ᴊᴇɴʏᴏɴɢ

3. Assassin

Sebelum membaca. Saya meminta jika kalian menemukan kata atau kalimat yang salah tolong di kasih tahu.
Dan jika ada kesamaan tokoh, tempat, dan peristiwa kejadian. Itu tidak di sengaja.
Nghokeyyy...

—Jennie Ruby Kim—

—Lee Taeyong—

...

Seorang pria keluar dari daun pintu tersenyum. Senyuman itu membuat dirinya berkali lipat lebih tampan. Iris hitam itu terlihat berseri karena perasaan puas. Pria itu mengendus bau amit yang terpercik di punggung tangan.

Dia berjalan ke arah wastafel yang berada tak jauh dari pintu keluar tadi. Pria itu mencuci tangan dan juga membersihkan sedikit percikan di sudut kemeja yang ia pakai dengan air yang mengalir.

"Apakah kau menikmatinya?"

Pria itu tersenyum menyeringai. Sebelum akhirnya berbalik ke arah sumber suara. "Kau jelas tau itu. Yuta."

Pria bernama Yuta itu mengangguk. Lalu menyerahkan paperbag berwarna hitam. "Ini pakaimu. Bergantilah,"

Pria itu mengambilnya lalu melenggang masuk ke dalam toilet. Tak membutuhkan waktu lama, pria tersebut sudah rapi dengan suit black ditubuhnya.

"kau benar-benar tampan Taeyong." Ucap Yuta berhasil membuat Taeyong manatap nyalang pria itu.

"Maksudku kau memang benar tampan. Tapi bukan berarti aku menyukaimu. Mengertikan, aku hanya memuji. Berhenti menatapku seperti itu. Aku tak mau jadi korban selanjutnya."

Tanpa mendengarkan penjelasan Yuta. Taeyong berjalan ke luar. Di area belakang telah terdapat mobil yang menjemput Taeyong.

Dengan langkah besar Taeyong segera masuk dan di susul oleh Yuta.

Selama perjalanan baik Yuta maupun Taeyong terdiam. Yuta sibuk dengan ipad di tangannya, sementara Taeyong, Lelaki itu memejamkan mata menikmati waktu istirahat singkatnya sebelum melaksanakan tugas berikutnya.