chapter 3

2 0 0
                                    

sebelum baca vote and komen dulu ya...😉

           🎵🎵🎵🎵

adira tdk menolak ajakan gallen untuk makan sebelum pulang, disini lah Adira berdiri didepan pintu masuk restoran yang Adira tau itu adalah restoran bintang 5.

"Lo gak salah tempat len?" Tanya adira menatap gallen

"Ngga" jawab gallen sambil senyum, lalu menggandeng tangan Adira masuk

"Leen...lo seriusan? emang lo punya duit? klo lo gk tau ini tempat apa biar gue kasih tau, ini restoran bintang 5 len..., tempat makan bangsawan" jelas adira sambil berbisik dan tanpa sadar, dia tidak menolak gandengan gallen dan malah mengeratkan pegangannya pada gallen

"Gue serius, udah nanti lo makan aja sepuasnya,jangan pikirin bayaran nya"ucap gallen menenangkan

"Len...balik aja yuk, kita makan di warteg aja"ucap adira "nanti malu klo kita musti nyuci piring atau nanti malah di usir kan gk asik" lanjut adira menarik tangan gallen, namun gallen menahan adira

"Makan disini aja, biar gue yang bayarin, tdi kan lo udah laper" ucap gallen
Akhirnya adira menurut, dia mengikuti gallen masuk kedalam restoran, dira menggandeng tangan gallen

"Segitunya lo megang tangan gue, gue gk akan lari kok"ucap gallen melihat adira memegang tangan nya kuat

" Takut jatuh" Jawab adira polos, karna melihat lantai restoran itu sangat mengkilap "licin banget"
Tawa galen pecah saat adira bicara polos seperti itu, dia sangat suka berada di samping adira, walaupun sebenarnya dia juga baru kenal gadis itu

"Hahaha mmp..." Tawa galen terhenti saat adira menutup mulutnya dengan tangan mungil gadis itu

"Ssstth...lo bikin malu" Ucap adira

"Kenapa harus malu? Kan ga ada orang di sini" Ucap galen

Adira  mengedarkan pandangan nya  " Woiya! Baru sadar!" Ucap gadis itu

Dan saat perhatian adira tdk mengarah padanya galen menutup wajah nya yg memanas dgn tangan kirinya yang bebas dari adira, entah kenapa galen menjadi seperti ini.

"Kok ga ada orang?" Tanya adira kembali menatap galen

"Ha?apa?" Tanya galen gelagapan

"Kok muka lo merah? Jangan² lo lupa bawa uang len?" Tanya adira cemas

"Ya engga lah" Elak galen

"Selamat datang tuan muda" Ucap seorang pelayan mendatangi galen dan  adira

"Meja nya sudah kami siapkan tuan" Sambung pelayanan itu
Galen mengangguk, lalu meminta pelayanan itu pergi

"Tuan muda?" Tanya adira menatap galen heran
Galen tersenyum, mengacak rambut adira

"Satu minggu lagi lo juga bakalan jadi nona muda" Ucap galen membuat adira menatap nya bingung

"Nona muda?"

"Iya karna gue pemilik resto ini" Ucap galen menujuk dirinya sombong

"Lah? beneran? " Tanya Adira takjub, saking takjub nyandia tdk sadar wajah nya tinggal beberapa cm dari galen  "kok sepi?, ga laku ya restoran lo?" Lanjutnya

"Ehm...mmm..lo deketan gitu mau gue cium?" Tanya galen, membuat adira langsung membuang muja nya kesal " Udah gue booking buat lo" Lanjut galen

Galen berusaha mengatur nafas nya yang menderu, melihat adira kesal, galen akhirnya membujuk gadis itu

"Yaudah, kita makan ya.." Ucap galen
Adira masih kesal, gadis itu membe renggut, lalu berjalan dengan cepat menuju meja yg terlihat sudah terhidang makanan di atas nya.

Galen mengikuti adira yg duduk di depan nya, galen melihat mata gadis itu yg berbinar melihat sajian makanan di atas meja.

"Lo belum pernah makan di restoran?" Tanya galen iseng, dia telah mempersiapkan diri jika adira tiba-tiba mengomelinya

"Belum" Jawab adira jujur, itu membuat galen sedikit kaget perempuan itu tdk mau repot repot menjaga imagenya

"Adira melahap makanan dengan nikmat, galen hanya memperhatikan gadis itu, dalam hatinya dia berkomitmen bahwa dia tidak boleh takluk oleh adira

" Len gue mau nanya " Ucap adira masih disela seka makannya

"Apa?" Jawab galen sekaligus bertanya

"Adira menelan makanan nya, lalu menatap galen lekat

" Ekhem...kenapa lo jadiin gue pacar lo? Trus tunangan lo dan sekarang lo bilang kita bakalan nikah, maksud lo apa?" Tanya Adira

"Emang kenapa?" Tanya galen balik, masih santai 

" secara logika kan ga mungkin, baru juga kenal beberapa hari udah mau nikah, pasti lo punya niat terselubung dibalik ini semua" jelas adira dengan tatapan menyelidik kearah galen 

"gk lah gue itu beneran suk--- " ucapan galen terhenti saat garpu yang ada ditangan adira tepat dimatanya

"jujur!" ucap adira tegas

galen membuang nafas nya nyerah 

"turunin dulu garpunya"  ucap galen yang langsung dituruti adira

"cepet jelasin" desak adira 

"iya iya jadi gue tuh minta lo buat jadi pacar gue  karena gu---"

kring....

ucapan galen terpotong  oleh suara ponsel adira

"bentar-bentar " ucap adira menahan galen untuk tidak bicara, gadis itu sibuk mencari ponsel dalam tasnya

dalam hati, galen  bersyukur dia tidak jadi menjelaskan sebab kenapa dia memilih  gadis itu sebagai pacar nya, ntah kenapa galen jadi tidak tega 

"ada apa ma?" tanya adira kepada seseorang dibalik telepon 

"....."

"iya, sudah sekarang dira lagi  sama teman "ucap adira 

"......" 

"Apa?? b-baik  dira akan kesana sekarang" adira tiba-tiba panik wajahnya berubah khawatir, adira memasukkan ponsel nya kedalam tas lalu menarik galen yang hanya menatapnya bingung 

"anterin gue" ucap adira sambil terus menyeret galen  dengan cepat

"kemana ?"  tanya galen

adira tidak membalas pertanyaan galen , tapi masih tetap  menarik galen











lanjut besok ya gesss hehehehe









You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: 16 hours ago ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

my crazy boy friend Where stories live. Discover now