"Al, masa tadi pagi ada yang ngewhatsapp gue nawarin gitar di benerin" Syakira mulai bercerita pada Aliya, sahabat dari orok nya.
"Gitar lo emang rusak?" tanya Aliya memastikan.
Yang ditanya hanya menggeleng gelengkan kepalanya, gitarnya lagian tidak rusak. tapi sepertinya handphone nya yang rusak, karena tiba tiba ada pesan seperti itu.
"Yang whatsapp nya nomor gak di kenal, terus cowok, katanya sih ya dia pagi gak sengaja nyenggol cewek bawa gitar, terus dia udah minta maaf, tapi tuh cewek malah ngasih dia robekan kertas, isinya nomor telepon" gadis blesteran itu kembali melanjutkan ceritanya.
"Tapi masa iya sih cewek itu ngasih nomor lo, kan gak nyambung!" celetuk Aliya membuat gadis blesteran itu mengangguk ngangguk setuju.
"Coba deh ya ntar gue tanya cowok nya, sakit mata kayaknya tuh cowok, bisa sampe nyasar nya ke gue" ucap Syakira menebak nebak, walau hanya sekedar bercandaan.
Gadis 2 bersahabat itu tidak sadar bahwa sedari tadi ada yang mendengar pembicaraan, ya abisnya suara Syakira cerita lumayan besar dan bisa terdengar orang orang. bercerita sambil berjalan itu memang mengasyikan, apa lagi berjalan menuju kantin untuk mengisi kekeroncongan ini.
berabe nih Angkasa, salah sambung. batin seorang pria yang mendengar pembicaraan keduanya.
Akhirnya ia memutuskan untuk menemui Angkasa yang berada di kantin, tak lama batang hidungnya terlihat, dan ia langsung menghampiri teman nya itu.
"Sa, gue ada cerita" suara Farhan membuat segerombolan teman teman Angkasa menoleh kearahnya, kepo.
"Apa?" Angkasa menaik naikan alisnya, bertanya.
"Gak sengaja denger cewek berdua ngobrol, ternyata ngobrolin kejadian tadi pagi, dan itu orangnya yang cerita langsung"
"Denger denger nih ya ada kata kata salah sambung, terus itu cewek gak merasa bawa gitar hari ini, dan gitarnya gak rusak. tapi ada salah satu pesan yang nawarin gitar itu cewek dibenerin"
"Kayaknya salah satu pesan itu, lo Angkasa"
Selesai bercerita semuanya memandangi Angkasa dengan dahi yang berkerut, yang di pandangi pun mengerutkan dahinya.
"Ngelantur lo, mana ada si Angkasa salah sambung" Eric yang bersuara pun mengalihkan pandangan teman teman Angkasa, yang asalnya kearahnya, sekarang kearah Eric.
"Tapi, kayaknya iya.. soalnya .." ucap Petrus, dan menggantungkan kalimat itu.
"Nomor itu kurang satu angka, jadi gue tambahin" lanjut Angkasa membuat semua teman teman nya memukul meja sambil mengeluarkan mata tajam.
"Aduh emang bego!"
"Itu bukan salah sambung lagi sih"
"Malu lo Angkasa, duh mampusin!"
"Ya siapa tau aja itu nomernya, kita kan harus mencoba" celetuk Angkasa dengan entengnya.
"Mana ada nomor ngasal dicoba coba, jahilliyah banget otak nya" kata Eki sambil menirukan gaya Bu Ibet, yang notabe nya sering sekali ngegas saat berbicara, atau menggunakan tangan dan menunjuk nunjukan kearah kepala, kalau di artikan mikir dong .
o0o
Sepulang sekolah tadi Angkasa sudah menitah Farhan agar memata matai cewek yang tidak sengaja Farhan dengar obrolan nya, dan Farhan pun menuruti apa kata teman nya itu. lagian ia masih ingat wajahnya, dan suaranya. kalau tidak ingat mana mau ia disuruh seperti ini.
Angkasa dan yang lain nya menunggu di parkiran, sedangkan Farhan bertugas sendiri, agar tidak menimbulkan kecurigaan.
Mata tajam Farhan menyipit, sampai lengkungan matanya hanya tersisa satu, ia benar benar melihat cewek tadi. benar! itu cewek tadi, suara samar samarnya mirip.
Farhan segera menghampiri Angkasa dkk, lalu mereka cepat cepat memperhatikan gerak gerik cewek itu.
"Tuh Sa! yang kanan!" bisik Farhan kepada Angkasa yang diangguki oleh sang empu.
Wajah cewek itu tertutup teman sebelahnya, jadi hanya sebagian wajah yang Angkasa lihat. tapi, jantungnya berdegup kencang saat melihat cewek itu. ia tidak tahu ini tanda nya apa, grogi atau malu?
Tidak lama dari itu teman si cewek berlalu, diakhiri dengan cewek yang Angkasa sedang perhatikan gerak geriknya.
"Wah itu Han? Yang sendiri?" tanya Ibam.
"Heeh, itu" jawab Farhan sambil menyidik nyidikan lagi, takut kalau salah orang.
"Anjir cantik, pecah sih ini mah"
"Lah iya blesteran, mana tinggi lagi. aduhai"
"Yah Sa, inima bukan musibah, tapi titipan Tuhan!"
Angkasa pun memang mengakui itu semua, gadis itu benar benar cantik. sangat cantik malah. ia akan menghampiri gadis itu sekarang juga, ia sudah tidak sabar untuk berkenalan.
Teman teman nya yang melihat Angkasa seorang diri melangkah kaki menjauh dari mereka, tidak menyangka dan sedikit bangga. pasalnya jika Angkasa mempunyai masalah dengan cewek, ia pasti mengorbankan teman nya terlebih dahulu. tapi sepertinya korban ini memang menarik untuk Angkasa datangi sendiri.
"Hai"
Suara berat khas cowok menyeruak indra pendengaran Syakira, yang sedang menunggu kakak nya menjemput nya.
Ia menoleh, dan..
o0o
A N G K A S A & S Y A K I R A
KAMU SEDANG MEMBACA
Hai, Pacar!
Cerita PendekAwal salah sambung, kelamaan menjadi nyambung. A N G K A S A & S Y A K I R A