Rlx 7

25 4 3
                                    


                      Happy reading gais
                            ——————

                                      💨

“hei kalian berdua yang masih makan!” suara tegas itu mengganggu acara makan Pinky dan Relax.

“siapa yang di panggil Pink,” tanya Relax ke Pinky dan yg di tanya hanya mengedikkan bahunya.

“KALIAN WOI” sentak kakak itu menghampiri mereka berdua.

“why kak?” tanya Pinky.

Kakak itu bernama Roy, dari hari pertama daftar di sekolahan ini, semua anak baru sudah mengenal sosok Roy. Ia terkenal karena banyak mengikuti organisasi ataupun exstrakulikuler, Bahkan perannya tidak main-main dalam kepengurusan. Dalam jabatan Biasanya ia di jadikan sekertaris, bendahara, bahkan ketua.

“apa kalian punya gangguan sehingga tidak mengingat peraturan yang sudah di tetapkan,” tanyanya sedikit melunak.

“ingat kak.”jawab relax .

“kenapa tidak di patuhi, kalian akan saya hukum.” ucapnya sepihak.

Pinky yang mendengar itu langsung melongo. Bagaimana bisa ia di hukum padahal Relax bilang mereka tidak akan dihukum.

“ga bisa gitu.”  sanggah Relax.

“nggak usah ngebantah.” ucap Roy tenang.

“apa hak lu ngehukum gua ha.”

Roy tersenyum. “beneran perlu di periksain. lu punya gangguan ingatan atau pendengaran?”

“gua disini punya hak ngehukum kalian sebagai panitia kalian atas kesalahan yang kalian perbuat” lanjutnya berbicara.

Relax menatap tepat ke arah mata Roy, bukan karena terkesima, melainkan 'jika ada orang berbicara, maka tetaplah mata orang itu. Jika kalian menatapnya itu pertanda bahwa kalian menghargainya' pengetahuan itu adalah hasil pembelajaran dari  gurunya semasa SMP yang ia terima dan di aplikasi kan dalam kehidupan nyata.

push up, lima puluh kali”suruh Roy.

“ya nggak bisa gitu!” bentak Relax tak terima.

“lu salah!” bentak Roy tak kalah kerasnya.

Mata pinky sudah berkaca-kaca melihat perdebatan itu. Ia sudah bersiap untuk menjalani hukuman.

“ngapain lu Pink” Relax menarik tangan Pinky untuk berdiri lagi.

“gini ya, kalian tuh salah kalo mau ngasih hukuman ke kita”

“jelas-jelas lu udah melanggar peraturan”

“oke, gua akui emang salah udah langgar peraturan kalian”

“gitu do—”

“gua belum selesai ngomong” ucap Relax memotong perkataan Roy.

Roy mengangguk. Relax menghela napas panjang dan berjalan meninggalkan tempat kejadian perkara. Lagi-lagi Roy di buat melongo dengan apa yang dilakukan relax.

Bukannya relax berniat melarikan diri, tetapi ia ingin mencari udara segar. Sedari tadi dirinya sudah di kerubungi banyak orang karena perdebatannya tadi.

“woi! Malah pergi!” teriak Roy.

“SINI” relax melambai-lambai kan tangannya ke arah Roy dan Pinky.

Roy dan Pinky menurut, Pinky berjalan di belakang tubuh Roy yang tegap.

“gimana hukumannya.” tanya Roy setelah sampai di depan Relax.

RelaxiaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang