PART 6

1K 33 10
                                    

______________________________________

  _siap siap baper mwehehe😆_

  Pagi ini Betrand berangkat sekolah seperti biasanya dengan di antar supirnya.
Sesampainya di sekolah, ia langsung melangkahkan kakinya menuju kelasnya dengan cepat untuk menemui teman temannya. Hari ini, ia akan berlatih bermain bola dan musik di sekolahnya karena akan ada pertandingan sepakbola dan bermain musik yang harus ada penyanyinya. Sudah pasti dong Betrand yang akan menjadi pengisi suara pada perlombaan musik itu.

  Ia pun masuk ke dalam kelas untuk meletakkan tasnya dan turun kembali menuju lapangan sepakbola. _Semangaatt kokoo_

Untung saja dia sudah memakai baju khusus pemain bola dari rumah, jika tidak mungkin ia akan lebih lama lagi sampai di lapangan sepakbola yang akan di jadikan sebagai tempat latihan.
  "Hai Gaiiss ucap Betrand menyapa teman temannya yang sudah lebih dulu sampai di lapangan.

  "Hai..."jawab teman temannya. Pemain sepak bola ini di ambil dari dua kelas kelas 8 dan 9. Teman sekelasnya yang ikut bertanding nanti juga adalah Albani, putra, Lintar dan satu lagi. Rasya.

  "Tumben lu cepet berangkatnya"_tanya Betrand sambil menepuk pundak Putra.

  "Aelah .. gue berangkat cepet salah, berangkat lama salah. Serba salah gue keknya" ucap Rasya dengan muka sok sok minta di kasihani. _jadi kasihanilah putra wahai para pembaca cerbung ini yang Jarang Nimbrung dan kalo ada penge-kick an baru munculll kek hantu Casper_

  "Aelah... Lo sensian amat sih kek cewe pms" ucap Rasya sambil duduk di bawah tiang gawang.

  "Iilih... Li sinsiin imit sih kik ciwi piimis" ucap putra menye menye.

  "Kuyy langsung pemanasan sambil nunggu yang lain" ucap Betrand lalu memulai aksi jahilnya mendorong putra untuk memimpin pemanasan mereka. _pagi pagi kok udah jahil sii ahh_

  "Lahh kok gue sihh. Lo mah nyebelin banget pen nampol rasanya" ucap Putra.

  "Udah takdir Lo, cepet mulai" ucap betrand

  "Iya iya gue mulai nih. Awas ya Lo pada ga ngikutin gue pemanasan" ucap Putra sambil menunjuk teman temannya.

  "Iya iya ih gausah ba__"ucap Rasya terpotong

  "Nyebut Ras nyebut cepetan, gue tabokk lu pake sepatu gue ntar ya" ucap Betrand berkacak pinggang menatap Rasya dengan tatapan kesal.

  "Iya iyaa" ucap Rasya "dah cepetan put"
 
"Iya oke kita mulai gaiss"

  "Pertama-tama kita harus lari di tempat... Tu wa ga Pat ma nam Ju pan lan Luh" ucap putra menghitung.

  "Lu kelewatan ngitungnya paijo" ucap Lintar mengoreksi.

  "Lah nama bapak tuh!" Ucap Albani mengangkat lengan bajunya

  "Lah nama bapak Lo Paijo?" Tanya Lintar mengerutkan keningnya bingung.

  "Bukan. Heheww" jawab Albani menyengir kuda.

  "Biarkan orang gila ini berbahagia teman teman." Ucap Rasya menengahi.

  "Bener.. jadi kalian harus membahagiakan seorang Albani. Jika tidak maka kalian tidak akan mendapatkan hidayah dari yang maha kuasa" ucap Albani lalu bersujud di tanah lapangan

  "Gini nih kalo sedotan cendol di kasih nyawa. Ngomongnya sok iye banget" ucap Betrand menggeleng gelengkan kepalanya.

  "Udah dahh lanjutt" ucap Albani yang tiba tiba terbangun dari Sujudnya.

  "Ga bablas sampe besok Al?" Tanya putra dengan menatap kesal Albani.

  "Ga kesian ntar jodoh gue gaada yang nemenin"

  "Kuyy lanjut,"ucap Betrand.

  Putra pun kembali memimpin pemanasan sambil sesekali melakukan gerak kombinasi yang tidak bisa di ikuti oleh ke empat temannya termasuk 4 kakak kelasnya yang juga mengikuti pemanasan yang di awali dengan push up lalu skors jump dan melompat tinggi ke atas"

  "Ini ceritanya Lo mau pemanasan apa ngebunuh kita di sini?" Tanya kakak kelas Betrand yang bernama Calva.

  "Tau tuh gue bogem lu mampus"ucap kakak kelas Betrand yang lainnya. Panggil saja Gada.

  "Iya iya kak sorry" ucap Putra cengengesan.

  "Biasa kak obat penenangnya lagi abis belum di beliin sama Betrand" ucap Lintar.

  "Kok gue?" Ucap Betrand menunjuk dirinya sendiri.

  "Yaiyaaa lah kan Lo the real anak sultan" ucap Lintar dengan tangan di rentangkan ke atas.

  "Iyain biar seneng"

  Hari semakin siang dan tribun lapangan semakin ramai di isi dengan murid murid SMP Percik yang hampir rata rata di kelasnya jamkos karena seluruh guru guru tengah mengadakan rapat.

  Betrand dan kawan kawan yang lain pun sudah mulai memainkan bolanya ke lapangan. Dan itu membuat para Fangirl Betrand berteriak histeris saat Betrand berhasil memasukkan bola ke dalam gawang.

  _"Kyaaa betrandd!"_

  _"Betrand huuhaa semangat huhaa_

  _"betrandd Lo ganteng bangeet siii"_

  Betrand tidak memperhatikan teriakan para Fangirl nya, ia hanya terus fokus pada latihan sepak bolanya. Justru yang tebar tebar pesona adalah Putra. Padahal tidak ada yang meneriaki namanya.

  _pede kalii kau put_

  Namun saat Betrand menendang bolanya ke arah gawang...

  _Bruaaakkk_

  Bola itu bukannya masuk ke dalam gawang melainkan mengenai kepala seorang gadis yang juga menonton latihan mereka.

  "Upss salah server lo trand" ucap Gada.

  "Gilaa tendangan si Betrand asolole jos bener sampe anak orang pingsan gitu" ucap Rasya

  Dengan cepat Betrand berlari ke arah tribun dan membelah kerumunan para siswa dan siswi yang menonton latihan mereka dan segera menuju gadis yang terkena tendangan bolanya.

  "Permisii guee mau lewat pliss kasih gue jalan" ucap Betrand mendorong pelan siswa siswi yang menghalanginya.

  Sesampainya pada gadis itu...

  "Vierra!"

  Ucap Betrand saat melihat Vierra yang kepalanya tengah di pangku dengan Adisya. "Betrand cepetan bantuin napa malah di lihatin Mulu kek chat ga di bales" ucap Adisya sambil memukul pelan wajah Vierra "raa bangun sii ahh pagi pagi dah tidur aja lu"

  "Iya iya...  Lu pindah gih biar gue gendong ke UKS" ucap Betrand lalu mengangkat tubuh Vierra Dengan bridal style ke UKS.


*Lanjutannya habis selesai ujian*
*Babayy ummaah*

 

 

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 08, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Betrand Peto PO Squad✨🌈Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang