Sudah tidak asing lagi jika anak remaja sekarang banyak yang tidak menyukai hari senin. Yah, tentu saja karena hal upacara bendera.
Tepat di saat tahun ajaran baru para anggota osis akan mempersiapkan diri untuk menghadapi calon siswa baru. Tidak hanya itu saja, bahkan semua ketua dari seluruh ekstrakurikuler pun ikut andil dalam hal ini. Dengan langkah gontainya salah satu calon siswi baru itu mendekati lapangan dimana teman-temannya telah berkumpul.
"Via! Cepetan elah jalan begitu doang lu lama amat," Protes seorang gadis yang dipanggil Dania.
"Hm." Ucap Qiara singkat.
"Pengunguman: Bagi para seluruh calon siswa harap segera ke lapangan sekarang juga. Terimakasih!" Suara dari mikrofon yang mengalihkan semua perhatian siswa.
Disaat pertengahan kegiatan upacara kepala sekolah memberikan ucapan dan nasehat kepada para calon siswa baru. Mungkin hanya sebagian yang mendengarkan dan sebagian lagi hanya sibuk berbicara tanpa menghiraukan sang kepala sekolah.
Setelah selesai kegiatan upacara, ketua osis dan para anggotanya memerintahkan kepada semua calon siswa tersebut untuk segera pergi ke ruangan aula.
"Baiklah akan saya buka, Assalamu'alaikum! Selamat pagi semua. Perkenalkan saya Ashrafano dewa,yang kerap di sapa Fano. Jadi, saya disini selaku ketua osis akan membaca kan kegiatan kalian pada hari ini dan saya harap kalian mendengarkan tanpa ada yang berbicara sedikitpun!" Ucapnya dengan tegas tanpa terbantahkan
"Pertama-tama selamat datang di SMK Arwana. Selama acara MPLS( Masa Perkenalan Lingkungan Sekolah) saya sebagai ketua osis berharap kalian dapat mengikuti kegiatan ini dengan baik. Tugas kalian yang pertama adalah kalian harus bisa mencari data lengkap salah satu siswa di sekolah ini yang mampu membuat kalian penasaran dengan orang tersebut. Kedua, kumpulkan tanda tangan dari seluruh anggota osis. Terakhir kalian harus sudah selesai satu jam sebelum waktunya untuk pulang, apa ada yang ingin di tanyakan?" Ucap Fano menjelaskan tentang kegiatan MPLS kepada selurus calon siswa baru
"Engga!" Teriak semua calon siswa baru.
"Baiklah jika tidak ada yang ingin di tanyakan, saya harap semuanya sudah jelas. Silahkan untuk memulai tugas kalian dan jika sudah waktunya istirahat maka istirahatlah tetapi ingat jangan sampai lupa satu jam sebelum bel pulang berbunyi kalian sudah harus sampai di lapangan. Ayo bubar dan kerjakan!" Perintah Fano
Semua calon siswa berbondong- bodong mengelilingi wilayah sekolah yang luas ini agar bisa segera menyelesaikan tugas dengan tepat dan cepat. Tetapi sepertinya tidak untuk satu siswi ini, dia lebih memilih berjalan dengan santai dan menuju ke taman belakang di sekolah ini sendirian.
Kesunyian adalah keadaan yang paling dia sukai, dia bukan gadis yang bersifat nerd yang suka menyendiri atau bahkan selalu berteman dengan setumpuk lembaran kertas di sepanjang harinya. Dia sama seperti yang lainnya, hanya saja sudah bertahun-tahun semenjak kejadian di waktu lampau yang membuatnya seakan tidak perduli dengan sekitar tetapi nyatanya dialah yang paling perduli dan peka terhadap sahabat, keluarga, atau bahkan lingkungan sekitarnya. Kelemahan nya terletak pada sifatnya yang tertutup dengan keceriaan.
"Huft,,,sampai kapan ini semua bakal berakhir? Gua capek kalo gini terus." Ucapnya dengan lirih
Tanpa dia sadari ternyata ada seseorang yang berdiri tepat di belakangnya.
"Hey!" Ucap lelaki itu sambil menepuk pundaknya
"Ehh, sorry lo siapa yaa?" Tanya heran siswi itu
"Gua? Ya siswa disini lah gimana sih lo tu"
"Terus ngapain lo disini?"
"Seharusnya gua yang tanya gitu ke lo, bukannya lo calon murid baru di sini ya? Kenapa lo malah duduk bukannya ngerjain tugas lo?"
"Bukan urusan lo!"
"Jutek amat ya lo tuh. Oke, kenalin gua Ergan, kalo lo?" Ucap nya sambil menjulurkan tangan.
"Qiara" balasnya tanpa menjabat tangan Ergan.
"Sabar gan sabar ujian buat lo ini mah. Oh iya lo gak nyelesain tugas lo? Kalo gak gini aja deh biar lo gak ribet. Gua bantuin lo tapi sebagai balasannya lo harus berhenti sedih gimana?" Tawar Ergan.
"Gua ga sedih!." Bantah Qiara
"iya dah lo mah engga sedih. Gimana mau gua bantu gak nih?"
"Gak." Ucap Qiara singkat
"Lo nya sih engga mau tapi gua tetap maksa!"
"Yaudah nih." Ucap Qiara sambil memberikan bukunya kepada Ergan
"Dasar cewe tadi bilang gak mau, sok-sok an nolak padahal mah mau huh" Ucap Elegan dalam hati
"Kalau lo gak ikhlas mending gak usah deh,ribet banget lo." Ucap Qiara dengan nada ketus.
"Yailah gua ikhlas ini mah sensi amat lo sama gua." Ucap Ergan.
Setelah Ergan menuliskan biodata diri nya dan pergi sebentar untuk meminta tanda tangan anggota osis yang lainnya. Dia kembali lagi ke taman belakang dimana ada gadis yang mampu membuat nya penasaran.
"Bio data dirinya udah gua isi semua nih sama tanda tangan anggota osis lainnya juga udah gua mintain. Yaudah deh gua mau cabut dulu. Satu lagi pesan gua buat lo jangan pernah merasa sendiri karena mulai sekarang ada gua di samping lo dan jangan pernah sembunyiin kesedihan lo dengan pura-pura untuk terlihat ceria didepan banyak orang. Hm udah yaa gua cabut jangan merenung terus jalanin aja kehidupan lo tanpa beban meski gua tau masalah yang lo hadapi pasti berat banget." Ucap Ergan sambil mengelus kepala Qiara.
Tidak lama setelah Ergan pergi Qiara pun pergi menyusul teman-teman nya yang sekarang berada di kantin sambil terus memikirkan atas perilaku Ergan kepada nya.
Kantin.
"Nah ini bocah yaa dicariin dari tadi tau tau nongol sendiri di kantin, dari mana aja lo vi?" Ucap Dania
"Taman belakang." Ucap Qiara singkat
"Lo belum makan yaa ra? Gua udah pesenin lo nasgor sekalian minumnya,cepet duduk ntar magh lo kambuh kan berabe kita" Ucap Rara
"Oke maksih banget,gua beruntung temenan sama kalian semua." Ucap Qiara sambil tersenyum.
"Ihh Via lo kaya sama siapa aja sih, Vi dengerin gua kita sahabat bahkan udah kaya keluarga. So, don't be afraid because your not alone." Ucap Anin
"Bener banget kata si Anin lo ga sendirian Via ada kita, ada abang kembar lo, dan keluarga lo yang lain." Ucap Dania membenarkan ucapan Anin
"Ayo makan! Kalian pasti laperkan apalagi si Via." Ucap Rara kepada ketiga temannya untuk segera makan
Dan jangan lupakan bahwa tidak jauh dari sana ada seseorang yang selalu memperhatikan tingkah laku Qiara. Sosok yang bahkan belum mengenal siapa itu Qiara.
- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -
Hy semua!👋
Jadi, ini cerita pertama, & mungkin ada yang kurang baik atau apapun kekurangan nya. Tolong bantu yaa😊Vote, Comment, & Share
Juga bisa keteman - teman nya
Gak memaksa kok hanya butuh saran nya dari kalian semua.Thank you all💙
Selasa,02-06-20
Lampung
@anachi_fp
KAMU SEDANG MEMBACA
About Destiny
Teen FictionIni tentang takdir, dimana hanya masalah waktu dan kesabaran yang bisa menyelesaikan nya. Tentang gadis remaja yang menunggu kebahagiaan datang untuk menggantikan segala kesedihan yang sudah bertahun- tahun dia rasakan sendiri. Apakah Qiara bisa unt...