Bagian 1 : senyuman seringai

28 2 0
                                    

'Jangan kau buat amarahku memuncak atau kau akan mendapatkan balasannya dariku'

●●●

Senin, 17 febuari 2020

Hari senin adalah hari yang sangat menyebalkan bagi seorang pelajar karna mereka harus melakukan upacara setiap hari senin, banyak siswa yang selalu bolos karna banyak alasan.

'Males gue dengerin nasehatnya!'

'Bagusan gini gue nggak sekolah njir!udah yang masuk guru killer semua'

'Perut gue mules njir denger suaranya!'

Yah begitulah siswa yang kadang nggak bersyukur bisa sekolah sedangkan orangtuanya susah payah cari uang buat kebutuhan mereka dan mencari sesuap nasi susah men.

Tok.. tok..

Dua ketukan terdengar dari luar kamar seorang siswa yang bertubuh tinggi dengan kedua mata tajamnya dan jangan lupa senyuman sinisnya yang kadang ia layangkan kepala teman pria maupun wanita.

Bisa dibilang ia sangat tidak menyukai kehadiran teman temannya tangannya bahkan sudah gatal untuk berbuat misterius bukan hal berbau porno tapi hal yang lebih menyenangkan baginya.

"Bangun nak" Panggil eomma dari pria yang sedang duduk dikasur dengan kedua mata yang masih tertutup serta kedua tangan yang mengucek ngucek dengan perlahan.

Noda darah terdapat disekitar bajunya, ia tak menghiraukan apakah itu darah nyamuk atau darah manusia menurutnya ia tak melakukan sesuatu tadi malam malah ia bermimpi indah.

"Iya eomma, aku sudah bangun" Jawab Pria itu lalu bangun dari duduknya serta membereskan kasurnya yang cukup berantakan karna ia tidur selalu kesana kemari tak pernah satu posisi dan kadang membuat eommanya marah tak terkontrol melihat kamar anak laki lakinya.

Setelah membereskan kasur dan kerusakan yang ia lakukan saat tidur langsung saja ia membuka kancing bajunya satu persatu dan menampilkan tubuh yang bisa dibilang bagus diusianya yang belum dewasa tapi pikiran sangat dewasa kalau menaklukan lawannya.

Ia langsung memakai handuk dan melilitkannya disekitar pinggang tanpa memakai baju yang membuat dadanya telanjang dan rambut yang berantakan menutupi kedua matanya.

Baju kotornya telah ia letakan dikeranjang baju yang biasanya diletakan oleh eommanya setiap hari jadi saat siang atau sore hari eommanya akan meminta baju kotornya untuk dibersihkan agar baju tidak menumpuk keesokan harinya.

Deruan air yang terdengar dari dalam kamar mandi membuat pria itu langsung membersihkan tubuhnya dengan menggunakan air yang cukup dingin inilah obat yang ia butuh saat ia sedang depresi.

"Sarapan dulu yong" Perintah sang eomma membuat Taeyong langsung menganggukan kepalanya tanpa banyak bicara lalu ia duduk didepan eommanya sedangkan appanya kemana? Hah! Paling mikirin kerjaannya nggak pernah sarapan bareng anaknya atau nggak sama istrinya.

"Aku pergi" Kata Taeyong dingin lalu mengambil tas yang berada dikursi dan pergi keluar tanpa mengucapkan sesuatu kepada sang eomma ataupun tersenyum itu sangat mustahil baginya.

Taeyong keluar dari rumahnya dengan menggunakan jaket yang menyelimuti tubuhnya padahal hari ini sangat panas dengan matahari yang bersinar melebihi batasannya.

Physcophat Licik (태용)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang