Na na na.....
Seseorang dalam suasana hati yang bagus hari ini, kakinya mengayun santai dan mulutnya sedari tadi bersenandung. Menampakan wajah yang sangat bahagia.
Entahlah....
Apa yang membuatnya begitu bahagia.
Apa dia baru saja memenangkan lotre ??
Siang ini seperti biasa Gun datang ke kantor Perth mengantarkan makan siang. Dia tidak perlu izin security lagi untuk masuk. Semua karyawan Perth juga sudah tau sosok cantik itu selalu datang ke kantor di siang hari. Kesayangan Bos mereka.
Dia sampai di lantai paling atas gedung, dimana ruangan Perth berada disana.
Sebelum dia masuk, biasanya ada Earth yang akan menyapanya memberitahu Perth ada atau tidak.
Tapi siang ini berbeda, Earth tidak berada di tempatnya. Gun berpikir sebentar....
Ahhh mungkin saja Earth lagi ke Toilet.
Gun sudah berada di depan ruangan Perth, tanpa mengetuk seperti biasanya, dia langsung masuk.
Dan.....
"Perr....th..." Ucapannya tergantung melihat pemandangan yang tidak dia sukai menyambutnya.
Wajahnya memerah, bukan karna malu tapi menahan sesuatu yang terasa sesak di hatinya. Dia bingung, kenapa hatinya begitu sakit melihatnya, dan nafasnya terasa tercekat di tenggorokan. Dadanya sesak...
Perlahan air mata membasahi pipinya, dia langsung berlari keluar dan tidak menghiraukan orang-orang yang melihat bingung, berlari sambil menangis tersedu-sedu...
Dia tidak menyadari bahwa seseorang mengejarnya, mencoba menggapainya.
Grepp
Tangan itu berhasil menggapai Gun dan menariknya menghentikan langkah Gun.
"Gun, dengarkan aku. Semua tidak seperti yang kau lihat. " Perth mencoba menjelaskan apa yang terjadi.
"Apa yang mau kau jelaskan padaku, aku melihatnya dengan jelas. Kau menciumnya" Gun lantang.
"Tidak. Aku tidak menciumnya. Kau salah paham. Earth meniup mataku karna sesuatu masuk ke mataku" Jelas Perth singkat.
Gun nampak melunak, dia mulai bisa di kendalikan. Perth merangkulnya dan memeluknya sayang.
Mereka larut dalam keheningan, Terlihat sangat romantis, seperti seorang kekasih yang menenangkan pacarnya yang tengah cemburu. Semua para jomblo karyawan Perth yang melihat merasa iri.
Tapi....
Seseorang yang melihat dari kejauhan itu, perasaannya bukan lagi iri tapi sakit. Sangat sakit.
Dia tahu sekarang, Gun juga mencintai Perth sama seperti Perth mencintai Gun.
Hanya saja Gun belum menyadarinya.
Kenapa dia bisa menangis dan cemburu melihatnya dengan Perth yang kalau di lihat sekilas, posisi mereka memang seperti sedang berciuman.
Earth memegang dadanya yang terasa sesak. Air mata perlahan jatuh ke pipi putihnya.
Dia menepuk-nepuk dadanya yang terasa sesak, "kenapa mencintaimu sungguh membuat hatiku sakit Perth. Kenapa begitu susah menggapaimu, sedangkan kau berada di depanku ?" Earth dalam isakannya.
.
.
.
.
.
.
.
."Maafkan aku Perth. Aku tidak tahu kenapa, aku tidak suka kau berbagi kepedulian atau perhatian dengan yang lain. Hatiku terasa sesak dan sakit. Aku hanya ingin kau memandangku, dan peduli padaku." Ungkapan polos Gun sambil terisak di dalam pelukan Perth.
Senyum mengembang di bibir Perth kala mendengar penutusan polos itu, hatinya menghangat, akankah dia mengutarakan isi hatinya pada Gun ?...
"Iya, maafkan aku. Aku hanya akan memperhatikanmu dan sayang padamu Gun, kau adalah segalanya untukku. Si bayi besar manjaku." Jawab Perth menenangkan mengusap kepala Gun lembut.
"Berhentilah menangis, apa kau tidak malu di lihat banyak orang" Perth menggoda.
Gun baru sadar mereka masih di kantor, banyak orang melihat mereka.
Gun malu dan semakin menyembunyikan wajahnya di leher Perth.
"Perth bawa aku pergi dari sini, aku malu" lirih Gun pelan.
Hahahahaha
Kini Gun berada di ruangan Perth, tepatnya diruangan pribadinya.
Perth menikmati makan siang yang di bawa Gun, dan sesekali Perth akan menggoda Gun, bisa di dengar suara manja itu kadang merengut dan kadang merengek.
Setelah selesai makan, biasanya Gun akan berkemas dan bersiap pulang. Tapi kali ini tidak.
Dia berkemas dan kemudian menyantaikan dirinya di sofa besar ruangan pribadi yang di design nyaman ini.
"Kau tidak pulang ?" Perth bertanya heran
"Ohh.... Apa aku tidak boleh menunggumu disini ?" Gun bertanya balik
" Bukan begitu. Kau tidak ke Caffe ?" Perth
"Aku males, aku lagi nggak mood" Gun dengan wajah bete'nya.
"Baiklah...Terserah kau saja. Aku ada banyak pekerjaan hari ini, mungkin sampai malam dan tidak bisa menemanimu" Perth
"Biarkan aku yang menemanimu, kalau begitu" Gun tersenyum manis.
Perth mengangguk dan membiarkan makhluk manja itu melakukan apapun.
Kalian tahu bukan, kalo si Manja susah di larang...
Lagian Perth tidak masalah, dia malah senang ada yang menemaninya, dia tidak sendiri di tengah kesibukannya.
Penatnya bisa teratasi dengan hanya melihat si Cantik.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Jam 21.00Jam sudah hampir menunjukan tengah malam, Perth masih berkutat dengan semua dokumen di mejanya.
Matanya teralih menatap Gun yang sudah tertidur di kursi empuk di depan meja kerjanya.
Pelan dan tidak berisik, dia turun dari kursinya dan berjongkok di samping Gun yang sedang tertidur.
Menatap wajah tenang yang semakin cantik di saat tidur itu.
Tangannya terangkat, menyibak meminggirkan rambut Gun yang panjang mengganggu ke matanya.
"Kamu sangat menggemaskan. Mana mungkin aku bisa berpaling darimu baby. Kaulah yang merubah duniaku. Aku sangat mencintaimu andai kau tau." Ucap Perth pelan dan lirih.
Hati Perth merasa sedikit perih mengingat Gun masih selalu berucap sahabat.
Tapi tingkahnya kadang membuat Perth menyimpan harapan besar akan cintanya terbalas.
Perth akan menunggu waktu yang pas untuk mengungkapkan isi hatinya dan akan siap dengan apa yang akan terjadi nantinya.
.......PG.....
TBC
Change 2 sepertinya aku tidak akan buat terlalu panjang. Dan tetap ya aku hanya akan mengangkat tema yang ringan-ringan saja.
Mungkin beberapa chapter lagi, aku akan finishkan.
Terima kasih semua yang sudah mampir, vote and comment.
Bye....
Olla
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE 2 ✅
FanfictionLanjutan cerita Change yang akan muncul konflik manis dan juga sedih.... . . . Pairing : Perth x Gun Napat #PerthGun