surai hitam ini. Kekasih yang sangat ia rindukan. Akaashi Keiji.

"Akaashi, aku merajuk loh?!"

"Bokuto-san, tolong mngertilah, bukankah sudah kubilang, kalau menjelang deadline seperti ini, aku bahkan bisa jadi jarang tidur.." Akaashi menghembuskan nafas lelah.

"makanya jangan jadi editor manga.." cerocos Bokuto lebih pada berkata sendiri.

"Bokuto-san bilang apa tadi?"

"bukan apa-apa.."

"Aa-shou.., aku sudah memeberitahukan kalau sebenarnya kita tidak bisa bertemu, tapi Bokuto-san memaksa bertemu.."

"Akaashi, kita sudah hampir sebulan tidak bertemu loh sayang, kau tidak kangen padaku..? my love?"

Akaashi menatap kekasihnya dengan wajah lelahnya.

'Ahh, maafkan aku Bokuto-san, aku terlalu sibuk dengan pekerjaanku'

.

Udai Tenma is Calling....

"Ah maaf Bokuto-san, aku harus mengangkat telepon dari mangaka yang aku tangani.."

Akaashi berdiri dan kemudian berjalan menjauhi Bokuto sambil sibuk berbicara dengan orang yang tadi meneleponnya. Bokuto hanya bisa menatap kepergian Akaashi dengan wajah cemberutnya.

'Uhh! Apaan sih? Padahal kita jarang bertemu, sekalinya bertemu, dia malah sibuk sendiri'

Bokuto POV

Aku dan Akaashi sudah berpacaran sejak SMA. Kalau dihitung-hitung mungkin sekitar enam tahun?

Selepas SMA, aku memutuskan bergabung dengan V-League. Akaashi sendiri setelah lulus melanjutkan kuliah di universitas Tokyo.

Sejak aku bergabung dengan V-league, entah berapa kali kami bisa bertemu dan bertatap muka seperti ini. Bisa dihitung jari. Aku sering ikut turnamen, dan Akaashi sibuk dengan kuliahnya. Dan sekarang sejak menjadi editor hanpir setahun ini, aku semakin sulit bertemu dengan Akaashi.

My Dearest Bokuto-san!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang