2°Spread-Penyebaran

23 6 2
                                    

Jakarta,04-Feb-****
06.53 a.m

salamsaya: ekaptriiiii_




PRAAANNNGG.....




"Udah gue bilang kan,sekuat kita bertahan tetap tuh kaca bakalan pecah!" Kata Gea

"Bodoh amat....cepetan larinya" Febri menarik tangan Gea dan berusaha berlari sebisa mereka berdua

Gea menoleh ke belakang,namun lagi-lagi mereka masih saja mengejar

"Kita mau kemana sih?" tanya Gea karena kakinya sudah terasa sakit karena berlari

"Lantai ba....." ucapan Febri terhenti saat mendapati arah tujuan mereka telah di penuhi dengan beberapa zombie

"Sialan!" Febri nampak kesal "balik ke atas!"

"Nggak bisa,di sana ada Aliya sama Richat!"

"Loe punya dua pilihan!" Febri menatap Gea lekat

Gea mengangkat sebelah alisnya "pilihan?" Gea bingung

"Pertama. Lawan mereka dan kita bisa bertahan hidup,atau Kedua. Diam saja dan mati dengan cara mengenaskan!"

"Dua-duanya nggak!"

"Anjir,mau loe apa?"

"Pertama. Kalo gue lawan mereka tanpa bantuan loe gue nggak akan mau,Kedua. Gue juga nggak mau diam nunggu ajal gue datang!"

"Bodoh!" Febri menarik tangan Gea menuju ke bawah. Mereka tetap berusaha melawan para zombie dengan tangan kosong. Setidaknya Febri masih membawa sebuah kayu yang ia gunakan menyerang tubuh Aliya tadi

Febri POV

Jujur,sebenarnya gue kaget pas liat nih sekolah udah kacau. Belum juga pas gue sama Ge mau turun ke bawah tapi di bawah udah ada beberapa murid yang udah duluan ke serang Virus

Yah,mau gimana lagi?tujuan gue mau ke ruangan olahraga,tapi ruangannya masih jauh dan letak strategis ruangannya memang ada di lantai satu

Terpaksa gue harus lawan nih Zombie dengan semampu gue dan dengan bantuan Gea

Gue kaget sih liatin Gea,ternyata dia jago berantem juga. Gue kira Gea itu tipikal cewek tomboy yang nggak bisa berantem,tapi ternyata gue salah bener. Jujur aja yah nih cewek kalo lagi berantem bawaannya seram kalo liatnya....

"Gea awas!" teriakku saat melihat Gea akan di serang Zombie cowok yang datang dari belakangnya

Yah gue sebagai temen harus bantuin dia lah. Jadi,dengan cepat gue lari ke arah Gea terus mukul nih Zombie pake kayu yang gue bawa,dan gue mukulnya tepat di kepala dia. Otomatis kepalanya pecah terus ngeluarin darah

Ohw shit, Gue benci kalau baju gue harus di penuhi darah

"Makasih" ucap Gea dan tersenyum ke arahku

Deg.

Kok gue jadi duk-dukan gini sih?yah mungkin efek gue tegang kale yah

Febri POV off.

Author POV

Drttt..Drrtt..Drrttt

Ponsel milik Gea bergetar,namun tanpa memperdulikan,Gea kembali fokus menghajar para Zombie yg berlewatan dengan mereka

"Kapan sampainya sih?" tanya Gea pada Febri

"Bentar" Febri masih sibuk menghajar para Zombie

Zombies in SchoolTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang