Kabar penyerangan

15 0 0
                                    

Seorang siswa berjalan ke arah Rooftop sekolah untuk membolos, dia adalah Ardiagra Putra Dewa.Siswa berandalan yang sangat di takuti oleh semua warga sekolah Ganesa. Agra sangatlah arogan, setiap harinya dia akan membolos pelajaran.

Jika tidak di lapangan Basket dia akan menuju Rooftop sekolah bersama teman temannya untuk merokok dan lainnya.Bertanya mengapa tidak di keluarkan dari sekolah, siapa yang berani mengusik Agra kalau dia tidak mau menemui ajalnya lebih dulu.

Kepulan asap putih itu terbang bebas ke angkasa setelah Agra menghembuskan nafasnya, dia menyesapi rasa yang di timbulkan dari hisapan rokoknya dengan mata terpejam.

"Eh ada bang Agra in here" kata seorang pria yang seumuran dengan Agra, dia adalah Cakra.Teman Agra yang paling menjengkelkan.

"Ngapain bang?"Tanya Cakra sok polos, yang membuat Agra jengah

"Camping"Jawab Agra malas, pasalnya harusnya tidak perlu tanya untuk apa dia berada di sini

"Yaelah gra, kalo mau camping bukan di sini tempatnya, di sini itu tempatnya untuk membolos pelajaran bukan camping, kalo mau camping di sono no lapangan juga luas"Ujar Cakra panjang lebar yang membuat teman yang lainnya menggeleng gelengkan kepala mereka, namun Agra tetap melakukan aktifitasnya merokok.

"Gra, gimana misi kita selanjutnya? Gue kemarin dapet kabar kalo si Wisnu abis di keroyok sama genk Guruh"Ujar Evan yang kini sudah duduk di sebelah Agra, sambil mengambil sebatang rokok dan menghidupkannya.

"Terus Wisnu gimana?"Tanya Agra tanpa menoleh ke arah Evan.

"Emmm kemarin sih kata Wisnu dia baik baik aja, cuman gue gak tau.Kan gue belum ke rumah dia"Ujar Evan yang hanya di anggukki oleh Agra.

Sesaat tidak terdengar suara Cakra yang membuat mereka penasaran, biasanya hanya Cakra lah yang selalu crewet kalo sudah berkumpul seperti ini.

"Woy kambing, lo ngapain mojok di situ?"Tanya Gilang kepada Cakra yang saat ini berada di pojokkan sendirian.Dan itu tidak luput dari pandangan Agra dan yang lainnya.

"Nih gue lagi main, main uler uleran nih.Lo jangan ganggu dah gue lagi sibuk, mati entar uler gue kalo lo ajak omong!"Ucap Cakra kesal.Karena dia sedang bermain game yang lagi booming saat ini.

"Ye songong amat sih lo, gue sumpahin mati tu uler.Biar gak gesrek otak lo Cak"Ucap Gilang jengkel.

"Udah deh mending lo diem nyet, gue lagi sibuk, hmmm....gue makan tu semuanya biar gak pada kebagian.Terus jac tarik terusssss....nah gitu donk......Yak terusssss, e..e..eh... eh eh lo jangan ganjen donk, ngapain sih deketin jac gue terus.Naksir lo ya, awas lo ya... gue makan lo...., nah kan gue bilang juga apa ngeyel sih, mati kan lo"Ujar Cakra heboh sendiri, sembari tetap memainkan game di ponselnya.

Semua yang melihat hanya geleng-geleng kepala,mungkin pikir mereka bagaimana bisa mempunyai teman segila Cakra. Tetapi walau Gila begitu, Cakra adalah sesosok orang yang suka mencairkan suasana.

Di saat yang lainnya sedang berdiskusi menyusun rencana penyerangan lawan, maka lain halnya dengan Cakra. Dia akan bercerita heboh tentang hal-hal yang tidak masuk akal.Tetapi ujungnya mereka semua juga akan tertawa, ya walaupun Agra tidak tertawa.

Maka jika tidak ada Cakra, perkumpulan mereka akan terlihat sepi tanpa adanya lelucon.Cakra jugalah seorang play boy dia suka bergonta ganti perempuan untuk menjadi kekasihnya.Diam diam menghanyutkan.

"Heh ngapain lo? Kusut gitu, tadi aja ngomong-ngomong sendiri kayak orgil, napa sekarang manyun gitu, kebelet boker lo?"Tanya Gilang pada Cakra yang saat ini berdiri di sebelahnya, dengan wajah sedihnya

"Jac gue mati Lang, padahal gue udah kasih dia makanan empat sehat lima sempurna"Ucap Cakra sedih, dan itu membuat ysng lainnya bertanya tanya siapa Jac?

"Lah sejak kapan lu punya peliharaan baru? Perasaan kucing lo namanya Manis dah, atau lo ganti namanya? Kan kucing lo betina Cak"Ujar Devan yang bingung dengan ucapan Cakra.

"Yeh soblok, gue gak sejahat itu ya, di hati gue tu tetep ada si Manis, gue nggak pelihara hewan baru nyet.Jac itu uler gue yang mati tadi, soalnya di tabrak ama uler lain.Udah warna ulernya pink lagi, jatoh harga diri gue sebagai raja game.Masak seorang Cakra ulernya mati gara gara uler pink"Kata Cakra lebay yang membuat semua orang di situ jijik.

"Daripada elo sedih, mending ngrokok nih"Ucap Evan yang sedari tadi hanya mendengarkan pembicaraan antara Cakra dan Gilang.

"Nggak ah, mending gue ke kantin.Gue mau beli seblak terus sekalian liatin bebeb-bebeb gue, yang mau ikut gue, gue traktir dah"Ucap Cakra yang langsung pergi meninggalkan keempat sahabatnya di rooftop sekolah.

"WOY CAK GUE NGIKUT NYET!!!"Teriak Devan yang berlari mengikuti Cakra

"GUE JUGA, TUNGGU OY!!!"Ucap Gilang yang juga berlari menghampiri ketiga sahabatnya tadi.

Tinggalah Agra dan juga Evan yang masih di sana.Agra masih tetap menyesap rokoknya dengan tenang dan Evan yang juga melakukan hal sama.

"Gue penasaran sama geng Guruh, maksut mereka ngroyok Wisnu apaan?"Ucap Agra memecah keheningan

"Gue yakin, ini semua ada hubungannya sama anak-anak Ganesa, kalo anak-anak Ganesa nggak buat masalah sama genk Guruh, mereka juga nggak akan ganggu kita men.Karena setau gue, genk Guruh cuma akan keluar kalo mereka merasa ke ganggu, dan jelas berarti ada anak sekolah ini yang mancing mereka"Ucap Evan panjang lebar.

"Kita pantau aja, jangan kerahin genk kita.Gue nggak mau bikin nama sekolah kita hancur karena pengeroyokkan di depan sekolah"Ucap Agra yang saat ini berdiri menghadap pemandangan sekolah.Dia memasukkan kedua tangannya di dalam saku celana.

"Dan kalo perlu, lo pantau sekolah ini, siapa tau ada penghianat"Sambung Agra lalu menatap Evan.

Evan yang di pandang tajam oleh Agra hanya tersenyum miring, dia membuang sisa rokoknya yang sudah habis, lalu berdiri menghadap Agra.

"Gue pastiin lo bakal puas sama kerjaan genk Xavier"Ucap Evan sembari menepuk pundak Agra pelan

Agra hanya menyeringai lalu meninggalkan Evan tanpa sepatah katapun, namun saat di depan pintu Rooftop dia berbalik lalu mengatakan.

"Good luck, my best friend"Ucap Agra yang di balas anggukan oleh Evan, lalu Agra meninggalkaan tempat itu yang hanya di tempati oleh Evan saja.

"Kok lama-lama gue merinding ya, au ah gue pergi aja, serem hiiih"Gumam Evan yang lalu meninggalkaan tempat itu dan menyusul teman-temannya.








See you again....
Mohon maaf kalo ada typo, tunggu update y

ArdiagraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang