01

5 2 0
                                    


"Heh, lo udah kerja pr fisika ga, hari ini?"

Tanya gadis berambut panjang hitam pekat itu sembari menepuk pundak gadis lainnya.

"Ya pasti udah dong, jangan bilang lo belum kerja ya? Pelajaran bu Lian bakal dimulai 5 menit lagi loh"

Wonyoung, gadis berambut hitam pekat itu hanya meringis sembari menggaruk kepalanya yang sebenarnya tidak gatal.

"Hehe, semalem gue nonton drama korea sampe larut malem, gue lupa kalau ada pr yang harus diselesein"

"Yaudah, nih cepet salin keburu bu Lian dateng!"

Jesslyn mengulurkan bukunya pada Wonyoung dengan berkacak pinggang.

"Hehe makasih banyak, gue bayar makanan lo nanti"

"Gak usah, gue juga gak minat"

"Oh iya gue hampir lupa, jangankan gue bayar makanan lo sedangkan lo pun bisa membeli seluruh isi kantin, bahkan membeli sekolah ini"

Jesslyn, gadis berambut cokelat panjang itu hanya memutar bola matanya malas.

✨✨✨

Laki laki itu berjalan tergesa gesa menuju ruang pertemuan di kantornya. Hari ini diadakan rapat dengan kepala perusahaan lainnya namun ia telat 10 menit karena ia lupa dengan jadwalnya itu dan malah bersantai santai di sofa ruangannya.
Ia tidak bisa menyalahkan asistennya karena sang asisten pun sudah mengingatkannya namun ia masih bermalas malasan. Sembari berjalan cepat menuju ruang rapat, tak henti hentinya ia mengucapkan sumpah serapah, merutuki betapa bodohnya dia.

Sesampainya didepan pintu ruang pertemuan, ia mengatur nafas yang tidak beraturan dan mengubah raut wajahnya agar menjadi serius, lalu memutar kenop pintu masuk berjalan santai menuju tempat duduknya.

"Maaf, saya terlambat"

Hanya itu yang ia ucapkan, hingga ia duduk dikursinya, memerintahkan asistennya untuk membuka acara rapat ini.

✨✨✨

Sepulang sekolah Jesslyn langsung merebahkan diri ke kasurnya tanpa melepaskan sepatu atau mengganti seragamnya. Hal itu membuat kakak laki lakinya berkacak pinggang sembari memarahi gadis itu.

"Bisa nggak, lo hapus kebiasaan buruk lo ini? Beperilakulah layaknya gadis gadis diluar sana yang mementingkan kebersihan dan nggak malas kayak lo!"

"Emangnya kenapa sih kak? Gue beda dari gadis gadis yang lo pikirkan itu, udah pergi sana, gue capek pengen tidur, oh iya sama jangan ganggu gue!"

"Serah lo aja! Kalau lo bangun nanti, lo harus bersihin seluruh isi rumah ini dan nyiapin makan malam!"

"Ihh kok gitu sih? Gak adil tau!"

"Lah bodo amat!"

Gadis itu langsung bangkit dari kasurnya dengan malas, tidak sudi jika harus membersihkan rumah yang luasnya pun hampir 3 hektar. Ia pun menyuruh kakak laki lakinya itu keluar dari kamar dan segera mengganti seragam dan melepas sepatunya agar bisa tidur dengan cepat.

✨✨✨

Setelah menyelesaikan rapat di ruang pertemuan, Jaehyun segera kembali ke ruang kerjanya dan merebahkan diri di sofa empuk yang ada di dalam ruangannya. Ia melihat jam yang melingkar ditangannya. Sudah pukul tujuh malam rupanya. Namun ia masih enggan untuk pulang ke rumah menghadapi segala ocehan buruk papanya. Membayangkannya saja sudah membuat ia muak. Ia pun sadar jika ia belum makan malam, dan segera memanggil asistennya untuk makan malam dengannya di luar kantor.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ᴅᴇsᴛɪɴʏTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang