Earth baru saja selesai melaporkan semua schedule Perth hari ini. Semua laporan sudah tertata rapi. Dia mengecek ulang dan tidak ada lagi yang terlupa.Tapi, ada yang beda dengan raut wajahnya hari ini. Wajah putih manis itu menampakkan raut sedih.
Perth menyadari perubahan wajah Earth. Ada apa dengan sahabat sekaligus sekretarisnya ini.
"Perth, semua sudah di atas meja kamu tinggal periksa dan nanti aku akan mengembalikannya." Earth
"Ok...terima kasih Earth"
"Kalo begitu aku permisi" Earth
"Tunggu"
Earth sudah membalik badan dan berniat melangkah pergi. Namun terhenti saat bos nya itu memanggil.
"Earth, kamu ada masalah ?? Apa ada yang mengganggumu ??" Perth bertanya to the point
Earth menundukkan kepalanya, agak sedikit ragu untuk mengatakan isi hatinya.
"Earth, kau mendengarku"
"Emmmm....Perth, tidak ada yang mengganggu...aku hanya rindu mama dan papa." Jawab Earth berlinang.
Jujur dia sangat merindukan kedua orangtuanya. Bagaimana dengan orangtua nya apakah mereka masih ingat dengannya ?
Entahlah, Earth tidak pernah lagi mengunjungi orangtuanya secara langsung. Dia hanya melihat Mama atau Papanya dari kejauhan. Sejak kejadian dia diusir dari rumah bahkan tidak dianggap anak lagi oleh ortu nya, dia tidak pernah lagi merasakan hangatnya keluarga dan dekapan Mamanya saat dia sedih atau butuh seseorang untuk bercerita.
Earth sangat merindukan dekapan orangtuanya. Bercerita apapun dengan Mamanya.
Akankah dia memiliki kesempatan itu lagi ??
Perth berdiri dari kursinya dan menghampiri Earth yang masih berdiri dan menundukkan kepalanya di depan meja kerjanya.
Perth memeluk Earth dan menepuk - nepuk pundaknya pelan.
Earth membalas pelukan Perth, melingkarkan tangannya di pinggang besar Perth. Badan Perth yang melebihi bobot badan Earth, membuat Earth sepenuhnya masuk ke dalam pelukan Perth. Dia seperti menghilang dan tenggelam di dalam Perth.
Perth bisa merasakan betapa sedihnya dan kerinduan yang Earth rasakan. Hidup sendiri tanpa keluarga. Apakah masih bisa ortu nya di bilang keluarga ? Sementara mereka telah melantarkan dan membuang anaknya.
Hati Perth sedih memikirkan itu. Dia bahkan tidak bisa membayangkan jika kedua ortu nya seperti itu. Dia tidak bisa. Dia sangat menyayangi ortunya. Ortunya tidak mungkin tega melakukan itu padanya, kan ? Dia adalah anak tunggal mereka.
Setiap Earth berkata dia merindukan ortunya, Perth akan selalu memeluknya.
Tanpa terasa air mata telah membasahi wajah putihnya. Earth menangis tanpa isakan dalam pelukan Perth.
Perih rasa hatinya, rindu akan kedua ortunya tidak bisa dia wujudkan.
"Menangislah jika kau ingin menangis" Perth sepertinya tau Earth menahan isakannya.
Tanpa aba-aba Earth menangis terisak, menangis seperti anak kecil. Bahunya bergetar akibat tangisanya. Isakan itu terdengar sangat pilu. Rindu akan kedua ortunya hanya bisa dia pendam. Dia ingin memeluk mamanya, melepas rindu yang sesak di dadanya. tapi itu semua hanya menjadi angan semata. Karna sekarang ortunya bahkan tidak peduli padanya.
Perth ikut berlinang mendengar isakan pilu itu, dia tidak tahu cara menenangkan seseorang. Mungkin dengan dia diam dan terus memeluknya Earth akan merasa lebih baik...
KAMU SEDANG MEMBACA
CHANGE 2 ✅
FanfictionLanjutan cerita Change yang akan muncul konflik manis dan juga sedih.... . . . Pairing : Perth x Gun Napat #PerthGun