Memang Harus Kamu

12 1 0
                                    

Bertemu di keadaan tang tak terduga. Begitulah kita.

Tak ada bayangan bagaimana dan akan kemana hubungan ini akan kita bawa.

Berbagai pertanyaan tentang kenapa sampai aku, kenapa bisa diriku, dan sampai kapan kau akan menerimaku yang hanya seperti ini.

Perjalanan kita masih permulaan sayang. Aku menerimamu apa adanya yang kau tunjukan sekarang. Entah nanti. Pun engkau padaku.

Aku masih jauh dari kata pantas.

Sepadan denganmupun butuh usaha ekstra. Karena diriku yang tak sempurna.

Aku tak pernah mempunyai rasa sayang sedalam ini terhadap laki-laki selain Ayahku dan saudaraku. Baru kamu. Semoga akan terus menjadi kamu yang kumau.

Terkadang aku jengkel. Kesal. Sebal. Tapi paham.

Kau dengan jalanmu. Aku dengan jalanku. Dunia kita sama. Hanya saja kita mempunyai misi yang berbeda.

Kau selalu memprioritaskan aku dalam aktifitasmu. Pun begitu aku. Tapi kita ternyata tak selalu.

Kau yang harus mengorbankan waktu dan tenagamu.

Aku yang harus merelakan waktu istirahat dan mentalku.

Keadaan terkadang selalu tak menunguntungkan.

Hati ini sudah terlalu kebal ketika kau bilang maaf melupakan janji kita. Maaf kondisinya sedang tak menguntungkan.

Coba kau tenggang perasaanku sayang. Aku selalu mengerti. Aku selalu akan memahami.

Hiburlah hatiku ini sayang.

Aku berpikir. Mungkin bila kamu tak denganku kamu bisa lebih santai menghadapi hidup.

Mungkin bila aku tak denganmu aku tak harus terus mengorbankan perasaanku ini.

Mungkin dan segala kemungkinan yang tak aku harapkan dan aku sesalkan kenapa bisa sampai ada dipikiran.

Yang aku tahu. Hanya kamu yang akan mengerti cara pikirku. Hanya kamu yang dengan sekejap saja bisa membaca mataku. Kesalku. Inginku.

Hanya kamu yang selalu ada dikala aku butuh bahu untuk bersandar. Peluk untuk menguatkan. Dan pegangan ketika aku lemah.

Aku dengan segala targetku. Lelah. Dan kau hanya bilang "Istirahat dulu, sayang"

Kau yang tahu dimana batasku.

Butuh usaha ekstra untuk memahamimu. Pun denganmu padaku.

Jadi aku pikir, mungkin memang harus kamu, sayangku.

Kau dan aku adalah si merah kanan yang tak pernah menyerah.

Api yang terus bergerak.

Tak akan berhenti mengejar cita-cita.

Semoga kau dan aku akan terus bersama.

Terimakasih sayang untuk semuanya.

Aku menyayangimu Bi.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 30, 2014 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Memang Harus Kamu 1Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang