2

3.6K 467 26
                                    

Sehun menatap malas para murid yang akan pergi ke SMA Hyundai sebagai perwakilan lomba bersama dengannya. Sebenarnya dia sungguh malas jika harus pergi ke sekolah lain. Bukannya sombong, tapi Sehun malas jika harus mendapat tatapan-tatapan memuja dari orang-orang. Kupingnya sakit karena terus mendengar pekikan-pekikan menjijikan itu.

"Tak bisakah aku tetap di sekolah?"

"Maaf sunbae, tapi pihak panitia SMA Hyundai meminta 3 perwakilan setiap tim untuk datang."

"Kita harus pergi sekarang." Seru salah satu siswa.

"Aku akan bawa mobilku sendiri."

"Maaf sunbae, kepala sekolah meminta semua siswa naik bus ini."

"Kalau begitu aku tidak akan ikut. Kau pikir aku bisa berada satu mobil dengan kalian semua?" Seru Sehun berjalan pelan menjauhi kumpulan siswa tersebut.

"Tapi anggota tim basket yang lain sedang mengikuti ulangan sunbae. Jika kau tidak hadir tim kita akan di diss." Siswa berstatus ketua osis SMA Gangnam itu berusaha sekuat tenaga untuk membujuk Sehun. Seniornya itu benar-benar tidak bisa diajak kompromi. Semua yang ia mau harus dilaksanakan.

"Aku akan naik mobilku sendiri. Ya atau tidak sama sekali?"

"Baiklah. Semuanya ayo masuk ke dalam bus."

        






Sejak pagi Dahee, Hanna dan Jongin sudah berada di ruang auditorium karena jam 9 nanti para perwakilan lomba dari setiap sekolah akan datang untuk mendengarkan penjelasan tentang keseluruhan acara selama 7 hari kedepan.

Dan sudah tidak terhitung berapa kali Hanna bolak-balik ke kamar mandi hanya untuk merapikan penampilannya yang sudah seperti model yang ingin pemotretan.

"Mau kau telanjang sekalipun pria-pria tidak mungkin naksir denganmu."

"Dasar bodoh! Kalau aku telanjang mereka pasti berpikiran jika aku gila Dahee."

"Jongin yang pria pun tidak akan suka padamu Hanna." Hanna menatap tajam Dahee, lalu melihat ke arah Jongin yang sedang sibuk mengatur sound sistem di depan sana. Kalau dilihat dari sini, Jongin terlihat seperti seorang ketua panitia yang asli karena sibuk sejak tadi.

Hanna pun berinisiatif untuk menghampiri Jongin lalu menggandeng lengan Jongin secara tiba-tiba.

"Jong, kau suka denganku kan?"

"Maaf Hanna, kau tahu sendiri bukan jika aku ini tidak menyukai wanita."

Hanna merenggut kesal. Mengapa dia lupa jika Jongin itu gay?

"Pergi sana. Jika kau disini salah satu dari kita pasti akan tersengat aliran listrik." Canda Jongin.

"Ya sudah. Lebih baik aku mengawasi parkiran saja, siapa tahu ada Sehun disana." Jongin hanya menggelengkan kepalanya lalu kembali memfokuskan dirinya pada perangkat sound sistem didepannya.

      






Saat jam menunjukan pukul delapan lewat 30 menit, para siswa dari sekolah lain pun mulai berdatangan dan saat pukul 9 tepat seluruh tempat duduk pun hampir penuh, kecuali baris depan yang diperuntukan untuk SMA elit Gangnam.

"Kita tunggu 10 menit lagi, jika perwakilan SMA Gangnam belum datang juga, kita mulai technical meetingnya lebih dulu." Ujar Taeyong menginformasikan kepada yang lainnya.

Tap tap tap

Dahee mengernyit bingung saat melihat Hanna masuk dengan raut bahagiannya, begitu pula Jongin yang berada disampingnya.

Crush (Hunkai) -End-✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang