29 desember 2018...
Hujan turun dengan sangat derasnya, hujan itu tidak sendiri tetapi bersama angin dan petir. Semua orang memilih untuk di dalam rumahnya, tidak keluar karena takut dengan cuaca yang tidak baik itu.
Seorang perempuan terlihat duduk di ruang kumpul keluarga di lantai 2 rumahnya, dia memandang ke arah luar jendela, melihat derasnya hujan. Dia sangat menyukai melihat hal itu, walau ada rasa sedikit takut. Tetapi saat dirinya sedang asik melihat air hujan, pupil matanya sedikit melebar saat melihat seorang pria yang keluar dari rumahnya memakai jaket parasut hitam dengan topi hitam...
" pria itu siapa...?" tanya perempuan itu kepada adiknya yang sedang duduk membaca novel.
" oh pria itu... aku tidak tahu siapa namanya tapi orang-orang di sini memanggilnya Rain" ucap santai seorang pria berkacamata dengan buku di tangannya.
" setiap hujan dia selalu keluar dari rumah itu... apa menurutmu itu wajar dhika?" tanya penasaran perempuan itu yang memandang ke arah adiknya.
Adiknya bernama Dhika, lebih tepatnya... 'Andhika Wales Brown'
" aishhh beginilah kalau punya kakak yang tidak cerdas sama sekali. " ucap santai dhika.
Perempuan itu mendengus kesal mendengarkan itu...
" namanya adalah Rain, itu artinya hujan. Wajar saja mendapatkan panggilan itu karena dia selalu berjalan saat hujan" ucap dhika yang masih fokus dengan bacaan novelnya.
" hmmm... tapi itu aneh dhika...memangnya dia tidak sakit apa?" ketus perempuan itu.
" Andhita Wales Brown... itu bukan urusanmu, mau dia sakit atau apapun. Itu hak dia" tekan dhika dengan sedikit memicingkan matanya.
Perempuan itu bernama Andhita Wales Brown, mereka berdua adalah saudara kandung. Terlahir dari ayah yang berasal dari Australia dan ibu berasal dari Indonesia.
Mereka berdua berpindah-pindah rumah karena ayahnya seorang peneliti tumbuhan langka dan ibunya juga pun seperti itu. Dhita berumur 24 tahun sedangkan dhika berumur 22 tahun. Mereka berdua memiliki usaha yang cukup besar di australia yang mereka kelola berdua...
" aku tahu" kesal dhita.
" lalu kenapa anda bertanya ?" ketus dhika.
Dhita memutar bola matanya dengan malas...
Dhita kembali memilih memandang ke arah luar jendela, dan dia kembali melihat pria itu berjalan masuk ke rumahnya. Dhita merasa semakin penasaran dengan pria itu, pria yang selalu keluar saat hujan turun.
' aku jadi penasaran dengannya' batin dhita
Hari sudah mulai sore...
Dhita terlihat baru selesai mandi sore dan dia segera mengatur alat shalatnya untuk menjalankan shalat magrib karena sebentar lagi matahari akan terbenam...
" hari ini dingin sekali... aku matikan saja Acnya" ucap dhita sambil menuju ke arah meja samping tempat tidurnya.
Dhita segera memencet remote ac kamarnya...
Saat dia akan berjalan kembali menuju ke sajadahanya, kedua bola matanya menangkap pria itu lagi...
" dia sangat rajin ke masjid, pria yang baik" senyum tipis dhita.
Jendela kamar dhita juga langsung menghadap ke arah rumah pria itu, jadi dia dapat melihat pria itu dari kamarnya. Senyum terpancar di bibir mungil nan tipis yang berwarna pink itu..
( suara Adzan Magrib )
Dhita segera menutup jendela kamarnya lalu segera menjalankan shalat magrib...
KAMU SEDANG MEMBACA
RAIN
Mystery / ThrillerHujan memberikan arti yang mendalam bagi pria tinggi, putih, dengan mata yang sedikit bulat itu.