Pertemuan

2.1K 267 83
                                    


{ Bright Vachirawit Chivaaree as Aditya}

***

"Lintang" cowok berseragam putih-abu itu menoleh dan mendapati seorang cewek tomboy yang memanggilnya.

"Napa Ki?" Kiki, si cewek tomboy memegang bahu Lintang yang sepantaran dengannya. Cewek itu emang terlalu jangkung untuk cewek seusianya.

"Kemana?" Lintang mengedikan dagunya. "Sebelah."

"Cari cewek? Ikut lah!"

"Sadar! Lo Maemunah bukan Bambang!" Lintang menoyor Kiki. Cewe berambut super pendek itu tersenyum malu. "Ikut lah, gue bete balik ke rumah."

"Yaudah ayo, tapi gue bukan mo nyari cewek."

"Lah, terus nyari cowok?"

"Iya." Kiki menghentikan langkahnya. "Sadar. Lo Bambang bukan Maemunah!" Membalas toyoran Lintang, tadi.

"Eh anjir lancang ya anda!" Lintang balas mencapit leher Kiki yang segera Kiki tepis dengan tenaga bantengnya.

"Gue lagi ada misi." Lintang berkata. "Minum es kelapa dlu yok, haus."

Setelah mendapat es kelapa dan tempat duduk strategis -tepat menghadap sekolah incaran Lintang- mereka melanjutkan obrolan.

"Rendra lagi?" Lintang mengangguk. "Apa imbalannya?"

"Nik* limited edition."

"Anjir!" Kiki menggebrak meja, membuat mamang es kelapa terlonjak kaget. "Gue juga mau itumah, apaan misi nya?"

"Ngebuat cewek inceran die, putus ama cowoknya."

Kiki menggebrak meja lagi, kali ini lebih keras. "Tidak bisa dibiarkan, ini namanya kejahatan dalam percintaan."

"Bacot lo kutil." Lintang meminta maaf saat beberapa pembeli memandang sinis ke arahnya. "Pelanin suara lo napa si, cewek kek bukan cewek."

"Bukan gitu Tang, lo ini sebagai kaum Jomblo harusnya memahami isi hati kita. Bukannya berkhianat kayak gini."

"Demi sayangnya gue Ki. Kalo gue nabung mah bisa tiga taunan kali baru kebeli."

Kiki mengangguk-angguk, cewek itu malas berdebat.

"Ngomong-ngomong, siape ceweknya?"

"Yumi, anak SMA sebelah."

"Yumi Hiroshi? Yang cakep badai itu??"

"Iyeee, lo kenal?"

"Kenal sih engga, cuma tau dari IK doang. Dia kan seleb disitu." Kiki menyeruput es kelapa mudanya. "Lo yakin mau bikin dia putus? Pacarnya nyeremin cuy, mukanya jutek abis."

"Mau gimana lagi." Lintang menggaruk pipi. Sebenarnya dia juga tak tega melakukan ini, tapi sisi jahat rupanya lebih mendominasi. "Demi sayangnya gue Ki!"

"Terserah lo aja dah." Kiki mengunyah kelapa muda dengan beringas. "Ngomong-ngomong, tuh inceran lo udah keluar."

Lintang menggerakan kepalanya ala slow motion, hingga kedua matanya menatap seseorang dengan moge dan helm fullface. Disampingnya, ada seorang cewek yang terlihat seperti Yumi. Menurut Lintang sih, cewek itu Yumi.

"Moge itu? Gak keliatan mukanya ajg."

Kiki tertawa kencang, "Udah jangan macem-macem dah lo ama mereka. Yang ada lo dihajar sampe mampus."

"Emang sekejam itu ya?" Lintang menelan ludah. "Bodo amat, gue siap kok kalo harus baku hantam sama dia!"

"Bacot." Kiki mencibir. "Jadi, apa lo akan liatin dia terus dari sini?"

Way of Love [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang