cryptic✔✔

-3- Yang terlupakan (?)

Ga kerasa sudah seminggu Raina bersekolah di sekolah baru nya. Masa MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah pun sudah berakhir, hari ini adalah hari pembagian kelas tetap. Daftar nama-nama murid pun sudah tertera di mading jadi hanya tinggal lihat saja.

Gadis bertubuh mungil itu menyelusup ke dalam kerumunan orang agar ia bisa melihat dia di tempatkan di kelas mana. Setelah melihat dan mengetahui ia di kelas mana akhirnya Raina pun pergi keluar dari kerumunan orang-orang tersebut.

Raina pun langsung beranjak pergi menuju kelas nya. Saat sampai di kelas Raina langsung memilih tempat duduk dan langsung mendudukan diri nya di baris paling pojok tempat ke tiga dari belakang. Memang Raina lebih sering memilih tempat yang berada di pojokan agar dia bisa bersandar pada tembok. Keadaan kelas masih sepi hanya ada baru ada beberapa murid saja.

Raina langsung menaruh kepala nya di atas meja dengan bantalan menggunakan tangannya. Tiba-tiba saja ada seseorang yang duduk di sebelah nya, Raina yang merasakan kehadiran seseorang itu pun langsung mengangkat kepalanya dan menengok orang yang duduk di sebelahnya. Raina terkejut dan langsung mengerjakan mata nya saat melihat orang yang duduk di sebelahnya itu.

"Heh lo ngapain disini?" tanya Raina galak. "Kelas gue disini, kalo lo ga suka gue di kelas ini lo bilang sendiri sono ke guru nya biar gue di pindahin" jawab nya santai sembari menyandarkan tubuhnya di kursi.

"Oke kalo lo emang di kelas ini, tapi kenapa lo duduk di sebelah gue anjir." ucap Raina karna ia melihat beberapa orang sedang memperhatikan mereka berdua. "Kenapa? emang ni tempat duduk punya bapak lo" jawab gio yang masih menyandarkan tubuhnya di kursi dan memejamkan matanya.

Raina memutar malas matanya. "Bukan apa-apa gue risih orang-orang di sini ngeliatin kita gi" ucap Raina dengan penuh penekanan tapi bernada rendah agar orang-orang di sekitarnya tidak mendengar.

Gio langsung membuka matanya lalu melihat sekitar dengan tubuh yang masih di sandarkan pada kursi. Gio mendengus kasar lalu segera mengambil tas nya dan beranjak pergi dari tempat duduk itu. Ia pindah menjadi duduk tepat di belakang kursi Raina.

Beberapa menit kemudian kelas sudah mulai ramai. Raina dan gio sama-sama seperti tidak terlalu peduli dengan keadaan kelas mereka mereka hanya meletakan kepalanya di atas meja dengan bantalan tangan dan tas nya lalu sama-sama memejamkan matanya di tempat masing-masing.

Tiba-tina saja Raina merasakan ada seseorang yang duduk di bangku sebelahnya yanh memang dari tadi masih kosong. Raina membuka matanya lalu menghadap ke orang tersebut. Orang tersebut hanya tersenyum manis "gw duduk di sini yaa" ucap orang tersebut. "Ehh tapii" belum saja Raina menyelesaikan ucapannya orang tersebut langsung memotongnya dan menjulrkan tangannya ke arah Raina. " gw david" ucap nya dengan wajah tersenyum ramah.

Gio mengangkat kepala nya lalu melihat apa yang sedang terjadi di meja depannya. Lalu tiba-tiba saja gio agak memajukan badannya lalu membalas uluran tangan david yang sebenarnya di tunjukkan kepada Raina. "Gio." ucap gio sembari memegang tangan david. "Hah? Oke" david terkejut karna kelakuan gio, Raina yang sudah biasa melihat kelakuan absurd temannya itu hanya tenganga saja karna tidak percaya. David melepaskan genggaman tangan gio yang sedari tadi terus memegang tangan nya. "Ehh gw boleh duduk sini kan" tanya david kepada Raina. "Tapi–" lagi-lagi ucapan Raina di potong. "Lo mahh curang tadi gw mau duduk di situ ga boleh masa dia boleh." ucap gio sembari memasang wajah kesal nya. David hanya diam memandang gio yang bertingkah seperti anak kecil yang tidak di beliinkan es cream. "Udah sini lo duduk belakang sama gw" ucap gio, "sebelah gw juga masih kosong noh" tunjuk gio menggunakan dagu nya.

"Gw nanya dia" ucap david sembari menatap sekilas ke arah Raina. "Kenapa jadi lo yang ribet sii" sambung david yang kesal dengan gio.

"Ya akan ga pantes aja lo duduk sama cewe sedangkan di sini masih ada bangku kosong" ujar gio dengan santai.