Malam yang berujung

12 3 0
                                    


Malam semakin larut, Dara tau itu. Dia melihat jam yang melingkar ditangannya sembari membuka pintu dengan sangat amat pelan.

Pukul 02.00

Okee Dara, kali ini kalo dia masih bangun, Lo bakal mampus

Kleekkk...

Bunyi pintu terbuka terdengar, Dara melihat Situasi didalam apartemennya.

Amann

Oke situasi aman, sepi dan sangat gelap. Dara melanjutkan langkahnya memasuki apartemen dengan langkah pelan dan sebisa mungkin tidak mengeluarkan suara. Dara sangat bersyukur malam ini aman dari bahaya.

Sesampainya didepan pintu kamarnya, Dara melewati sofa ruang menonton.

Tapi tunggu dulu..

Dara kembali melangkah mundur untuk meyakinkan apa yang dia liat,

1....2....

"Aaaaaaa" Dara berteriak kencang sekali, sambil langsung menutup mata dengan kedua tangannya.

"Ada apa Ra" tanya seorang pria yang langsung memeluk Dara yang sedang ketakutan.

"Rei, gue barusan liat tante kunti dipojok jendela sana. Gue yakin itu dia disana" sambil nunjuk pojok jendela tempat dia melihat sebuah siluet putih dengan rambut panjang yang menutupi wajahnya.

"Gak ada apa apa Ra, Lo ngigo ya" jawab Rei.

"Ehh tunggu dulu, kenapa baju Lo masih yang tadi sore ? Dan ini apa tas ??"

"Lo baru pulang ?" Tanya Rei beruntut sambil menatap Dara tajam. Tapi yang ditatap malah menampilkan cengirannya disela keringat diwajahnya karna ketakutan.

"Sorry Rei"

"Tadi tuh Klara minta antar ke mall, jadi gue lupa diri deh karna liat baju baju baru"

"Alesan Lo, dasar anak bandel"

"Kemana lo, jujur gak lo" tanya Rei geram.

"Iya Rei, gak percayaan banget sih"

"Mana ada, gue tadi liat Klara sama Elang di caffe depan apart. Ngaku gak Lo. Mau gue bikin ngompol gak nih ?" Ancam Rei, sambil menjewer telinga Dara.

"Aduhh iya iyaa, tadi gue kerja kelompok dirumah Bara" ujar Dara sambil menunduk memainkan kukunya.

"DAAN ??" Tanya Rei, dia tau kalo Dara dan Bara udah kumpul apa yang terjadi.

"Balapan" bisik Dara, bahkan seperti sebuah gumaman tidak jelas.

"Bagus Dauristela Kyara"

"Rei, maaf sih" Kata Dara sok lembut dan sok bersalah. Padahaalll, bandel banget asli.

"Siapa yang menang ? " Tanya Rei tenang. Sedangkan yang ditanya langsung mengubah raut sok bersalahnya menjadi ceriaa.

"Guee dong Rei. Tadi Bara gue suruh cium banci hahahaha" Dara bercerita seakan Rei terhibur.

"Masuk kamar gue sekarang juga Dara"

"Tapi kan.."

"Masuk cepet!!"

Dara masuk kamar Rei, sambil memasang wajah yang ditekuk lutut.

"Pokoknya malam ini tidur sama gue peluk gue sampe gue tidur, Ra!!"

"Kagak ada, enak di elo itu mah"

"Mau yang lebih ???"

"Oke okee, tapi Rei, gue mau ke kamar dulu ganti baju masa gue tidur pake baju kek gini sih" ujar Dara sambil menunjuk celana Levis panjangnya dengan Hem biru yang menutupi tank top putihnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEMPURNATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang