Kamu tau, setiap respon yang kita berikan merupakan efek dari loncatan listrik di berjuta-juta sel yang ada didalam tubuh. tak butuh waktu lama baginya untuk menyampaikan pesan ke otak dan kembali mengirimkan responnya. loncatan listrik itu pula yang kulihat dilangit. indah. seperti akar langit yang muncul diantara gundukan awan kelabu. bau hujan bercampur dengan bau rumput basah. bau yang menenangkan.
membuat ku kembali megingat akan langkah mu yang besar dan kasar saat berlari di tengah hujan bulan januari. kamu tampak senang bisa berlari dilapangan rumput lagi. sedangkan aku hanya duduk diantara jutaan orang. duduk saling berhimpitan seperti sarden yang disusun.
riuh seperti gemuruh yang sedang berkecamuk. namun kamu tetap yang paling bersinar. seolah-olah ada semacam lampu sorot yang membuat mu tetap menawan di bawah gemuruh hujan yang kelabu.
beribu mata menatapmu dengan cemas. ketika tendangan terakhir itu melesat sepersekian detik, menembus hujan. terus mengambang untuk beberapa detik diudara. bergerak dengan lintasan parabola. hingga akhirnya berhenti karena jaring yang menahan.
sorak sorai pecah, dan kamu berhasil menjadi pusat perhatian dan sekaligus bintang pada hari itu. hujan juga membuat mu semakin menawan. tak kan kulupakan senyum manis mu pada saat itu. menatap mataku sembari memainkan rambut yang sedari tadi sudah basah.
kita masih menikmati aroma hujan, dari ketinggian yang berbeda, namun masih dalam rasa yang sama.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE WIND
Poetryhanya sekedar curhatan kata sehari-hari, tak lebih dan tak kurang. tak banyak cerita dalma diam. tapi kadang mengglitik ruang hati yang sedikit rindu dengan gelak tawa.