5. | SURAT

313 65 8
                                    

Happy Reading!!











Kejadian beberapa jam yang lalu memang membuat amarah Dahyun meletup letup. Ingin sekali dia mencakar wajah kebanggaan Senior Ceking itu. Jika saja Jungkook tidak menghentikan nya. jika saja!!

"Sudahlah Dahyun jangan dipikirin toh, lo yang menang Kan??" Iya menurut Sinbi Dahyun yang menang, Dahyun yang terakhir menyerang Lisa, menggenggam bibir merah Lisa dengan tangan mungilnya membuat bibir Lisa sedikit bengkak. Tanpa perlawanan. Karna setelah itu mereka berdua dipisahkan oleh guru BK kesayangan yang biasa dipanggil Buk Yoona. Guru cantik sekaligus cerewet.

"Bukann itu aja yang Gue pikirin tapi ini lohh gimana bagiin Ni Surat ke My Parents." Ya. Guru cantik bernama Yoona itu memberikan nya sebuah Surat didalam amplop coklat panjang. Itu adalah Hal yang paling membuat Dahyun berpikir ribuan Kali untuk pulang.

Sepanjang sejarah Dahyun tidak pernah membuat masalah dengan guru BK, baru Kali ini. Dan ini semua disebabkan oleh Senior Cungkring itu. Jika dia tidak ganjen dengan Pangeran nya maka Dahyun tidak akan pernah berurusan dengan BK.

"Tinggal bagiin aja apa susahnya." Tentu saja ada penampakkan Bantal melayang.

"Bangke." Snack Sinbi yang kena dan menjadi berserakan dikarper bulu Kamar Sinbi. Ya, Mereka Sedang berada dirumah Sinbi. Dahyun tidak pulang?? Jelas tidak. Dahyun belum siap dengan apa yang akan terjadi jika ia pulang kerumah.

"Lo mah enak ngomong gitu, entar gue yang kena sembur Api ditambah dengan aksi hasut menghasut dari setan Dan kawan kawan. Masih sayang nyawa ya Gue." Dahyun tidak bisa membayangkan. Lihat saja pengalaman sebelumnya. Sang Kakak Taehyung yang dimarahi habis habisan oleh Ayahnya akibat Tawuran antar sekolah yang besok nya berakhir di Ruang BK Dan ditambah beberapa anggota polisi disana.

Beuhhh. Dahyun tidak terlalu berani untuk mengingat mengingat kejadian itu. Ditambah dia yang menjadi salah satu anggota Tim provokator bersama adik adiknya. Mungkin Taehyung akan balas dendam padanya.

"Pulang dulu gih lo." Dahyun mendelik menatap Sinbi.

"Ngusir nih ceritanya??" Sinbi memutar bola matanya malas. Tu tau! Eh?

"Bukan gitu, takutnya keluarga lo nyariin, udah jam berapa nih?? Hampir jam 5 loh." Iya Juga. Tapi Kan Dahyun hanya melindungi diri dari serangan maut.

"Ya Juga sih tapi Kan gu--"

You make me feel special!!..

"Assalamu'alaikum, Hallo??" Dahyun menghiraukan jantung nya yang berdegub kencang.

'waalaikumsalam, Kamu dimana?? Udah lupa sama alamat rumah??'

Suara Irene terdengar nyaring ditelinga Dahyun, "Eh?? Hehe inget kok Mah, ini Dahyun mau pulang."

'Mangkanya pulang. 20 menit dari sekarang lewat dikit Mama kunci dari luar.'

Tutt tutt tutt

Sungguh kejam Mama nya ini. Dahyun segera menyandang tas Kuning kebanggaannya. Sinbi yang melihat itu memasang ekspresi bingung. "Mau kemana lo??"

"Mau pulang lah, kemana lagi?! Ibu negara udah ngoceh begitu. Anterin Gue hayuu" Sinbi mengiyakan Dan berjalan mengambil Jaket Denim nya yang bersarang digantungan lemari.

Sinbi keluar dari kamarnya diikuti Dahyun. Sinbi mengeluarkan motor PCX nya dari garasi. Sinbi melajukan motornya setelah memastikan Dahyun sudah duduk dibelakang nya.

Wushhhhhh

"Kampret Sinbi pelan pelan." Sinbi terkekeh ketika Dahyun memukul lengannya.

"WOEE BANGKE!!" Dahyun Dan Sinbi menoleh ketika mendengar teriakan seseorang. Terlihat Kino yang Sedang mencuci motor sport didepan rumahnya seraya melambaikan tangan nya ke arah Sinbi Dan Dahyun. kebetulan pagar rumah Kino terbuka lebar jadi Kino bisa melihat orang yang berlalu lalang di sekitar kompleknya. Sinbi Dan Kino satu komplek.

NOT A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang