2

39 2 1
                                    

"Jika dirimu seorang Grim Reaper, berarti kau akan mengikutiku kemana saja?" Tanya Kazumi sembari berjalan menuju halte bus, pulang.

Sementara sang Grim Reaper berjalan mengikuti Kazumi dari belakang.

"Ya. Ada hal yang harus kau ketahui, diriku tak terlihat oleh orang lain kecuali kau"

"Apa maksudmu?" Kazumi bertanya tanpa menoleh.

"Grim Reaper tidak dapat terlihat oleh Manusia, kecuali Manusia yang akan menjelang ajalnya yang dapat melihatnya"











Seorang gadis berumur belasan tahun tengah menonton acara TV di ruang tengah saat pintu depan rumah terbuka.

Kazumi segera melepas sepatunya sambil duduk di undakan lalu menaruh sepatunya di rak sepatu kemudian ia langsung mengenakan surippa.

"Ah, Oniichan! Okaeri!"

Sang Grim Reaper yang berdiri di  persis disamping Kazumi terlihat berdiri sambil menyunggingkan senyumnya.

Rupanya senyuman sang Grim Reaper membuat Kazumi sendiri tidak nyaman, karena senyumnya seperti senyum orang cabul.

"Oniichan bawa teman ya?"

"Teman? Aku sendirian disini, Rina-chan"

"Tapi orang yang ada disamping oniichan..."

"Kau bisa melihatnya?!"

"Tentu saja, karena aku tidak buta!"

Kazumi mendelik.

Adiknya sendiri ternyata bisa melihat Grim Reaper itu.

Grim Reaper itu mengatakan tak ada seorang Manusia pun  yang bisa melihat sosok Grim Reaper kecuali Manusia yang akan menjelang ajalnya.

"Mungkinkan adikku akan mati? Tidak! Tidak! Adikku masih berumur panjang hingga dia SMA nanti!" Kazumi bergumam dalam hati.







Kazumi meneguk sekaleng minuman soda dari dalam kulkas. Dari raut wajahnya sendiri sudah jelas kalau Kazumi sangat haus.

"Cara kau memandang dan tersenyum pada adikku terlihat seperti seorang pedofil"

"Aku bukan pedofil kok, tenang saja" sanggah sang Grim Reaper sambil tersenyum.

"Pasti rasanya sulit sekali hanya tinggal berdua dengan adikmu" Grim Reaper itu mulai bicara.

"Tentu saja. sebagai seorang kakak aku harus menjaga adikku sendiri"

"Setidaknya kehidupanmu mirip dengan kehidupanku waktu itu..." gumam sang Grim Reaper yang mulai  terhanyut ke masa lalu.

"Heh?" Kazumi mulai bingung.

"Bukan apa-apa. Jangan dipikirkan"

"Nee, kau mau ramen instan?"

"Oniichan!!!" suara Rina yang kencang mengagetkan Kazumi seketika.

"Rina, enggak sopan tiba-tiba berteriak seperti itu lho. Bikin kaget orang, tahu!" Kazumi mengusap dadanya sebagai refleks dari ekspresi kagetnya itu.

"Teman Oniichan namanya siapa?" Rina terlihat penasaran.

"Dia tidak punya nama"

"Heeeh?! Mana ada orang jaman sekarang yang engga punya nama???"

"Namaku Gaku" ujar Grim Reaper itu.

"Gaku?!"

















Kazumi terlihat sedang diam merenung di balkon apartemen-nya.

"Apa-apaan Grim Reaper itu, bisa-bisanya semalam mengenalkan nama palsu pada Rina"

Kazumi menggaruk-garuk rambutnya dengan raut muka kesal.

"Dibandingkan dengan itu, apakah adikku berumur pendek?" Kazumi bergumam.

"Soal semalam, maafkan aku. Aku terpaksa menggunakan nama itu" Grim Reaper itu tiba-tiba saja berada persis disamping Kazumi.

Kazumi langsung terkejut.

"Anggap saja namaku benar-benar Gaku" ucap Grim Reaper lagi.




- To be continued -

The Grim ReaperTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang