1

76 3 1
                                    

Semilir angin berhembus melewati helai-helai rambutnya yang hitam.

Seorang pemuda tengah berdiri di pinggir atap gedung, mencoba bunuh diri.

"Aku tak bisa terus seperti ini. Aku benar-benar seorang kakak yang tak bisa diandalkan" gumamnya pelan dengan menyunggingkan senyum mirisnya.

Dari wajahnya sudah dipastikan bahwa pemuda itu sudah tidak kuat lagi menghadapi hidupnya.

Ia merasa hidupnya hancur.

Setelah merasa telah menjadi penyebab perceraian kedua orang tuanya, 2 jam yang lalu ia baru saja dipecat dari pekerjaan sebagai editor dari perusahaan sebuah majalah.

"Apa kau sangat yakin ingin mati? Karena belum saatnya kau mati"

Pemuda itu langsung terkejut oleh suara pemuda lainnya yang berdiri agak jauh darinya.

"Anata wa Dare?!"

"Aku bertugas untuk mengikutimu hingga waktumu tiba"

"Waktuku?" Pemuda itu tampak tidak mengerti sembari memperhatikan pemuda misterius itu yang berdiri agak jauh darinya dari bawah kaki hingga atas kepala.

Pemuda misterius itu berpakaian serba hitam dan juga mengenakan jaket hitam.

"Jangan bercanda! Tinggalkan aku! Biarkan aku sendiri!" gusar pemuda itu yang ingin melakukan bunuh diri.

"Dan membiarkanmu melompat ke bawah gedung hingga tubuhmu remuk?"

Dengan emosi pemuda itu segera mendekati pemuda misterius berpakaian serba hitam itu kemudian menarik kerah jaket hitamnya kasar.

"Jangan ikut campur urusanku!! Urus saja urusanmu sendiri, paham?!"

"Kalau begitu, urusanmu adalah urusanku. Sudah menjadi tugasku" jawab pemuda misterius itu dengan nada agak menyebalkan.

Pemuda yang bernama Doi Kazumi itu pun langsung meninju pemuda yang ada di hadapannya itu.

Ketika ia meninjunya, ia merasakan hal yang sangat aneh.

Dirinya seperti meninju angin bukan meninju orang.

"Aku tidak mengerti mengapa banyak sekali manusia yang ingin mati sebelum waktunya" ucap pemuda berjaket hitam.

"Siapa kau sebenarnya??? Hantu kah?" Kazumi terlihat ketakutan dengan nafasnya yang tersengal-sengal.

"Aku bukan hantu,"

"Pastilah kau Iblis!"

"Aku juga bukan Iblis, aku adalah Grim Reaper"

Kedua bola mata Kazumi pun terlihat membesar, terkejut.

"Grim Reaper?!"

The Grim ReaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang