Sebuah Makna Kehidupan

189 17 0
                                    


Bagaimana kita bisa memaknai hidup, jika kita selalu merasa kurang dan kurang. Entah itu kurang bersyukur atau kurang menghargai jerih payah diri kita sendiri. Remaind be self.

Padahal, dibalik kegagalan terdapat sebuah kesuksesan yang tertunda bahkan selalu diikuti kejutan istimewa dari semesta. Namun, karena keinginan untuk sukses dengan cara yang instan, langkah apapun ditempuh demi sebuah ambisi. Untuk itu perlu adanya keselektifan diri dalam memilih suatu hal agar tidak terjerumus pada kesalahan fatal.

Banyak orang memaknai hidup sebatas harta, tahta, dan cinta yang ia dapat. Dan ketika salah satu di antaranya tidak mereka miliki akan memicu tumbuhnya rasa kecewa dan hilang harapan.

Jika hidup menginginkan kebahagiaan dan ketenangan, maka bahagia adalah suatu kesederhanaan yaitu "Merasa bersyukur dan menghargai apa yang kita miliki hari ini".

Hidup terkadang membutuhkan sebuah support atau dukungan dari orang lain untuk membangkitkan kembali semangat seseorang yang pernah hilang. Namun, itu tidak akan berguna jika diri kita saja "mudah putus asa". Menganggap diri kita lemah dan jauh dari potensi yang diharapkan.

Percayalah setiap individu pasti memiliki kelebihan, entah dalam bentuk skill atau pengetahuan. Untuk mengarahkan ke dalam hal-hal yang lebih positif mereka membutuhkan lingkungan yang peka dengan keadaan dirinya. Bukan lingkungan yang memaksa dirinya harus mendapatkan segalanya dalam waktu relatif singkat. Karena melangkah membutuhkan sebuah proses. Dan untuk memaksimalkan proses, mereka membutuhkan kepekaan dan support, terutama dari orang-orang terdekat.

AKSARA-Realistic Outgoing IntrovertTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang