Hujan mengingatkan ku kembali, awal pertemuan yang tak disengaja di trotoar jalan di samping RSUD. Hanya sok kenal karena hujan di pagi hari bulan Juli. Hujan juga kembali mempertemukan kita. Dikala sore itu digerbang sekolah. Saat kau menatap ke kelas lantai dua, tak sengaja mata kita bertemu. Dan saling berbalas senyum. Saat itu aku bahkan lupa siapa namamu.
Hujan juga kembali mengingatkanku dengan mu, dikala hujan di bulan februari. Kita berlari menuju sekolah dan dengan odohnya tidak mengenakan payung yang sedari tadi kau bawa. Itu hal terbodoh yang pernah kita lakukan, tapi selalu kan dikenang.
Hujan juga kembali membawa kita berkelana waktu. Ketika kita berjalan sore menikmati hari Minggu menuju perpisahan. Kita sama-sama berjanji akan mendaftar di universitas yang sama. Hanya saja aku tak seberuntung dirimu.
Karena hujan aku tau namamu. Kita pecinta aroma hujan.
KAMU SEDANG MEMBACA
MINE WIND
شِعرhanya sekedar curhatan kata sehari-hari, tak lebih dan tak kurang. tak banyak cerita dalma diam. tapi kadang mengglitik ruang hati yang sedikit rindu dengan gelak tawa.