8. | INSIDEN GUDANG

368 65 5
                                    

Happy Reading!!!

'VOTEEE'



Pagi ini Dahyun sudah siap dengan seragamnya. Hari hari Masa skors nya telah berlalu. Satu rumah bisa melihat dan merasakan betapa bahagianya seorang OH DAHYUN pagi ini.

"Selamat pagi semua, selamat pagi, selamat pagi." Entah apa yang merasuki Dahyun. Semua menatap nya aneh. Hari hari sebelumnya hanya dapat melihat wajah cemberut Dahyun. Iri melihat adik adiknya yang berangkat sekolah.

"Duduk dulu Kak." Suruh Sehun yang dituruti oleh Dahyun. Dahyun sudah melupakan masalah yang kemarin-kemarin, dia bertingkah seolah tak terjadi apa-apa membuat kedua orang tuanya menghela nafas lega.

"Nih makan." Irene memberikan Nasi beserta lauk yang diambilnya kepada Dahyun. Begitu juga untuk suami, Dan anaknya yang lain.

"SELAMAT MAKAN!!" Siapa lagi kalau bukan Dahyun. Mereka hanya menggelengkan kepala.

Dahyun makan dengan semangat. Sekali sekali memuji masakan Ibunya. "Aduhhh Mama Pinter banget masaknya!!" Irene hanya tersenyum maklum. Emang masakan Irene tiada tandingnya.

"Ayam bumbu-nya enak banget Ma!!" Cerocos Dahyun yang terus memuji setiap dia menggigit lauk lauknya.

"Sayurnya pas!! Seperti biasa." Taehyung, Yohan, Yeji tidak memperdulikan Dahyun mereka makan dengan tenang, menikmati buatan sang Ibu.

"Ngocehnya nanti Dahyun, nanti tersedak." Dahyun hanya nyengir. Mulai makan dengan tenang.

Irene menatap Dahyun yang sangat menikmati makanannya. Tersenyum melihat Dahyun yang sedikit belepotan. Memberikan beberapa lembar tisu disampingnya kepada Dahyun. "Lap tuh mulutnya, Kak." Dahyun menerimanya dengan baik.

"Kakak udah selesai. Nanti aku bareng Yohan ya." Irene mengangguk. Memasukkan bekal ke dalam tas Dahyun. Dahyun yang meminta untuk membawa bekal saja kesekolah.

"Udah. Hayu Han." Yohan mengangguk. Mengambil kunci motornya dan berjalan keluar setelah salam diikuti dengan Dahyun.

Dahyun Naik dengan cukup susah ke motor Yohan. Karna tinggi. Berpegangan dengan pundak Yohan. Mereka hampir saja terjatuh. jika Yohan tidak kuat motor akan rubuh kesamping.

"Busettt-- badan lo kak. Kecil kecil berat banget, untung Yohan kuat." Dahyun hanya mendengus kesal. Setelah memastikan Dahyun dibelakangnya memakai helm, Yohan menjalankan motornya.

Yohan membawa motor cukup ngebut membuat Dahyun memukul pundaknya sesekali.

Mereka sampai disekolah. Diparkiran setelah Dahyun Dan Yohan turun dari motor. Dahyun memukul Yohan kencang Dan mencubitnya. "Adek sinting!! Ada ahklak lo ngebut ngebutan gitu?!" Yohan meringgis pelan. Gitu gitu kekuatan Dahyun kuat Juga.

Dahyun meninggalkan Yohan diparkiran. Yohan mengeluarkan jari tengahnya kepada Dahyun dari belakang. "Untung kakak."

Sepanjang jalan kenangan. Dahyun diliatin orang mulu. Berasa Artis Dahyun tuh. "Apa lo pada liat liat?! APA?! Gelud sini hayu?!" Dahyun udah Kaya Preman sekolah. Orang yang melihatnya sinis disinisin balik, yang senyum disenyumin balik.

Sebelum ke-kelasnya Dahyun pasti melewati kelas-kelas 12. Melirik sedikit kearah kelas Jungkook. Udah rame kelasnya, ga keliatan ka Jungkook nya.

Para Senior nya menatap Dahyun sinis dan tajam. Taulah kan, cuma tatapan Dahyun tak takut. Diajakin gelud Ayo Ayo aja Dahyun mah.

Kalo yang biasanya Junior nunduk-nunduk didepan Senior berbanding terbalik dengan Dahyun yang jalan santai. Dahyun heran. Kenapa Junior² disekolah ini takut pada Senior² yang padahal sama sama makan Nasi. Ngga banguet deh.

NOT A DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang