Prolog

15 2 0
                                    

"Ternyata dugaanku selama ini benar. Kamu adalah pelakunya." Ucap seorang lelaki yang memergoki seorang gadis berjubah hitam yang telah berhasil merenggut nyawa perempuan yang terduduk dihadapannya. Gadis berjubah itu menoleh dan menghampiri asal suara tersebut dengan langkah perlahan dan pisau berkarat yang masih ada pada genggamannya. Dia menyeringai dibalik masker yang menutupi bagian mulut dan hidungnya. Lelaki itu menatap si gadis berjubah hitam dengan tatapan yang tak dapat diartikan. Gadis itu membuka masker dan kupluk yang menyatu dengan jubah itu dengan mantap. Gadis itu masih menunduk dan berkata dengan dingin. "Apa kau yakin bahwa dugaanmu itu benar?" Tidak ada jawaban dari si lelaki. Lalu gadis itu mengangkat dagunya, menatap lurus si lawan bicara. Lidah lelaki itu tiba-tiba terasa kelu. Matanya membulat menunjukan bahwa dia sangat terkejut dengan ini. Dugaannya selama ini salah. Perasaannya campur aduk. Dia berharap bahwa ini hanyalah sebuah halusinasi. Gadis itu melangkahkan kakinya berusaha menyudutkan lelaki itu ke tembok sambil terus mengulurkan tangannya yang masih berlumur darah itu, berusaha menggapai lawan bicaranya. Di tengah ketidakpercayaannya lelaki itu berusaha membuka suara "Ini hanya halusinasi, bukan? Kau... kau... tidak mungkin" Lalu semuanya menjadi gelap.

RumorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang