Stronger

175 40 2
                                    

Hari masih menunjukkan pukul delapan pagi saat suara nyaring yang berasal dari ruang tengah terdengar memenuhi indera pendengaran sekaligus menjadi alasan terbangunnya sosok sang pemilik kediaman dari tidur panjangnya.

Di dalam kamar tidur yang sebenarnya lebih terlihat seperti kandang sapi itu, terlihat seseorang yang tengah menendang selimut yang sebelumnya menutupi tubuhnya secara asa. Sepertinya dia kesal karena terbangun secara mendadak. Setelah puas menendang jatuh benda mati tak bersalah itu ke atas lantai, sang pelaku membenarkan posisinya yang sebelumnya telentang di atas tempat tidur menjadi duduk bersender di kepala ranjang. Dia mengusak surai cokelat mudanya acak dengan raut kesal dan decak yang terdengar tak kalah kesalnya.

Sejak beberapa menit yang lalu dia terus menunggu bel yang nyaring itu diam dengan sendirinya tapi sayangnya kenyataan tak sesuai harapannya. Karena alih-alih menyerah, intensitasnya malah semakin bertambah. Ayolah, ini bahkan mulai terasa konyol karena dia sudah seperti seseorang yang tengah dikejar-kejar oleh penagih hutang!

Memejamkan kedua matanya selama beberapa saat, dia akhirnya kalah juga. Jadi dengan raut yang masih memperlihatkan dengan jelas tentang ketidaksukaannya, dia beranjak turun dari ranjang. Tangannya mengambil celana training selutut serta kaus putih polos yang terletak asal di salah satu kusi yang ada di kamarnya lalu memakainya. Setidaknya dia terlihat lebih 'layak' untuk menerima tamu dibandingkan keadaannya sebelumnya yang hanya berbalut celana boxer. Setelahnya, dengan langkah gontai dia melangkah menuju kearah pintu masuk.

"Uh, siapa?" Dia membuka pintu secara perlahan lalu bertanya.

Suaranya tercekat ketika matanya menemukan keberadaan seseorang yang tengah tersenyum lebar di hadapannya sambil memeluk sebuah tas besar yang membuatnya terlihat seperti seseorang yang baru saja diusir dari rumah.

Matanya yang kecil terbelalak lebar.

"Kau.." Dia menjeda kalimatnya selama beberapa saat. Kesadarannya kini sudah kembali secara sempurna. "...Apa yang kau lakukan disini?"



═════════════════

═════════════════

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hurt Road

Chapter 13: Stronger

═════════════════



Akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk menikmati hari dengan santai dan bermalas-malasan. Bukankah semuanya juga setuju dengan pernyataan barusan? Tapi sayangnya rasa kebebasan yang sudah ia impi-impikan sejak lama itu harus tertunda begitu saja karena kedatangan seseorang yang entah sejak kapan sepertinya sudah menganggap rumah miliknya sebagai rumah yang bisa dia datangi kapanpun dia mau.

[ON REVISION] Hurt Road - JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang