Happy reading♡
.
.Gue Kim Bora, anak kelas 11 mipa 2 yang sering dikata banyak orang pecicilan, badwords dimana-mana, badgirl, tukang bolos, langganan BK, dll.
Tapi siapa sangka, gue bakalan jadi cewek kalem dihadapan seorang bocah bernama Park Jisung.
Jam pelajaran pertama baru dimulai sekitar 15 menit yang lalu. Tetapi gue nggak dikelas, gue sekarang duduk berdua sama Jisung di pojokan kantin.
"Noona~ jangan cuma lihat aja dong. Sini sini Jisung suapin. Aaaa~"
"Apasih Sung, gue udah makan."
"Sekalii aja, noona belum makan kan daritadi? Ayo buka mulut atau Jisung ngambek sama noona." Jisung mencebikkan bibirnya.Gemas.
"Iya deh, nih gue buka mulut. Aaa~"
Gue akhirnya membuka mulut, sedetik kemudian sesuap nasi goreng telah memenuhi rongga mulutku.
"Enak nggak? Makan yang banyak dong noon, biar gede kayak Jisung."
Aku memutar bola mataku, "Mulai lagi deh"
Jisung hanya menunjukkan cengiran khas nya, "Hehe peace noona"
.
.
Setelah selesai makan, gue-lebih tepatnya berdua sama Jisung, menuju ke rooftop, tempat yang biasa gue kunjungi waktu jengah dengan pelajaran."Duh noona, kok Jisung dibawa kesini sih? Jangan ajak Jisung bolos terus dong noona"omelnya.
Gue berbalik, gue lihat muka Jisung yang lagi ngomel-ngomel sambil menye-menye in bibirnya.
"Oh jadi gue yang bawa lo? Bukannya lo sendiri yang ngerengek mau ikut?"
"Hehe, kan biar noona ngga bolos sendirian." Nyengir lagi kan tuh bocah.
Gue duduk di sofa yang emang udah gue atur disana, "Yaudah, gue mau tidur disini. Lo turun sana."
"No, Jisung bakal temenin noona disini" Jisung duduk di sebelah gue sambil ngatur kepala gue biar ada di bahunya.
"Apaan sih lo, sok dewasa banget. Ntar dicariin Pak Jaehyun lo"
Bibir gue gak singkron sama otak gue. Buktinya sekarang gue malah ndusel di bahu Jisung, nyari tempat paling nyaman di bahunya.
"Kurang nyaman ya?" Jisung meluk gue, dan gue dipelukannya cuma bisa diem dan gue pastiin muka gue semerah apa nantinya.
"Jisung ih, lepas nggak?"
"Haha udah deh, noona nggak usah sok malu gitu. Tuh tubuh sama bibir noona aja bertolak belakang." Jisung tambah dekap gue erat, banget. Dia ngangkat dagu gue buat hadap ke dia.
Gue otomatis dongak dan manyunin bibir, kesel abis nih bocah satu kenapa bisa se uwu ini.
"Kenapa? Masih nggak nyaman? Atau mau Jisung pangku aja?" Jisung mulai merubah posisi duduk dan mengangkat badan gue yang notabene lebih kecil dengan entengnya. Dan sekarang gue udah ada diatas pangkuan dia.
"Eh, nggak kok nggak." Gue beranjak turun, nggak enak guys kayak aneh gitu rasanya.
"Udah mau kemana, disini aja noona. Jisung suka"
Bener-bener ya, muka gue duh sekarang jadi kayak apa, gue gerak-gerak canggung gitu di pangkuan dia.
"Duh sung, jangan gini dong~ nanti kalo ada yang lihat gimana?"
"Duh noona, jangan gerak terus. Bahaya"
Gue yang ngerti maksud Jisung langsung diem ditempat, bego gue anjir.
"Makanya turunin, malu tau"
"Nah pinter, udah diem aja ya noona. Kalau mau tidur, tidur aja Jisung peluk sini" Jisung dekap badan gue, erat banget.
Gue dongak, lihat muka Jisung yang agak merah.
"Maaf ya, gue bikin lo bolos hari ini. Papa mama gue berantem semalem, jadi gue gabisa fokus pelajaran sama sekali." Mata gue menerawang ke arah samping. Bayangan tadi malam Papa dan Mama saling cekcok dan adu argumen buat gue pusing.
"Gapapa noona, lagipula udah kewajiban Jisung buat hibur noona, kalau ada apa-apa langsung cari Jisung oke? Jangan yang lain. I'm happy to be your first and last. Jisung bakal ada disini buat jadi orang pertama yang dampingin noona saat noona susah, dan jadi orang terakhir yang tetep bertahan walaupun seluruh dunia ninggalin noona"
Tanpa sadar, gue nangis. Iya seorang Kim Bora nangis cuma gara-gara perkataan adik tingkatnya sekaligus pacarnya itu.
"Sung, hiks hiks~ you're the reason gue jadi anak yang ga terlalu bandel sekarang, yah walau kadang gue suka bolos kalo lagi ga mood, tapi lo selalu temenin gue. Thanks ya"
Bodo amat dengan ego, gue tersentuh. Baru kali ini ada orang yang setulus itu sayang sama gue. Gue langsung meluk Jisung erat.
"Noona, dengerin Jisung. Jisung sayang sama noona, with no reason. Walau orang-orang bilang noona berandalan, gabisa diatur, emosian, tapi dimata Jisung noona itu baik, perhatian, cuma mereka aja gatau noona gimana."
Jisung ngusap-ngusap kepala gue, sambil diciumin.
Gue speechless, gue bener-bener gatau dan ga pengen motong omongan Jisung yang bisa bikin hati gue tenang sekaligus jantung gue gak karuan itu.
Dan dia ngelanjutin omongannya, "Dan ternyata, noona kayak gini sekarang ada alasannya. Jangan dengerin omongan orang yang bikin noona jatuh, just be yourself and i'll always be there to supporting you, always."
Gue ngedongak, negakin badan gue dan sejajarin muka gue sama dia.
"Park Jisung, i love you"
Dia majuin muka dia ke muka gue,bibir gue dan bibir dia nempel, gue mejamin mata, ciuman yang tulus dan gak nuntut ngewakilin perasaan kita masing-masing pagi itu.
"I LOVE YOU TO NOONA" teriaknya.
..
The end
.
.
........................................................................Vote+comment if you like my story~
See you~♡
©b00bletea
KAMU SEDANG MEMBACA
Je t'aime ©Park Jisung
RandomKumpulan kisah singkat Park Jisung x Kim Bora (AU) . . . oneshoot / twoshoot AU. . Kisah disini nggak berlanjut, jadi beda judul cerita beda juga alurnya. Bahasa non baku / semi baku.