1. luka itu

11 3 3
                                    


"Jangan sampai pilihan mu jadi penyebab kematian mu"
-Langit Gamal araga-

"Buk lala berangkat dulu ya buk"

"hati hati di jalan, sekolah yang bener ya la" suara lembut wanita paruh baya dari dalam rumah itu menjadi semangat Starla setiap harinya.
------

Pagi yang indah, semilir angin pagi menerbangkan helaian rambut indah milik starla, menambah citra cantik wanita itu, Hari ini Starla menggoes sepedanya dengan kecepatan standar mengingat jam masih menunjukkan pukul 06.12 pagi. Jarak dari kediaman starla menuju sekolah tidak lah terlalu jauh, jika menggunakan sepeda hanya memakan waktu 20 menit.

Starla memarkirkan sepedanya di parkiran khusus sepeda. Sekolah masih sepi, hanya ada beberapa murid yang sedang berkutat dengan buku sepagi ini. Bisa starla tebak mereka pasti murid kutu buku.
------

Kaki strala mengayun pelan menuju ruang kelas. Tulisan XI MIPA 2 sudah terpampang jelas dihadapannnya, tiba tiba kakinya terhenti, pandangannnya tertuju pada seseorang yang duduk di kursinya.

"kenapa diem di situ?"

"eh... hmm... gapapa" starla tergagap mendengar suara nya.

Kaki Starla mengayun pelan, tujuan saat ini kursi pojok, yang tepat berada di belakang kursinya. Langkah Starla terhenti, cekalan tangan pria itu menghentikan langkahnya.

"duduk di samping gue!" titahnya tak terbantahkan

"eh..." cekalan pria itu berubah jadi tarikan pelan. Starla terduduk di sebelahnya.

Hening, tak ada yang memulai obrolan,

"gw nggak pernah liat lo pakek cincin tunangan?"

"eh, cincin tunangan apa? Gw sama pacar gw juga belum tunangan?"

"nggak usah sok lupa! Di mana cincinnya? Kalo lo nggak mau pakek pulangin!"

"lo ngomong apa si? Gw nggak ngerti! Lagian gw sama meteor belum ada pikiran buat tunangan?" ucap starla dengan perasaan jengkel

"semudah itu lo lupain dia, setelah semua pengorbanannya"

"lo ngomongin siapa si?" ucap starla sambil beranjak dari duduknya

"lo bego apa pura pura bego?"

Alis starla terangkat, matanya menatap pria itu dengan tatapan bingung, "lo sebenarnya siapa si, datang datang nanya ke gw seolah gw penyebab tunangan gw mati aja, lagian gw nggak pernah tunangan, trus gw juga cuman sekali pacaran dan itu pun sama cowok gw yang sekarang, Meteor Pyort Nicholson" ucap starla dengan nada pelan namun terdengar tegas.

"Nicholson?, lo pacaran sama keluarga rival bokap lo!?" Tanya pria itu senyum smirk nya.

"maksud lo apa?" Tanya starla bingung

"Tanya sendiri sama bokap lo, nona hameldan!" ucapnya acuh kemudian beranjak dari duduknya, pria itu berjalan pelan menuju keluar kelas, selangkah sebelum mencapai pintu, ia berbalik "jangan sampai pilihan lo jadi penyebab kematian lo" ucapnya sebelum berbalik dan melanjutkan langkahnya.

Starla diam mematung, bagaimana pria itu bisa tau nama panjangnya, tapi ada yang lebih mengganggu pikirannya, siapa yang di maksud pria itu, cincin tunangan, pengorbanan, melupakan, apa maksudnya dan kalimat terakhir pria itu masih berputar jelas di pikirannya, jangan sampai pilihan lo jadi penyebab kematian lo.
----

Starla tak bisa fokus di sekolah hari ini, ucapan pria itu masih terus mengganggu pikirannya.

Dukk!!! Aw!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 16, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Taste And WoundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang