Bel istirahat berbunyi. Rena baru saja selesai dengan hukumannya. Ia segera bergegas menuju kantin untuk mengisi perutnya yang sedari tadi keroncongan. Di bangku paling pojok, terdapat Karin dan Novi yang asyik memakan makanannya. Lantas Rena pun menghampirinya, setelah memesan satu piring siomay dan es teh.
"Woy, kalian! Enak ye makan makan," Rena langsung menyambar bakso yang ada di mangkuk Novi.
"Eh anjrit, bakso gue!" jerit Novi. Cewe dengan mulut toa itupun menyentil jidat Rena keras, hingga si pemilik jidat kesakitan. "Beli sendiri sono!" suruh Novi.
"Gimana hukumannya, Ren? Kelar?" tanya Karin pada Rena yang sedang menyantap makannya yang baru saja datang.
"Kelar, lah. Gue kan tukang nyapu kalo di rumah," ucap Rena sembari meniup-niup siomaynya.
Karin dan Novi meringis. Peka apa yang dimaksud Rena. "Eh, kalian tau nggak anak Osis yang di suruh Pak Yanto buat mantau gue di gudang tadi?" tanya Rena penasaran. Baru kali ini ia melihat cowok tadi. Apa dia ketua Osis? Kok Rena baru tau?
"Anak Osis? Morgan maksud lo?" tanya Novi. Melihat Rena mengernyitkan alisnya, Novi lanjut menjelaskan. "Tadi tuh si Morgan ke kelas setelah lo keluar tadi, terus dia nawarin diri buat mantau lo. Mana ada dia Osis."
Rena manggut-manggut. "Gue pikir dia Osis, habisnya tadi gue liat dia pake almamater OSIS, malah gue kira dia Ketosnya," katanya.
Karin dan Novi tertawa ngakak. Sudah dua tahun ia bersekolah di sini, tidak mengenal Morgan? Si anak donatur SMA ini?
"Kalo si Morgan jadi Ketos, yang ada sekolah kita malah bubar," ucap Novi terbahak-bahak. "Lagian pilihan Ketos kan baru dua minggu lalu, masa lo nggak tau siapa Ketosnya?" tanya Novi.
Rena menggeleng. "Siapa emangnya? Kemarin kan pas pemilihan, gue golput, gue coblos aja semua. Lagian nggak ada yang kenal," jelasnya.
"Si Sandi noh ketosnya. Eh, masa lo nggak kenal sama Morgan?" tanya Karin penasaran. Rena menggeleng. "Kalo Alfan? Juna? Yudha?" tanya Karin lagi.
"Kalo Alfan kenal. SMP dia pernah nembak gue, gue tolak," ucapnya.
"Alfan lo tolak? Gilaaakkk!! Demi apaa Ren?" Novi dan Karin histeris. Tak percaya dengan pengakuan Rena. Ini Alfan, loh. Cowok yang dapat juara dua olimpiade Ekonomi tingkat Provinsi. Ditolak oleh Rena.
"Ya gue nggak suka, lah. Kan gue sukanya sama Kak Galih," katanya sambil mesem-mesem.
Galih itu kakak kelasnya dari SD hingga sekarang. Sepuluh tahun lebih dia mengenal Galih. Sejak Galih kelas tiga SD, Rena telah menyukainy, saat itu ia masih kelas dua. Masih piyik. Namun hingga saat ini, Galih tidak mengenalinya. Galih itu baik. Mantan Ketua Osis saat SMP dan SMA. Berwibawa, tegas, ramah, tampan, dan pintar.
"Ngode, dong Ren kalo emang suka. Lo pendem aja gitu mana tau dia kalo lo suka sama dia," kata Novi menyarankan. Novi dan Karin sudah mengetahui tentang Rena yang menyukai Galih sejak masih SMP. Mereka satu SMP.
"Males ah. Lagian dia mana mau sama gue yang astagfirullah gini," ucap Rena. Ia merasa tak pantas bersanding dengan Galih. Ia juga tak mau dikeroyok penggemar Galih. Bisa jadi bahan bullyan jika Rena nekat mendekati Galih.
"Eh eh, Morgan tuh!" kata Karin tiba-tiba sambil menunjuk orang yang dimaksud. Terdapat Morgan, Yudha, Juna dan Alfan yang baru saja datang di kantin.
Rena pun melihat arah yang ditunjuk oleh Karin. "Nah! Itu dia cowok nyebelin! Udah ngomongnya irit banget," ketus Rena.
"Kata siapa tuh anak irit ngomong? Yang ada dia itu banyak omongnya!" kata Novi memberitahu.
"Ooo si anjir belagak sok cool , dasar bocah ingusan," gerutu Rena. Ia merasa dibohongi oleh Morgan. Ia jadi penasaran, alasan Morgan mendatanginya tadi. Eh, sejak kapan Rena penasaran pada hal yang tak berguna?
Karin menyeletuk, "Bisa aja dia suka sama lo, Ren! Anjir secara dia kan ganteng." Kumat lagi penyakit gatelnya si Karin. Karina Aurelia ini memang cewek centil. Pacarnya dimana mana.
Rena membalas dengan tampang orang seperti ingin muntah. Dia tidak tertarik dengan manusia modelan cicak seperti Morgan itu. Rena beranjak dari tempat duduknya, ingin mengembalikan piring bekas siomay nya tadi, sekalian piring dan mangkok temannya. Terbiasa menjadi babu.
****
Rena dkk momen! hiat 2 taon gilak sepi bgtzz..
KAMU SEDANG MEMBACA
MORGANRENA •slow up•
Teen FictionBukan tentang Morgan Smash. Inilah kisah tentang Morgan Gevando, yang tengah berusaha mendapatkan hati Darena Arsyila. Cewek yang tiap harinya mengganggu pikirannya. Morgan tak kalah ganteng dari personil Smash. Tapi, kenapa Rena menolaknya? Bukan...