Dalam Diam Ada Cinta

1 1 0
                                    

*┏﷽📓📕📖✒________________*
🔆💫🔆💫🔆🌹🔆💫🔆💫🔆
━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━━
🌟 *۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ۞*
       
🍃 _*DALAM DIAM ADA CINTA*_ 🍃

🌹 _*KISAH ALI BIN ABI THALIB MELAMAR FATIMAH PUTRI RASULULLAH SAW*_

_Kisah cinta yang sudah terpendam sejak lama, kisah cintanya sangat terjaga_ _kerahasiaannya dalam kata, sikap dan ekspresi mereka bahkan konon syaithanpun tak bisa mengendusnya, mereka bisa menjaga izzah mereka, hingga Allah telah_ _menghalalkannya._

_Ali bin Abi Thalib_ _adalah keponakan dan salah satu sahabat yang istimewa dimata Rasulullah SAW. Selain beliau tinggal langsung bersama Rasulullah, dia juga seorang pemberani yang pernah menggantikan posisi tidur Rasulullah disaat hijrah dan juga seorang mujahid perang yang gagah._

_Sementara Fatimah, putri Rasulullah SAW yang taat, penyayang dan sangat peduli pada Rasulullah SAW, selalu ada disamping ayahnya dalam setiap kisah perjuangan sang ayah membumikan nilai-nilai islam di tengah kafir Quraisy._

_Ali sudah menyukai Fatimah sejak lama, kecantikan putri_ _Rasulullah ini tak hanya jasmaninya saja, kecantikan Ruhaninya melintasi batas hingga langit ketujuh. Kendalanya adalah perasaan rendah dirinya, apakah mampu ia membahagiakan putri Rasulullah dengan keadaannya yang serba terbatas. Demikian kira-kira perasaan yang ada pada Ali saat itu._

_Pada suatu ketika, Fatimah dilamar oleh seorang laki-laki yang selalu dekat dengan nabi, yang telah mempertaruhkan kehidupannya, harta dan jiwanya untuk Islam, menemani perjuangan Rasulullah SAW sejak awal-awal risalah ini._

_Dialah Abu Bakar Ash Shiddiq, entah kenapa mendengar berita ini Ali terkejut dan tersentak jiwanya, muncul rasa-rasa yang diapun tak mengerti, Ali merasa diuji karena terasa apalah dirinya jika dibanding dengan Abu Bakar kedudukannya disisi nabi._

_Ali merasa belum ada apa-apanya bila dibanding dengan perjuangannya dalam menyebarkan risalah Islam, entah sudah berapa banyak tokoh-tokoh bangsawan dan saudagar Makkah yang masuk Islam karena sentuhan dakwahnya. Sebutlah ‘Utsman,_ _‘Abdurrahman bin auf, Thalhah, Zubair, Sa’d bin abi Waqqash, Mush’ab. Ini yang tak mungkin dilakukan oleh anak-anak_ _seperti Ali. Tak sedikit juga para budak yang dibebaskan oleh Abu Bakar sebutlah Bilal bin rabbah, khabbab, keluarga yassir, ‘Abdullah ibn mas’ud._

_Dari sisi finansial Abu Bakar seorang saudagar, tentu akan lebih bisa_ _membahagiakan Fatimah, sementara Ali?, hanya pemuda miskin dari keluarga miskin_.

_Melihat dan memperhitungkan hal ini, Ali ikhlas dan bahagia jika Fatimah bersama Abu Bakar, meskipun ia tak mampu membohongi rasa-rasa dalam hatinya yang ia sendiri tak mengerti, apakah mungkin itu yang namanya cinta?_

_Namun ternyata lamaran Abu Bakar ditolak oleh Fatimah sehingga hal ini menumbuhkan_ _kembali harapannya. Ali kembali_ _mempersiapkan diri, berharap dia masih memiliki kesempatan itu._

_Namun ujian bagi Ali belum berakhir, setelah Abu Bakar mundur muncullah laki-laki nan gagah perkasa dan_ _pemberani. Seseorang yang dengan masuk Islamnya mengangkat derajat kaum muslimin, seorang laki-laki yang membuat syaithan berlari takut dan musuh-musuh Allah bertekuk lutut. Seorang yang diberi gelar Al-Faruq._
_Ya, dialah Umar ibn Al Khaththab. Pemisah antara kebenaran dan kebatilan juga datang melamar Fatimah._

_Ali pun ridha jika Fatimah menikah dengan Umar, ia bahagia jika Fatimah bisa bersama dengan sahabat kedua terbaik Rasulullah setelah Abu Bakar yang mana Rasulullah sampai mengatakan “Aku datang bersama Umar dan Abu Bakar”._

_Namun kemudian Ali pun semakin bingung karena ternyata lamaran Umar pun ditolak._

_Setelah itu menyusul Abdurahman bin Auf melamar sang putri dengan membawa 100 unta bermata biru dari mesir dan 10.000 Dinnar, kalo diuangkan dalam rupiah kira kira_ _55 milyar. Dan lamaran_ _bermilyar-milyar itupun ditolak oleh Rasulullah._

_Akan tetapi kekhawatiran Ali bin Abi Thalib belum berakhir sampai di sini karena ternyata_ _sahabat yang lainpun melamar sang Az Zahra. Usman bin Affanpun_ _memberanikan dirinya melamar sang putri, dengan mahar seperti yang dibawa oleh Abdurrahman binAuf, hanya ia_ _menegaskan kembali bahwa kedudukannya lebih mulia di banding Abdurrahman bin Auf karena ia telah lebih dahulu masuk islam._

_Tidak disangkaa tidak diduga, ternyata Rasulullahpun_ _menolak lamaran Usman bin Affan._

_Empat sahabat sudah memberanikan diri dan mereka semua telah ditolak oleh Rasulullah SAW._

_“Mengapa bukan engkau saja yang mencobanya kawan?”, seru sahabat Ali,_
_"Mengapa engkau tak mencoba melamar Fatimah?, aku punya firasat, engkaulah yang ditunggu-tunggu Baginda Nabi..”_
_“Aku?”, tanyanya tak yakin._
_“Ya. Engkau wahai saudaraku!”_
_“Aku hanya pemuda miskin. Apa yang bisa aku andalkan?”_
_Sahabatnyapun menguatkan “Kami dibelakangmu, kawan!_

_Akhirnya Ali bin Abi Thalibpun_ _memberanikan diri menjumpai Rasulullah untuk menyampaikan maksud hatinya,_ _meminang putri nabi untuk jadi istrinya._ _Awalnya beliau hanya duduk di samping Rasulullah dan lama tertunduk diam. Hingga_ _Rasulullahpun bertanya ” wahai putra_ _Abu Thalib, apa yang engkau inginkan?”_

_Sejenak Ali terdiam, dan dengan suara bergetar iapun menjawab, ” Ya Rasulullah, aku hendak meminang Fatimah” Mendengar jawaban Ali ini beliau SAW tidak terkejut. "Bagus, wahai Ibnu Abu Thalib, beberapa waktu terakhir ini banyak yang melamar putriku, tetapi ia selalu menolaknya, oleh karena itu, tunggulah jawaban putriku”_

_Kemudian Rasulullah meninggalkan Ali dan bertanya kepada putrinya, ketika ditanya Fatimah hanya terdiam dan Rasulullah SAW menyimpulkan bahwa diamnya Fatimah pertanda kesetujuannya._

_Rasulullah kemudian mendekati Ali dan bersabda "Apakah engkau memiliki sesuatu yang akan engkau jadikan mahar wahai Ali?_

_Alipun menjawab ” Orang tuaku yang menjadi penebusnya untukmu ya_ _Rasulullah, tak ada yang aku sembunyikan darimu, aku hanya memiliki seekor unta untuk membantuku menyiram tanaman, sebuah pedang dan sebuah baju zirah dari besi”_

_Dengan tersenyum Rasulullah SAW bersabda "Wahai Ali, tidak mungkin engkau terpisah dengan pedangmu, karena dengannya engkau membela diri dari musuh-musuh Allah SWT dan tidak mungkin juga engkau berpisah dengan untamu karena ia engkau butuhkan untuk membantumu mengairi tanamanmu, aku terima mahar baju besimu, jual lah dan jadikan sebagai mahar untuk putriku” Wahai Ali engkau wajib bergembira sebab Allah sebenarnya sudah lebih dahulu menikahkan engkau di Langit sebelum aku menikahkan engakau di Bumi" Diriwayatkan oleh Ummu Salamah ra._

_Ali bin Abi Thalib menjual baju besi tsb dengan harga 400 dirham dan menyerahkan uang tersebut kepada Rasulullah SAW, dan nabipun membagi uang tersebut ke dalam 3 bagian. Satu bagian untuk kebutuhan rumah tangga, satu bagian untuk wewangian dan satu bagian lagi di kembalikan kepada Ali bin Abi Thalib sebagai biaya untuk jamuan makan untuk para tamu yang menghadiri pesta._

_Setelah segala-galannya_ _siap,dengan perasaan puas dan hati gembira dan di saksikan oleh para sahabat Rasulullah mengucapkan kata ijab kabul pernikahan putrinya_

_Kemudian Nabi SAW bersabda:"Sesunguhnya Allah Azza wa Jalla memerintahkan aku untuk menikahkan Fatimah Putri Khadijah dengan Ali bin Abi Thalib,Maka saksikanlah sesunguhnya aku telah menikahkanya dengan mas kawin empat ratus dihram(nilai sebuah baju besi) dan Ali Ridho(menerima)mahar tersebut._

_Maka menikahlah Ali dengan Fatimah Pernikahan mereka penuh hikmah walau di arungi di tengah kemiskinan Bahkan di sebutkan oleh_ _Rasulullah sangat terharu melihat tangan Fatimah yang kasar karena harus menepung gandum untuk membantu suaminya_

_Dan malam harinya setelah dihalalkan oleh Allah SWT,_ _terjadilah dialog yang sangat menggetarkan. Dalam suatu riwayat dikisahkan bahwa suatu hari setelah keduanya menikah, Fatimah berkata kepada Ali,_

_“Maafkan aku, karena sebelum menikah denganmu, aku pernah satu kali merasakan jatuh cinta kepada seorang _pemuda dan aku ingin menikah dengannya”,_
_Ali pun bertanya_ _mengapa ia tak mau menikah dengannya, dan apakah Fatimah menyesal menikah dengannya._
_Sambil tersenyum Fatimah menjawab,_ _“Pemuda itu adalah dirimu.”_

_Subhanallah, itu adalah pujian terbaik dari seorang istri yang bisa membahagiakan hati suaminya._

_Ali dan Fatimah saling mencintai karna Allah mereka mencintai dalam diam,menjaga cintanya dan Allah satukan dalam ikatan suci pernikahan_

Maa Syaa Allah.
••• ════ ༻🌕༺ ════ •••
━ ━━ ━━━━ ━━━━━━━━━━ ━━━━ ━━  ━
🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻🌻

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 11, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

QOUTES (Dara Sendu)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang