1

66.8K 1.2K 97
                                    

Warning 18+

Anak kecil enggak boleh hadir wkwwkkw.

Vote dan comment jangan lupa.

***

Gadis 18 tahun yang berparas cantik, mampu menggoda iman Kennard Axelio. Dengan susah payah, Kennard menelan salivanya saat melihat tubuh seksi seorang Kejora Isabella. Celana hotpans dan tanktop yang dikenakannya saat ini sangat mengundang hasrat Kennard untuk menidurinya, tapi ini tidak boleh dilakukan karena Kejora adalah anak dari rekan kerjanya.

Baru sehari Kejora tinggal bersamanya, dia harus mandi air dingin berkali-kali. Kalau terus-terusan berada di dekat Kejora yang ada Kennard bisa mati berdiri.

Kennard memperhatikan pinggul Kejora yang bergerak saat membuat omlette untuk sarapan pagi ini, tubuhnya menegang, tapi matanya nakal ingin terus menatap.

Dasar menyebalkan.

"Om Kek, ini sarapannya udah siap." Kejora meletakkan sarapannya dengan penuh semangat. Gadis kecil yang pandai memasak.

"Om Ken, aku kan dari Bandung, belum paham betul sama jalanan Jakarta. Nanti Om Ken antarin aku ke kampus, ya."

Kennard hanya mengangguk, bagi Kejora, Kennard itu manusia es yang menyebalkan. Sebenarnya Kejora ingin sekali hidup sendiri di Jakarta, namun apa boleh buat orang tuanya melarang, takut terjadi apa-apa kalau tidak ada yang menjaga, alhasil Kejora dititipkan pada pria 27 tahun yang merupakan rekan kerja Papa yang dipercaya.

"Kejora, jangan panggil saya om, saya bukan paman kamu."

"Tapi kan Om Ken temannya Papa."

"Panggil Ken aja."

"Tapi ... "

"Nurut atau saya ... "

Kejora mengernyitkan keningnya. "Saya apa?"

"Lupakan. Sekarang kamu mandi."

***

Kennard rasa ac di mobilnya masih berfungsi dengan baik, tapi kenapa sangat panas sekali. Ada yang menegak tapi bukan keadilan saat memperhatikan Kejora yang memasang seat belt, gadis kecil yang bisa memunculkan gairah untuk Kennard, dress di atas lutut beberapa senti, sehingga terpampang paha mulus. Rasanya Kennard ingin menjamah.

Ah lama-lama Kennard bisa gila.

"Kok belum jalan, Om— Ken?" tanya Kejora setelah selesai dengan aktivitas. "Tunggu bentar." Kejora mengeluarkan selembar tisu dari dalam tasnya. Kemudian menyeka keringat yang bercucuran di dahi Kennard, membuat jarak keduanya semakin dekat, kalau saja Kennard tidak bisa menahan nafsunya, sudah pasti Kennard akan mencium bibir mungil itu tanpa ampun.

Tahan, Ken. Kejora bukan sasaran kebangsatan lo.

Setelah selesai dengan aktivitasnya, Kejora berkata sesuatu, "Kamu ganteng, kayak idola aku. Shawn Mendes, sama-sama punya rahang yang tegas."

Kejora langsung kembali ke posisi semula, dan Kennard mengendarai mobilnya dengan kecepatan sedang, karena mereka juga tidak sedang buru-buru. Toh, Kejora hari ini baru daftar sebagai mahasiswa baru di kampusnya, sementara Kennard juga tidak ada urusan penting yang membuatnya harus sampai di kantor lebih awal.

Sepanjang jalan, Kejora bersenandung, sementara Kennard hanya fokus dengan jalanan ibu kota yang lumayan macet.

"Ken, nanti pulang, kamu jemput, atau—"

"Saya aja yang jemput, kamu hubungi saya aja nanti."

"Oke."

Setelah sampai di kampus, Kejora pun turun dan melambaikan tangannya ke arah Kennard, sebelum mobil itu benar-benar meninggalkan Universitas Bina Nusantara.

My Little Girl (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang