Namaku Lintang. Lintang Pramudya. Kakakku Bulan Pratista dan adikku Langit Pradiya.
Dan yah, ayah dan ibu sangat mencintai segala sesuatu yang berhubungan dengan alam semesta. Mungkin jika aku punya adik perempuan lagi, mereka akan memberi nama Pelangi. Lengkapnya, pelangi-pelangi alangkah indahmu- (lanjutin sendiri guys)
Kami berlima tinggal di kota B ini sejak pertama ayah dan ibu menikah. Ayah dan Ibu adalah pendatang dari desa. Cukup beruntung, karna berkat ayah kami semua bisa mendapatkan kehidupan yang bisa dibilang layak atau berkecukupan.
Oke, cukup untuk keluargaku. Sekarang aku akan memberitahu kalian tentang fokus cerita ini.
Jadi begini, aku sekarang duduk di bangku kelas XI di salah satu SMA Negeri. Kalian tahu kan, untuk anak seusia kami pasti sangat menyukai tantangan? Apapun jenis tantangannya pasti aku jabanin dah. Apalagi dengan iming-iming imbalan yang bisa dibilang tidak murah.
Rendra Pamungkas, putra bungsu pengusaha besar yang selalu menjadi otak dari semua tantangan-tantangan konyolnya selalu berhasil mempengaruhiku. Mulai dari nyembunyiin cincin guru killer , sampai ngelempar sepatu Alodya (ketua genk cewek populer) ke atap toilet sudah pernah aku lakukan. Tentunya dengan iming-iming barang-barang yang menggiurkan.
"Gue liat-liat, lo gak ada cewek Lin?" Suara Rendra memecahkan konsentrasiku bermain game. Aku menggumam malas sebagai jawaban. "Mau gue kasih tau hal menarik?" Aku menghela napas dan menaruh hp-ku, karna aku tau Rendra tidak suka diacuhkan.
"Apa?" Balasku. Ia mengeluarkan hp dan menunjukan sebuah postingan instakilo*
"Liat, cakep kan?" Tunjuknya pada foto seorang gadis yang sangat cantik. Sepertinya bukan dari sekolahku.
"Siapa?" Tanyaku, pura-pura tak tertarik.
"Yumi, cewek sekolah sebelah. Turunan Jepang cuy. Cakep kan?" Aku mengangguk-angguk. "Terus hubungannya sama gue apa?"
"Lo dapetin dia buat gue! Bisa gak?" Rendra menaikturunkan alis tebalnya.
"Gue jadi makcomblang, gitu?" Tanyaku gak paham. Perkara mendapatkan cewe seperti Yumi, kurasa Rendra tak butuh makcomblang. Wajahnya lumayan kok, tak terlalu jelek maksudku.
Rendra tertawa kecil, "Kalo kayak gitu gak menarik lagi dong? Gak ada tantangannya." Balasnya. Aku menelan ludah, perasaanku sungguh tak enak.
"Terus,," aku sengaja menggantungkan kalimatku.
"Gue mau nantang satu hal sama lo. Gue tau lo lagi kepengen sepatu nik* limited edition ini, kan?" Rendra menunjukan sesuatu di layar hp nya. Sepatu idamanku!
"Lo bisa dapetin sepatu idaman lo ini kalau lo bisa nyelesaian tantangan dari gue.""O-oke." sebenarnya aku sedikit ragu, tantangan macam apa yang ada di benak Rendra sekarang, mengingat imbalannya yang tak main-main.
"Coba lo liat ini." Ia menunjukan sebuah postingan Yumi bersama seorang cowok. "Sayangnya, dia udah punya cowok." aku menatap Rendra tak mengerti. "Lo tau kan kalo keinginan gue harus terpenuhi gimanapun caranya?" Aku mengangguk ragu.
"Tantangan gue adalah, lo buat mereka putus. Apapun caranya, asal lo gak deket-deket sama Yumi. Gimana?"
Aku mengernyitkan kening heran. "Lah, terus gimana caranya? Masa gue deketin cowo nya?"
Rendra menjetikkan jarinya. "Kalo itu bisa bikin mereka putus, kenapa gak dicoba?"
Aku menggelengkan kepala, "Gila, gue gabisa. Lo cari cewek lain aja terus godain cowoknya Yumi. Gampang kan?"
"Lo yakin mau ngelepas sepatu ini?" Rendra menggoyangkan layar hp dengan wajah menyebalkan. Anjrit! kampred betul ni anak. "Yakiiiiin?" Ucapnya lagi. Ah sh*tttt.
***
"Oke, waktunya dua minggu."
"Gak! Lamain dong! Gue kan bukan homo. Dua minggu kecepetan, bego!"
"Yaudah sebulan! Kalo sebulan mereka belum putus, sepatu lo melayang~"
"Gue pasti bisa dapetin sepatu itu!" Aku bersungguh-sungguh. Tapi, gimana caranya?
***
Pertama-tama, aku akan mencari tahu keberadaan cowoknya Yumi yang jujur aku belum tau namanya. Kulihat isi following Yumi, dan tak ada tanda keberadaan cowoknya itu. Ish, namanya apaan yak?
Kuberalih pada semua foto-foto Yumi, berharap cewek itu men-tag atau menyebut nama cowoknya. Namun nihil, captionnya hanya berupa emoticon tak jelas. Terpaksa kucari informasi melalui balasannya di komentar. Hingga ada satu komentar yang menarik perhatianku. Komentar tersebut ditinggalkan di salah satu foto Yumi dan pacarnya.
'Yum, Adit gak punya IK* ya? suruh bikin kek. Jadul amat idupnya.'
Dan ada balasan Yumi untuk komentar tersebut,
'Ga, ribet katanya.'
Oke, dari informasi tersebut aku mendapat pencerahan. Cowok itu namanya Adit, dan dia tak punya instakilo*
Hei, dia lahir di jaman batu kali yak sampai tak punya IK. Ckckckck, selera cewek kayak Yumi ternyata cowok purba.
Informasi kedua, mereka berdua bersekolah di sekolah yang sama. Informasi yang cukup membantu aksi meraih sepatu idamanku. Lihat saja, kalian berdua sebentar lagi akan putus! Hahahaha -ketawa jahat-
***
Ada yang tertarik kah?
Vote dan komentar jika kalian suka~
🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Way of Love [BL]
General FictionKisah perjalanan cinta Adit & Lintang. berminat? check this out!(●__●) Republish boyslove❤