Peri Salju

1K 83 3
                                    

Project Theme 04 : Kunang-kunang di Malam Bersalju [MDZS Indonesia; Telegram group]

Tian Guan Ci Fu © Mo Xiang Tong Xiu

a/n: By RP Hua Cheng & Xie Lian

***

Kegelapan malam diselimuti oleh hawa dingin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kegelapan malam diselimuti oleh hawa dingin. Akhir tahun, musim dingin telah tiba. Bulir-bulir salju turun menutupi hamparan tanah yang membuatnya terlihat seperti lembaran kertas putih.

Peri salju termenung di tempatnya, menghitung bulir demi bulir salju jatuh dari langit. Para manusia di bumi akan memiliki banyak hal yang menyenangkan maupun menyedihkan ketika salju turun. Setidaknya, peri salju bisa tersenyum untuk kebahagian mereka dan memberikan kemudahan pada mereka yang mengeluh, dengan menurunkan sedikit salju misalnya.

Seorang anak bermain-main di halaman, membuat bola-bola salju untuk menyerang temannya. Di sudut lain sepasang suami istri menghangatkan diri di depan perapian.

'Indah sekali,' peri salju mendesah sedih.

Melihat pada dirinya sendiri, ia masih berada di tempatnya, tanpa banyak hal yang bisa dilakukan. Peri salju merasa sangat kesepian dan bosan.

Untuk kesekian kalinya, peri salju menghela napasnya dan melompat dari atas awan. Ia memutuskan untuk pergi ke hutan. Menyusuri hutan, kakinya menapaki salju lembut yang dingin.

Semakin melangkah kedepan, harapannya semakin tinggi. Peri salju berharap menemukan teman untuk berbicara dan menemaninya.

***

Di tempat lain, seorang pemuda tampan sedang duduk di atas pohon di dalam hutan. Kaki kanannya bertumpu pada lutut kirinya. Dengan kedua tangan di belakang kepalanya, ia menggigit batang rumput kering di mulutnya.

Dengan penampilannya, dia terlihat sempurna. Namun, orang-orang yang melihatnya akan menganggap dia sebagai pemuda gila yang dengan nyamannya bertengger di pohon ketika salju turun dengan lebat.

Pada saat itu, ia mendengar suara langkah seseorang. Tatapannya segera meluncur ke bawah dan menemukan sesosok.. putih?

Keningnya mengernyit, melepaskan gigitan pada batang rumput, dia sedikit berteriak, "Hei, Apa yang sedang kau lakukan?"

Pemuda itu memperhatikan dengan intens seseorang yang berlapiskan pakaian putih cukup terbuka dengan wajah yang sama putihnya seperti salju malam ini.

Peri Salju yang saat itu benar-benar pergi untuk berkeliling, telah tiba di hutan. Ia tidak menyangka di tengah hutan yang gelap nan dingin, akan ada seseorang yang menyapanya. Atau lebih tepatnya, berteriak padanya.

Apakah dia juga bukan manusia?

Peri Salju mengangkat kepalanya ke atas dan melihat seorang pemuda berbaju merah dengan tatapan yang arogan di sepasang maniknya. Keningnya mengernyit, semakin bingung melihat manusia di atas pohon. 'Mengapa dia duduk disana dalam cuaca yang bersalju seperti ini?'

Snow LightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang