PC2

6.9K 594 8
                                    

     Waktu demi waktu terus berputar. Tanpa sadar sekarang Gulf tumbuh menjadi remaja yang rupawan. Dengan wajah yang cute dan tampan sekaligus, mana mungkin tidak ada yang menyukainya. Teman sekelas bahkan sekolahnya, wanita bahkan pria semua mendambakannya.

     Siapa yang tak kenal Gulf Kanawut? Seorang anak dari Kao Kanawut dan Earth Kanawut, pembisnis terkemuka nomor 1 di Thailand bahkan mempunyai banyak anak perusahaan hampir di seluruh asia tenggara. Berita keberhasilan dan kekayaan Kao Kanawut selalu menjadi trending topik berita diseluruh siaran televisi dan itulah yang menjadikan Gulf Kanawut terkenal selain dari tampang rupawannya.

     Saat ini Gulf sedang menunggu sendiri didepan sekolahannya, para teman-temannya sudah pada pulang terlebih dahulu. Dia kesal dengan pengawalnya yang lama sekali menjemputnya. Dengan bosan dia memainkan handphone ditangannya, menyecroll semua media sosialnya sampai datanglah sebuah mobil hitam didepannya.

"Ayo Gulf, masuk"

     Dengan kesal dia membuka pintu depan mobil dan menutupnya dengan keras, bibirnya monyong kedepan dan membuat pengawalnya terkekeh.

"Maaf kan phi na, mobil nya mogok tadi ditengah jalan, jadi phi memperbaikinya dulu. Maaf na" ucap Mew, pengawal pribadinya, dengan memelas.

"Hmm" acuh Gulf, dia masih kesal.

     Tak kehabisan akal, Mew langsung saja melajukan mobil nya ketempat yang sudah ia rencanakan, tempat penyogokan.

     Mew berhenti diarea Mall milik tuannya, keluar dari mobil dan membuka kan pintu untuk Gulf. Gulf yang masih kesal enggan keluar dari mobil.

     Dengan entengnya Mew melepaskan seatbelt milik Gulf dan langsung saja menggendong Gulf dengan gaya bridal style. Gulf yang kaget langsung memeluk leher kokoh milik Mew, pipinya merona, dia malu diperlakukan seperti itu oleh Mew.

"Phi turunkan Gulf!" perintah Gulf dengan berteriak.

"Maafkan phi dulu naa" Mew menatap langsung mata Gulf. Gulf yang ditatap langsung saja memalingkan wajahnya, pipinya sangat merah saat ini.

"Iya iya, Gulf memaafkan Phi, tapi jangan diulangi lagi besok, dan sekarang turunkan Gulf!" jawab Gulf masih memalingkan wajahnya.

     Dengan gemas Mew mencium pipi Gulf yang berada didepannya dan langsung menurunkan Gulf. Dia menarik tangan Gulf memasuki Mall. Sedangkan Gulf sudah malu setengah mati, mengapa perasaanku malah menjadi semakin besar? Phi Mew tolong jangan membuat ku berharap lebih.

     Dengan pipi yang merah, Gulf mengikuti Mew yang masih menggandeng tangannya. Pemandangan itu tak luput dari tatapan para pengunjung mall tersebut. Gulf yang risih mencoba melepaskan pegangan tersebut, tetapi malah semakin menguat dan dia hanya bisa pasrah.

     Sampai akhirnya pegangan itu terlepas saat Mew berhenti didepan toko Ice Cream kesukaan Gulf.

"Belilah sesuka mu, sebagai permintaan maaf phi yang telat menjemputmu, phi yang traktir" ucap Mew dengan tersenyum menatap mata Gulf.

"Beneran phi?" mata Gulf bersinar, dia sangat senang sekali.

"Iya"

     Dengan semangat Gulf menarik tangan Mew memasuki toko itu. Mereka menghabiskan waktu sore mereka dengan memakan ice cream dan berjalan-jalan di mall. Gulf sangat bahagia.
.
.
.
.
.
TBC

Tembus 40 vote aku up ya 😘

22.03.2020

Pengawalku, CintakuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang